Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Cikungunya Menyerang, Ratusan Warga Alami Nyeri Sendi Hebat dan Lumpuh Sementara

Bali Tribune / CIKUNGUNYA - Nampak salah satu warga Lingkungan Ujiung Pesisi, Karangasem terbaring setelah terserang Cikungunya.

balitribune.co.id | AmlapuraWabah Chikungunya menyerang warga di beberapa dusun di Kabupaten Karangasem, di Lingkungan Ujung Pesisi, Karangasem, rutusan warga sampai tidak dapat berjalan karena kaki mereka mengalami ngilu hebat akibat terserang cikungunya. Beberapa warga yang terserang Chikungunya kepada media ini, Senin (6/6) menyebutkan, gejala yang dialami mereka berbeda-beda, ada yang diawali dengan demam tinggi dan meriang, ada pula yang tanpa diawali dengan demam.

Setelah itu warga yang terserang Chikungunya ini mengalami ngilu dan nyeri hebat pada bagian kaki dan persendian mereka hingga mereka kesulitan untuk bangun dan berjalan. Saji, salah satu warga yang baru sembuh dari cikungunya mengatakan, keluarga satu rumahnya semuanya terserang Chikungunya dan semunya tidak bisa bangun apalagi berjalan, dan itu berlangsung sampai hampir sepekan.

“Kami satu keluarga disini terserang Chikungunya! Saya saja baru sembuh ini. Gejalanya demam, trus tidak sampai dua hari kaki ini rasanya sakit dan ngilu, sampai tidak bisa berjalan,” ungkapnya. Namun itu berlangsung beberapa hari, karena setelah pergi berobat ke dokter, nyeri dan ngilu kakinya berangsur hilang.

Hal senada juga disampaikan Abdullah, dia dan istrinya terserang Chikungunya dan sempat tidak bisa berjalan sampai empat hari. “Saya baru saja mendingan walau masih agak meriang! Sekarang istri saya yang terserang Chikungunya, barusan saya antar berobat ke dokter,” kata Abdullah. Namun berbeda  dengan warga lainnya, dia nyaris tidak merasakan gejala demam pada awalnya. Namun tiba-tiba saja persendian dan kakinya mengalami nyeri dan ngilu hebat hingga dirinya tidak kuat bangun dan berjalan.

“Wabah Chikungunya ini sudah mulai terjadi sejak habis lebaran, dan sampai sekarang ini masih ada warga kami yang terseragn Cikungunya. Kalau dihitung mungkin 70 persen warga kami di Ujung Pesisi ini terkena Chikungunya, kalau hitung jiwa mungkin sekitar 300 orang  yang terserang Chikungunya,” sebutnya.

Saat ini warganya masih mengandalkan berobat ke dokter atau ke bidan, sementara warga yang tidak memiliki biaya terpaksa tidak berobat dan dirawat di rumah dengan obat seadanya. “Kami berharap ada upaya pengendalian dari pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, seperti pengasapa atau Fogging. Terus terang kami disini khawatir wabah Chikungunya ini akan menyerang warga lainnya,” pinta Jumaiyah, salah satu tokoh masyarakat Ujung Pesisi.

Untuk diketahui, Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak. Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah. Dan pada umumnya nyamuk jenis ini menggigit pada siang dan malam hari.

Dari sejumlah literatur yang ada disebutkan jika penularan virus ini akan terjadi bila orang lain digigit oleh nyamuk pembawa virus chikungunya. Chikungunya juga dapat menyerang siapa saja, sementara yang paling beresiko tinggi terserang adalah bayi baru lahir, orang usia 65 tahun ke atas, dan orang dengan kondisi medis lain, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit lainnya seperti penyakit jantung.

Dalam beberapa kasus, Chikungunya tidak menimbulkan gejala apa pun, namun sebagian besar penderita yang terserang mengalami gejala seperti demem tinggi hingga 39°C disertai ruam kemerahan, nyeri oto dan sendi, nyeri tulang, sendi bengkak, sakit kepala, mual dan lemas. Dalam kasus tertentu gejala Chikungunya yang parah juga bisa menyebabkan kelumpuhan sementara.

wartawan
AGS
Category

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.