Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Catatan Kecil dari Bakomsus Polri Bidang Pertanian

Bali Tribune / I Wayan Yudana - Kepala SMK Negeri 1 Petang

balitribune.co.id | Siapa bilang lulusan SMK Pertanian hanya punya masa depan di sawah atau kebun? Kini, mereka juga bisa berseragam polisi dan bertugas di garis depan. Program Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri terbukti telah membuka peluang baru bagi para lulusan SMK Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kesehatan. Program ini seolah menjadi angin segar, membawa optimisme di tengah tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan vokasi di sektor pertanian.

Awalnya, banyak pihak yang skeptis. Apakah lulusan SMK Pertanian bisa bersaing di seleksi yang begitu ketat? Namun, keraguan itu perlahan sirna. Salah satu alumni SMKN 1 Petang yang baru saja lulus tahun 2024 berhasil lolos seleksi Bakomsus Polri. Dia adalah Luh Ade Evindia Ramadani (18). Evindia yang lahir pada 30 Juni 2006 ini mampu melewati tahapan seleksi Bakomsus Polri tahun 2024 ini dengan baik. Alhasil, dia bisa lulus. Tentu prestasi ini tidak hanya membanggakan orang tuanya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para siswa di SMKN 1 Petang dan SMK Pertanian lainnya.

Keberhasilan Evindia ini adalah bukti nyata bahwa lulusan SMK Pertanian memiliki kompetensi yang tak kalah dengan lulusan dari bidang lain. Mereka tidak hanya ahli di ladang, tetapi juga siap berkontribusi dalam sektor lain, termasuk keamanan dan pelayanan masyarakat.

Atas terbukanya peluang tersebut, sudah sangat jelas bagi lulusan SMP yang sedang mempertimbangkan masa depan, SMK Pertanian menawarkan kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan. Di tengah upaya pemerintah memajukan sektor pertanian melalui program ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan, lulusan SMK Pertanian berada di posisi strategis untuk ikut andil dalam perubahan besar ini.

Saat ini, pemerintah memberikan perhatian yang sangat serius terhadap sektor pertanian. Ini tentu merupakan program yang sangat luar biasa. Selain itu, berbagai kebijakan dan program yang sedang digulirkan untuk mendukung petani muda, memajukan teknologi pertanian, dan memastikan keberlanjutan sumber daya pangan nasional. Untuk itu, bergabung di SMK Pertanian adalah langkah tepat bagi generasi muda yang ingin menjadi bagian dari solusi besar ini.

Di SMKN 1 Petang misalnya, siswa tidak hanya belajar tentang cara bercocok tanam, tetapi juga dibekali dengan berbagai keterampilan lain yang relevan dengan dunia kerja saat ini. Mereka belajar tentang teknologi pertanian, pengolahan hasil pertanian, hingga strategi pemasaran berbasis digital. Semua ini dirancang untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.

Keseriusan pemerintah dalam memajukan pertanian terlihat dari berbagai inisiatif, termasuk pembukaan program Bakomsus Polri yang memberikan peluang bagi lulusan SMK Pertanian untuk bergabung dalam institusi kepolisian. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan yang diperoleh di SMK Pertanian tidak hanya berguna di sektor pertanian tetapi juga di sektor lain yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan profesional.

Selain itu, pemerintah juga gencar menggalakkan program ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pelatihan petani muda, penyediaan fasilitas dan teknologi hingga pembukaan pasar baru bagi hasil pertanian. Dengan bergabung di SMK Pertanian, generasi muda memiliki kesempatan untuk mengambil peran penting dalam program-program ini, baik sebagai praktisi, inovator, maupun pemimpin di masa depan.

SMK Pertanian, seperti SMKN 1 Petang, tidak hanya mendidik siswa untuk menjadi petani. Di sekolah ini siswa juga dibekali dengan berbagai keterampilan yang relevan untuk masa depan. Literasi pertanian berjalan sangat dinamis. Siswa diajarkan untuk berpikir kreatif dan inovatif. Siswa dilatih agar mampu menghadirkan solusi baru untuk menghadapi tantangan di sektor pertanian.

Siswa diajarkan cara memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah. Selain itu, siswa diajarkan pula cara memasarkan produk ke pasar yang lebih luas. Semua ini menjadi modal berharga yang membedakan mereka dari lulusan sekolah lain.

Selain itu, SMK Pertanian juga sering bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti industri dan perguruan tinggi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kurikulum yang diajarkan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis tetapi juga pengalaman praktis yang dapat langsung diterapkan di lapangan.

Keberhasilan salah satu alumni SMKN 1 Petang yang lolos seleksi Bakomsus Polri adalah contoh nyata bahwa lulusan SMK Pertanian memiliki peluang karier yang luas. Mereka tidak hanya terbatas pada sektor pertanian, tetapi juga dapat bekerja di berbagai sektor lain yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

Bagi generasi muda lulusan SMP, ini adalah kesempatan emas untuk memilih jalur pendidikan yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan pasar kerja, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan bergabung di SMK Pertanian, mereka tidak hanya membangun masa depan mereka sendiri tetapi juga berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi SMK Pertanian adalah stigma yang masih melekat di masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa lulusan SMK Pertanian hanya cocok bekerja di ladang, dengan prospek karier yang terbatas. Namun, cerita sukses seperti yang terjadi di SMKN 1 Petang menunjukkan bahwa anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Selain itu, bagi para siswa SMK Pertanian, cerita ini adalah pengingat bahwa mereka tidak perlu merasa rendah diri. Mereka memiliki potensi besar untuk sukses, asalkan mereka mau belajar dan mengambil setiap peluang yang ada.

wartawan
I Wayan Yudana
Category

Pemkab Badung Rancang Integrasi CCTV dengan Pihak Swasta

balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung tengah merancang program integrasi Closed Circuit Television (CCTV) kolaborasi antara pemerintah kabupaten, pemerintah desa, dan pihak swasta. Program tersebut sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan semua lapisan masyarakat termasuk pula para wisatawan.

Baca Selengkapnya icon click

Diperpa Badung Launching Hasil Survey NTP/NTUP 2024

balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) resmi melaunching hasil Survei Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Kabupaten Badung Tahun 2024. Acara ini digelar pada Kamis (8/5/2025) di Ruang Rapat Kriya Gosana, Puspem Badung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gaji Prajuru Adat dan Subak, Badung Kucurkan Rp15 Miliar Perbulan

balitribune.co.id | Mangupura - Jabatan prajuru adat dan subak di Kabupaten Badung, Bali, pantesan jadi rebutan. Ternyata gaji tokoh-tokoh masyarakat Badung yang disebut "ngayah" ini tak main-main. Sekelas pekaseh saja mendapat nafkah sampai Rp 6 juta per bulan dari Pemerintah Kabupaten Badung.

Baca Selengkapnya icon click

Tanpa Asuransi, Hama Tikus Serang Padi di Gianyar

balitribune.co.id | Gianyar - Tanaman padi yang terserang hama tikus dan menyebabkan kerugian bagi petani, oleh petani belum diasuransikan. Sebelumnya Dinas Pertanian mengajak petani untuk mengasuransikan tanaman padinya, sehingga saat terjadi serangan hama atau penyakit, petani tidak mengalami kerugian yang signifikan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Polres Gianyar Ungkap Kasus Pencurian Berantai dalam Seminggu

balitribune.co.id | Gianyar - Sejumlah aksi pencurian di wilayah Gianyar yang viral dalam sepekan terakhir langsung dibayar lunas dengan pengungkapan cepat oleh Jajaran Polres Gianyar. Mulai dari Pencurian gambelan di Ubud dan Sukawati, Pencurian mobil di Tegallalang hingga pencurian motor kurir ekspedisi di Ubud.

Baca Selengkapnya icon click

OJK Dorong ASN Bali Paham Literasi dan Inklusi Keuangan Pasar Modal

balitribune.co.id | Denpasar - Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sektor pasar modal melalui program tematik Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di wilayah Provinsi Bali tahun 2025, khususnya akselerasi pemanfaatan produk/layanan industri keuangan pasar modal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahan dae

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.