Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Bom Surabaya 11 Tewas, 41 Luka -luka, Pelakunya Satu Keluarga

Presiden
Presiden Jokowi, Minggu (13/5), meninjau salah satu gereja yang diserang bom.

BALI TRIBUNE - Sedikitnya 11 orang tewas dan 41 korban luka-luka saat rangkaian bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Serangan itu terjadi dalam waktu hampir bersamaan, antara pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, Minggu (13/5). Ledakan bom juga terjadi di belakang Polsek Taman Sepanjang, Sidoarjo. Teror tersebut berselang beberapa jam setelah bom di tiga gereja meledak namun tidak ada korban jiwa. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap pelaku teror di tiga gereja di Surabaya adalah satu keluarga. Pelaku teror yang sudah melengkapi diri dengan bom disebar ke tiga lokasi yang sudah mereka tentukan. "Alhamdulillah tim sudah bisa identifikasi pelaku-pelakunya," ujar Kapolri di RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). "Jadi pelaku ini diduga satu keluarga, mereka melakukan serangan di Gereja Pantekosta dengan Avanza," ungkapnya. Patut diduga, lanjutnya, di dalam Toyota Avanza tersebut berisi orang tua dengan dua anak. "Bernama Dipta Novianto, yang diduga keras sebelumnya pelaku mendrop istri dan dua anak perempuan," tuturnya. "Istrinya yang meninggal dunia, kemudian (anak) yang perempuan ini bernama Fadilah Sari umur 12 tahun. Dan Pamela 9 tahun," ungkapnya. Kemudian di lokasi Gereja Santa Maria tak bercela, dua pria yang beraksi. "Diduga keras anak laki-lakinya. Dua orang laki-laki yang diduga putra dari Dipta yakni Yusuf dan Firman Halim 16 tahun. Semua adalah serangan bom bunuh diri," tuturnya. Selanjutnya, bom yang meledak di GKI Diponegoro menggunakan bom pangku. "Kemudian bom yang di Katolik (GKI Diponegoro) itu menggunakan bom yang dipangku. Kita (polisi) belum paham jenis bomnya karena korbannya pecah. Tapi ini cukup besar karena dibawa dua orang menggunakan sepeda motor. Jenis bomnya berbeda. Jenis serta bahan peledaknya apa kini sedang diidentifikasi tim labfor." Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang turun langsung di lokasi peristiwa mengutuk keras aksi terorisme di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Jokowi menyebut tindakan ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan. Jokowi juga menegaskan terorisme adalah kejahataan kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun.  Presiden RI Joko Widodo memantau langsung lokasi ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Raya Arjuno selama sekitar 15 menit, Minggu."Bapak tadi melihat dari luar dan lumayan lama berdiri di depan gereja," ujar Kapolsek Sawahan Komisaris Polisi Dwi Eko keada pers ketika ditemui di lokasi.Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sempat mendekat ke titik lokasi yang menjadi pusat ledakan, termasuk melihat puing-puing puluhan sepeda motor yang terparkir milik jemaat. Saat Joko Widodo datang, empat jenazah yang menjadi korban ledakan, termasuk satu jenazah diduga pelaku bom bunuh diri menggunakan mobil, masih belum dievakuasi.Ratusan warga juga tampak melihat dari jauh saat Presiden Jokowi yang datang bersama rombongannya hendak meninggalkan lokasi. Mobil "Indonesia 1" yang ditumpangi Presiden berjalan perlahan dan diikuti Paspampres yang berlari-lari kecil di depan, belakang, serta kanan dan kiri mobil. Tiba pukul 15.45 WIB, Presiden yang sebelumnya juga meninjau gereja di Jalan Diponegoro yang menjadi lokasi ledakan lainnya, meninggalkan tempat pukul 16.00 WIB untuk bergeser ke RS Bhayangkara mengunjungi sejumlah korban yang dirawat. Presiden Jokowi bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pukul 13.30 WIB, menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Ikut mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.     Kesaksian Juru Parkir GKI Mulyanto (55), juru parkir di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, mengaku melihat tiga perempuan berjalan cepat ke arah gereja sebelum ledakan bom terjadi, Minggu (13/5) pagi. Mulyanto mengatakan, ketiganya yang terdiri dari seorang dewasa dan dua anak-anak berbelok masuk tepat di depan gereja. Mereka mengenakan cadar dan rompi. "Kira-kira pukul 08.15 WIB. Jemaat sudah pada datang, tapi sembahyang belum dimulai," kata dia di lokasi kejadian. Seorang satpam, lanjut dia, sempat menghalangi. Dia hampir menyusul masuk untuk membantu satpam menghalangi. Namun, sebelum sampai, suara ledakan keras seperti bom meledak langsung terdengar. Satpam tersebut, lanjut Mulyanto, tergeletak minta tolong dengan badan penuh luka. Selain satpam dan tiga orang tadi, Mulyanto juga melihat seorang jemaat luka di bagian kaki. Lalu sekitar 5 menit setelah ledakan pertama terjadi, ada ledakan susulan. Suara ledakan yang terdengar tidak begitu keras. Saya lari ke sana, parah betul... Dia mengatakan, polisi baru datang ke lokasi sekitar 30 menit setelah kejadian itu. Setelah polisi datang, area GKI disterilkan dari orang-orang dengan radius puluhan meter. Polisi bersenjata berjaga di lokasi. Satpam jadi korban Hal senada disampaikan Tardiyanto (49), warga di sekitar GKI Diponegoro. Pagi itu, dia melihat ada sekitar tiga wanita hendak memasuki gereja sekitar pukul 07.25 WIB. "Tiga orang itu semuanya cewek. Pakaiannya mereka serba hitam, bercadar, bawa tas, dan pakai rompi," ungkap pria yang akrap disapa Tardi itu. Tardi mengatakan, setelah itu, ledakan terjadi di depan gereja. Dia menduga, ketiganya membawa bom yang kemudian meledak. "Saya lihat korbannya, pelaku bomnya, semua, saya tidak bohong, satu cewek itu bawa anak kecil dua anak remaja, sepertinya anaknya," ujarnya. Setelah itu, lanjut Tardi, dia melihat beberapa orang tergeletak di parkiran sepeda motor. Menurut Tardi, satpam GKI Diponegoro Surabaya juga menjadi salah satu korban terkena serpihan bom sehingga mengalami luka di bagian paha dan mulut.  Setelah ledakan terjadi, para jemaat masih berada di dalam gereja. "Mereka (jemaat gereja) enggak boleh keluar semua awalnya, gak lama polisi datang," tuturnya.   Kronologi Ledakan BomKepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, ledakan bom di Surabaya pertama kali terjadi pukul 06.30 di Gereja Santa Maria Tak Bercela.   "Ledakan pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya pada pukul 06.30," kata Barung Mangera saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Gedung Tribata Polda Jawa Timur, Minggu siang, (13/5). Setelah ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela, bom selanjutnya meledak di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro pada pukul 07.15 dan disusul ledakan di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53. Barung menambahkan, setelah peristiwa peledakan, di tempat kejadian perkara (TKP) polisi berhasil meledakkan (disposal) satu bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya dan dua bom Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno. Pagi ini, terjadi ledakan tiga bom secara susul-menyusul di tiga gereja di Surabaya. Dalam peristiwa ledakan bom di Surabaya ini, 10 orang tewas dan 41 orang luka-luka.   Pukul 06.30-07.00 WIB Serangan bom pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Kecamatan Gubeng. Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat 2 orang sedang berboncengan menaiki sepeda motor menuju gereja. Satu pelaku yang dibonceng terlihat membawa ransel yang diduga berisi bom. Sejumlah saksi menyebut serangan terjadi saat pergantian jemaat misa. Ledakan keras terdengar hingga radius 100 meter. 07.15 WIB Serangan bom kedua terjadi di Gereja Kristen Indonesia Jalan Raya Diponegoro, Surabaya. Sejumlah saksi sempat melihat wanita bercadar membawa dua anak balita memasuki halaman gereja. Ibu dan dua anaknya yang berupaya masuk ke ruang kebaktian ini sempat dihalau oleh seorang sekuriti di pintu masuk GKI Jalan Diponegoro Surabaya, sebelum kemudian ketiganya meledakkan diri di halaman gereja. 07.53 WIB Serangan bom ketiga terjadi di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno. Saksi mata menuturkan ledakan terjadi dari tempat parkir kendaraan. Diduga serangan bom mobil. Api langsung membumbung tinggi di lokasi kejadian. 08.00 WIB Foto dan video bom di Surabaya beredar viral di masyarakat seluruh Indonesia. Polda Jatim mengkonfirmasi serangan bom terjadi di tiga tempat. Polisi telah bergerak ke titik-titik serangan. 09.00 WIB Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebut dua polisi yang berjaga di Gereja Santa Maria Tak Bercela ikut menjadi korban. Data awal yang diterimanya, serangan di gereja tersebut membuat dua orang tewas sementara belasan lain luka. 10.00 WIB Polisi merilis data awal korban tewas rangkaian bom di gereja Surabaya berjumlah empat orang. Sementara korban luka 33 orang. Para korban sudah dibawa ke RSUD dr Sutomo. 10.20 WIB Tim Gegana yang melakukan penyisiran menemukan sebuah bom yang belum meledak dalam sebuah mobil di Gereja Pantekosta. Mereka kemudian melumpuhkan bom itu dengan cara meledakannya. 10.30-11.00 WIB Polda Jatim memperbarui informasi bahwa korban meninggal dunia dari peristiwa ledakan bom di Surabaya ini telah mencapai 8 orang. Sementara korban luka telah mencapai 38 orang. Wakapolrestabes Surabaya AKBP Benny Pramono mengkonfirmasi, pelaku bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegeroro membawa 2 balita. Seorang ibu bercadar itu menggandeng dua orang balita. Ketiganya tewas seketika. 13.40 WIB Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba di Gereja Santa Maria, Surabaya. Gereja tersebut merupakan satu dari tiga gereja yang diserang kelompok teroris, pagi tadi. Selain Kapolri, Wali Kota Tri Rismaharini tampak sudah tiba di lokasi. 14.30 WIB Presiden Joko Widodo tiba di Surabaya untuk mengunjungi korban ledakan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu. 14.40 WIB Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menyampaikan kabar terbaru terkait korban peristiwa bom gereja di Surabaya. Dia mengatakan, jumlah korban meninggal dunia bertambah. Korban tewas menjadi 11 orang sementara 41 orang luka-luka. 

wartawan
Redaksi
Category

Pohon Tumbang di Pura Penataran Ped, Seorang Pemedek Tewas, Lima Luka-luka

balitribune.co.id | Semarapura - Pohon gepah yang tumbuh di Pura Segara Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida mendadak tumbang, Rabu (5/11) malam. Pohon berukuran besar itu, menimpa beberapa pemedek yang kebetulan berada di pura tersebut untuk melakukan persembahyangan purnama. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dari musibah tersebut.

Baca Selengkapnya icon click

Jadikan Nusa Penida 'Green Island', Bupati Klungkung Ajak Warga Stop Buang Sampah Sembarangan

balitribune.co.id | Semarapura - Mari bersama-sama peduli kebersihan lingkungan jangan membuang sampah sembarangan agar Nusa Penida selalu bersih dari sampah. Hal tersebut disampaikan Bupati Klungkung, I Made Satria saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Waste Management Ecosystem di Mandawa Creative Speace Amerta Penida, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (6/11/). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dekranasda Tabanan Tampilkan Karya Triwastra dalam Bali Fashion Week 2025 Season 1

balitribune.co.id | Tabanan - Selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya diwakili Ny. Budiasih Dirga menghadiri ajang Dekranasda Bali Fashion Week 2025 Season 1, yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa (4/11). 

Baca Selengkapnya icon click

Matangkan Keterbukaan Informasi, Diskominfosan Bangli Terima Visitasi Komisi Informasi Bali

balitribune.co.id | Bangli – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Bangli menunjukkan keseriusan dalam mengelola keterbukaan informasi publik dengan menerima kunjungan penting dari Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Komisi Informasi (KI) Bali, Kamis (6/11).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Serangan Tikus di Tegalalang: Petani Pasrah Gagal Panen 3 Kali Musim, Merugi Tanpa Jaminan Asuransi

balitribune.co.id | Gianyar - Di tengah usaha petani mempertahankan lahan sawahnya dari alih fungsi, justru hama tikus menggerogoti. Di Subak Pujung Kaja, Desa Sebatu, Tegallaalang, Gianyar, bahkan ada petani yang mengalamai gagal panen dalam tiga musim berturut-turut. Hal ini sangat ironis, kerugian material dan inmaterial cukup siginifikan tanpa jaminan asuransi.

Baca Selengkapnya icon click

Wamen Isyana: GENTING Wujudkan Jamban Sehat untuk Keluarga Berisiko Stunting di Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penurunan stunting. Saat meninjau dua keluarga berisiko stunting di Banjar Dinas Kebon, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Wamen Isyana menyoroti peran masyarakat dan dunia usaha yang bergotong royong melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.