Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

BI Kembangkan Hilirisasi Hasil Pertanian, Nilai Kali Bagi Petani

Bali Tribune / OLAHAN CABAI - Beberapa produk olahan cabai KTT Merta Buana dan KWT Werdi Lestari Desa Ababi, Karangasem.

balitribune.co.id | Amlapura - Hilirisasi produk pertanian rupanya perlu terus diupayakan yang bertujuan agar petani tidak terjebak hanya berorientasi menjual produk segar, namun petani mampu memberikan nilai kali hasil pertaniannya melalui hilirisasi produk. Hal ini tercermin dari  apa yang dihasilkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Pala Werdi Lestari  saat Panen bersama Klaster Cabai  Kelompok Tani Ternak (KTT) Merta Buana, Banjar Dinas Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem yang merupakan binaan KPw BI Bali, Jumat (12/6).

KWT Pala Werdi Lestari saat ini mampu memproduksi berbagai sambal olahan dalam kemasan mulai dari Sambal Goreng, Sambal Terasi, Sambal Klengis, Sambal Hijau, Sambal Chilli Saos berbahan dasar cabai dan Saos Tomat yang kesemuanya khas Bali. 

Selaku penanggungjawab KTT Merta Buana dan KWT Werdi Lestari , I Wayan Antos menjelaskan dari satu kilo cabai, bisa menghasilkan sekitar 15  olahan cabai dalam kemasan. Artinya, kalau hanya menjual produk segar perkilonya harga saat ini hanya Rp 15 ribu, namun jika sudah diolah dan dikemas harganya mencapai Rp 20 ribu per botol. 

“Untuk keberlangsungan usaha ini selain bercocok tanam, kami juga perlu adanya pembinaan dan pendampingan agar pemberdayaan petani bisa semakin ditingkatkan,” ucap I Wayan Antos di hadapan  Rizki Ernadi Wimanda (Direktur KPw BI  Bali); I Gusti Agung Rai Wirajaya (Anggota Komisi XI DPR RI); I Gusti Ayu Mas Sumatri (Bupati Karangasem); Sapto Widyatmiko (Deputi Direktur KPw BI Bali); Leo Ediwijaya (Asisten Direktur KPw BI Bali);  I Made Rai Subawa  (Manajer Unit FPPU KPw BI Bali) ketika menghadiri panen cabai di Desa Ababi, Karangasem.

I Wayan Antos menjelaskan, untuk ketersediaan bahan baku sementara ini didapat dari petani sekitar Desa Ababi, namun jika seiring waktu permintaan meningkat pihaknya meminta pihak BI untuk melakukan chanelling dengan kluster binaan BI lainnya. Diakui I Wayan Antos, permintaan pasar akan sambal olahan sebenarnya cukup besar , bukan hanya datang dari lokalan saja tapi permintaan juga datang dari luar pulau. 

“Persoalan muncul saat ini kami belum memiliki beberapa persyaratan layaknya sebuah produk yang siap pasar, seperti sertifikasi halal, sertifikat dari BPOM, tapi kalau untuk mendapatkan sertifikasi halal kami telah difasilitasi oleh BI saat ini dan sedang berproses,” ucapnya sembari menambahkan jika bahan dasar yang digunakan kesemuanya organik. 

“Produk sambal olahan ini mampu bertahan hingga 6 bulan lamanya,” tukasnya.

Dari tempat yang sama Rizki Ernadi Wimanda (Direktur KPw BI  Bali) menyampaikan, selama ini Bl Bali telah memberikan bantuan berupa pendampingan dan bantuan alat pertanian berupa alat pertanian, penampungan hujan, tendon air, alat hilirisasi, dan balai kelompok.  Tentu saja dengan adanya bantuan BI  ia berharap dapat dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik.  

“Selain bantuan pertanian di atas, yang dapat kami berikan adalah bantuan teknis (bantek) yang berisi pelatihan teknis budidaya dan memenangkan pasar,” sebutnya.

Dalam kesempatan ini Rizki juga katakan, kedepan BI akan mendorong inovasi melalui teknologi digital 4.0 pertanian ke seluruh klaster pertanian UMKM binaan Bi Bali, mengkhususkan digitalisasi dalam produksi, budidaya serta pemasaran hasil produksi yang didukung oleh pemerintah dalam rangka mendukung perbaikan dan kemandirian produk nasional.  

“Bertani cabai tidak mudah juga, petani harus pandai merawat agar tidak gagal panen.  KTT Merta Buana petani binaan BI Bali dapat membuat produk turunan melalui KWT Werdi Lestari,  seperti cabai botol dan cabai kering, yang bagus dan dapat bersaing dapat digunakan oleh masyarakat  di luar Karangasem ini sudah merupakan sebuah terobosan dalam mengangkat nilai kali petani,” ungkapnya.

Berdasarkan data BI, di Kabupaten Karangasem, luas lahan cabai berjumlah 582 Ha dengan produksi sebanyak 60,741 kuintal.  Hasil produksi banyak dipengaruhi oleh musim dan gangguan alam yang tiba-tiba bisa saja datang.

Sedangkan untuk data nasional tahun 2018, cabai merah meningkatkan surplus sebesar 12.072 ton dengan kebutuhan selama 1 tahun hanya sebesar 693 ton dari produksi  cabai sebanyak 12,765 ton pada periode yang sama.  Artinya, secara nasional dianggap surplus.  Terkait jika terjadi defisit di suatu daerah, bisa jadi disebabkan oleh cuaca atau distribusi atau para petani atau pedagang yang menyimpan stok untuk mengambil keuntungan sesaat.  

“Luasan lahan KTT Merta Buana klaster cabai binaan BI Bali di Desa Ababi,  11,2 Ha dengan penambahan dari kelompok pendamping lainnya, sehingga total luas mencapai 21 Ha, dan panen sebanyak 2 kali dalam setahun. Luas lahan KTT Merta Buana ini memang hanya mencapai sekitar 4% dari luas lahan cabai diseluruh di Kabupaten Karangasem,” tuturnya. 

Rizki  beranggapan, meskipun lahan yang dimiliki tidak terlalu luas, tanah klaster cabai binaan BI Bali ini bisa menjadi contoh baik budidaya cabai untuk petani-petani lain di Karangasem.  

“Tim dari Bl Bali akan selalu mendampingi petani agar budidaya cabai yang dilakukan di lahan kering ini dapat selalu produktif menggunakan lahan marginal.  Di lahan basah, bisa ditanam padi.  Pertanian tumpang sari atau diversifikasi produk, sangat baik untuk diterapkan agar lahan dapat dimanfaatkan secara optimal,” pungkasnya.

wartawan
Arief Wibisono
Category

Puncak Karya Pelebon Ni Jero Sumiarsa, Ibunda Wali Kota Denpasar Berlangsung Khidmat

balitribune.co.id | Denpasar - Puncak Karya Pelebon Ni Jero Samiarsa, ibunda dari Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Menteri PPPA Periode Tahun 2019-2024, I Gusti Ayu Bintang Darmawati berlangsung khidmat pada Soma Pon Ugu, Senin (4/8). Bahkan, puncak karya tersebut turut dihadiri Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

PHRI Sebut Okupansi Hotel di Seluruh Bali Tembus 65 Persen

balitribune.co.id | Denpasar - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali mencatat rata-rata tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di seluruh Bali saat periode liburan musim panas tahun 2025 ini mencapai 60 hingga 65 persen. Bahkan beberapa hotel mencatatkan okupansi hingga diatas 90 persen. Demikian disampaikan Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) di Denpasar baru-baru ini. 

Baca Selengkapnya icon click

Bule Australia Ngamuk di Ubud

balitribune.co.id | Gianyar - Amankan Bule Depresi, jajaran Polsek Ubud libatkan sejumlah personel. Syukurnya, bule yang sebelumnya ngamuk dan membawa pisau itu bersedia pindah dan dijemput temannya.

Selain ngamuk di penginapan, warga negara asal Australia ini sempat merusak dan melempar sejumlah barang ke tengah sawah serta menyeter motor parkir di pinggir gang di Jalan Bisma Ubud.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

'Dihantui' Dinamika Ekonomi, Bank Catat Pertumbuhan Positif

balitribune.co.id | Denpasar - Ditengah dinamika ekonomi saat ini, bank berhasil mencatat pertumbuhan positif, dengan likuiditas solid dan permodalan yang kuat pada semester I tahun 2025. Hingga 30 Juni 2025, salah satu bank swasta membukukan laba bersih sebesar Rp2,57 triliun atau tumbuh 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya icon click

Kejaksaan Negeri Buleleng Usut Dugaan Penyimpangan Dana Desa Sudaji

balitribune.co.id | Singaraja - Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng I Dewa Gede Baskara Haryasa mengatakan, saat ini kejaksaan tengah serius melakukan pengumpulan barang bukti dan keterangan terkait adanya laporan dugaan penyimpangan dalam penggunaan dana desa di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.