BALI TRIBUNE - Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster, Minggu (10/6) menggelar kampanye di Kabupaten Jembrana. Salah satunya menggelar simakrama di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
Di hadapan sekitar 500 warga, Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memaparkan visi, misi dan program kerjanya selama lima tahun ke depan. Yang akan menjadi perhatian serius di Kabupaten Jembrana ada tiga hal yakni, pertanian, pendidikan dan adat istiadat, seni, tradisi agama, budaya.
Ikut mendampingi Koster mesimakrama, Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Jembrana Made Kembang Hartawan, Putu Artha (kader PDI Perjuangan yang juga Bupati Jembrana), Made "Lolak" Arimbawa (Hanura), anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jembrana, perwakilan partai pengusung dan sejumlah tokoh masyarakat.
Sebagai mantan dosen, Koster memang dikenal sangat konsen dalam bidang pendidikan. Maka dari itu, Koster telah menyiapkan segudang program dan kebijakan untuk memajukan dunia pendidikan, salah satunya kuliah gratis S1, S2 hingga S3. SMA/SMK Bali Mandara yang dibangun Gubernur Made Mangku Pastika di Kubutambahan Buleleng juga akan dibangun di Kabupaten lain.
"Ada asramanya, sekolahnya gratis bagi mereka yang berprestasi dan miskin. Nanti biayanya diambil dari APBD. Lulusan SMA/SMK Bali Mandara di Buleleng itu lulusannya diterima di ITB, UI bahkan luar negeri. Setelah lulus SMA nanti lanjut kuliah program S1, S2 dan S3 dalam dan luar negeri gratis. Syaratnya ikatan dinas dengan Pemprov Bali. Setelah lulus mengabdi untuk Bali," tandas Koster.
Politisi PDI Perjuangan asal Desa Sembiran Tejakula, Buleleng ini, ingin mencetak SDM yang berkualitas untuk bersama-sama membangun Bali. Sedangkan dalam bidang kebudayaan, Koster semasa masih duduk di Komisi X DPR RI, telah memfasilitasi lebih dari 300 wantilan, GOR dan gedung serbaguna.
"Waktu saya reses di sini salah satu aspirasinya adalah wantilan. Tadi saya diinformasikan jika wantilannya belum cair, makanya saya langsung telepon ke pusat," cerita Koster mengenai kerja tuntasnya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dari hasil komunikasinya, dana wantilan yang sedianya direalisasikan sejak enam bulan lalu itu sudah ditransfer ke rekening desa penerima. "Ini kan sedianya dibangun enam bulan lalu, ya. Karena ada suatu proses yang tertinggal, makanya agak lambat. Saya juga baru tahu, makanya tadi saya langsung telepon ke Jakarta. Tapi tadi laporannya seluruh dana sudah ditransfer. Silakan nanti hari Senin dicek, kalau belum masuk segera kabari saya," papar Koster kepada warga.
Di akhir masa jabtannya, Koster memperjuangkan 30 pengadaan wantilan se-Bali. Di Jembrana dapat jatah 5 unit wantilan. Secara keseluruhan, Koster menyebut telah membantu pengadaan 35 wantilan di Jembrana. Itu belum termasuk pura, sekolah dari SD sampai SMA. Bantuan siswa miskin juga.
“GOR saya bantu. Sudah begitu ada universitas negeri Akademi Komunitas Diploma I dan II yang mana 80 persen lulusannya terserap di Denpasar. Bantuan infrastruktur untuk hotmix jalan desa juga, sehingga 90 persen jalan di Jembrana ini sudah bagus, jalan desanya hotmix semua," katanya.
Di sektor pertanian, Koster ingin menatanya secara keseluruhan mulai hulu hingga hilir. Bahkan, Koster ingin menjadikan sektor pertanian di Jembrana sebagai proyek percontohan di Bali.
"Nanti kita kembangkan ke semua subak di Bali kalau di Jembrana ini sukses. Bibit unggul padi dari BATAN itu amat bagus meningkatkan kualitas pertanian dan pendapatan petani," paparnya.
Di sisi lain, Koster ingin membangun industri pengolahan padi di Jembrana. Tujuannya agar pengolahan padi bisa dilakukan di Jembrana. "Tidak seperti sekarang, padinya dijual ke Banyuwangi, lalu begitu jadi beras hasilnya dijual lagi ke Bali. Maka kita akan urus keseluruhannya," tegasnya.
Nantinya, pendapatan petani berkisar 20-30 persen dari biaya produksi. "Nanti hasil padinya dibeli oleh BUMD yang dibentuk," paparnya..
Sementara itu Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Made Kembang mengatakan bahwa Koster merupakan sosok yang sudah sangat dikenal telah berbuat banyak dalam pembangun di Bali dalam berbagai bidang.
"Beliau bukan hanya terkenal di Bali saja, tapi juga tingkat nasional. Telah berbuat banyak bagi pembangunan Bali, termasuk Jembrana," ujarnya.
Kembang Hartawan yang juga Wakil Bupati Jembrana pun kemudian menyebutkan sejumlah pembangunan hasil perjuangan Koster selama sebagai legislator Senayan. Di antaranya, pembangunan sekitar 30 wantilan desa pakraman, pemuguran sejumlah pura, gelanggang olahraga, lapangan voli dan infrastruktur jalan raya dan jalan desa.
"Kita punya panjang jalan kabupaten sekitar 174 km dan jalan desa sekitar sepanjang 700 km, kini kondisinya 90 persen sudah sangat baik. Itu berkat perjuangan beliau di Pusat," tegasnya.
Tak hanya itu, Koster juga memperjuangkan pembangunan Akademi Komunitas yang memiliki program studi unggulan bidang pariwisata. "Jatahnya secara nasional hanya sepuluh ketika untuk seluruh Indonesia. Dan jadi rebutan daerah-daerah lain. Namun karena beliau punya jaringan luas di Jakarta, kita bisa punya," ungkapnya.
Saat ini menurut Kembang, sebagian lulusan Akademin Komunitas di Jembaran telah terserap di pasar kerja pariwisata yang ada di Bali. Tiap tahun, akademi komunitas tersebut mampu menampung 152 mahasiswa. "Itu dari izin sampai selesai semuanya adalah berkat bantuan beliau," tegasnya.