Covid-19 di Bangli, 5 Meninggal, Total 175 Kematian | Bali Tribune
Diposting : 19 August 2021 20:37
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune / PENGUBURAN - Tim BPBD Bangli melakukan penguburan jenazah positif Covid-19 asal Desa Demulih Kecamatan Susut Bangli.
balitribune.co.id | BangliKasus kematian pasien Covid-19 melonjak yang mana terkonfirmasi 5 orang pasien meninggal. Pasien tersebut berasal dari Desa Demulih Kecamatan Susut, Kelurahan Kawan Kecamatan Bangli, Desa/Kecamatan Susut dan Batur Selatan Kecamatan Kintamani. Kasus kematian di Bangli hingga 19 Agustus 2021 mencapai 175 kasus. 
 
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa menyampaikan 5 orang pasien yang meninggal berasal dari Desa Demulih Kecamatan Susut, Kelurahan Kawan Kecamatan Bangli, Desa/Kecamatan Susut dan Batur Selatan Kecamatan Kintamani. 
 
Ada 4 orang di RSU Bangli dan 1 orang di RS Famili Husada Gianyar. Pasien yang meninggal yakni perempuan berusia 65 tahun ada Desa Demulih, Laki-laki berusia 78 tahun asal Desa Demulih, Laki-laki 47 tahun asal Batur Selatan, laki-laki 62 tahun asal Kelurahan Bebalang, dan laki-laki 96 tahun asal Desa Susut. 
 
Menurut Wayan Dirgayusa yang juga Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Bangli ini, pasien yang meninggal ini belum ada yang divaksin Covid-19. Kemungkinan karena saat dilakukan vaksinasi, kondisi tidak memungkinkan. Kasus ini juga pengembangan dari kasus sebelumnya. Tidak dipungkiri ada beberapa kasus yang terkonfirmasi pasca kegiatan di masyarakat. 
 
Sementara itu, per Kamis (19/8) Bangli menambah 62 kasus positif Covid-19. Akumulasi ada 4.236 kasus. Masih dirawat sebanyak 566 orang. Sedangkan yang sudah dalam keadaan sembuh sebanyak 3495 orang. Kasus kematiannya sudah mencapai 175 orang.
 
Wayan Dirgayusa mengingatkan agar tidak ada lagi warga yang campah pada situasi pandemi ini. Warga yang sempat kontak dengan mereka yang positif Covid-19 agar melaporkan dirinya sehingga bisa dilakukan test. "Secara sukarela melaporkan jika memang sempat kontak dengan yang positif. Jangan sampai menutup diri, karena ini justru yang bisa menyebar kasus lebih luas lagi," tegas Camat Kintamani ini. 
 
Ditambahkan pula, dalam penanganan pandemi Covid-19 tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah saja, namun perlu kesadaran semua pihak. Sebagai upaya menekan jumlah kasus yakni dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.