balitribune.co.id | Singaraja - Kematian akibat positif Covid-19 di Kabupaten Buleleng masih terus bertambah. Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Senin (12/10/2020), satu pasien positif asal Kecamatan Seririt dinyatakan meninggal dunia. Dengan penambahan ini, maka total 45 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Dari informasi, pasien positif Covid-19 itu sejak Kamis (8/10) lalu datang ke IGD RSUD Buleleng dengan keluhan demam sejak 7 hari sebelumnya. Namun demam itu hilang dan timbul, batuk kering serta BAB cair sejak 3 hari yang lalu selama 1 hari.
Karena gejalanya mirip Covid-19 dilakukan swab test dan hasilnya positif terinfeksi Covid-19. Oleh tim medis kemudian dirawat karena demam tifoid dan mengalami pneumonia. Hanya saja setelah beberapa hari mendapat perawatan, akhirnya dinyatakan meninggal.
"Memang ada tambahan 1 kasus meninggal dari Kecamatan Seririt. Dan total kasus meninggal di Buleleng menjadi 45 orang," ucap Humas GTPP Covid-19 Buleleng, Ketut Suweca.
Selain itu, terdapat penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif baru sebanyak 7 orang. Yakni, 2 orang dari Kecamatan Kubutambahan, dan masing-masing 1 orang berasal dari Kecamatan Busungbiu, Banjar, Gerokgak, Buleleng dan Seririt.
Disamping itu, terdapat 6 pasien positif dinyatakan sembuh dari Covid-19. Dari 6 orang yang sembuh itu, 3 orang dari Kecamatan Seririt, Kecamatan Buleleng, Kecamatan Banjar dan Kecamatan Busungbiu masing-masing 1 orang.
Secara kumulatif kata Suweca, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Buleleng sebanyak 923 orang dan yang dinyatakan sembuh ada sebanyak 838 orang.
Sedangkan pasien positif yang masih dirawat di Buleleng ada 26 orang dan dirawat di luar Buleleng sebanyak 14 orang. Untuk kasus suspek kumulatifnya sebanyak 1.126 orang, dengan rincian suspek konfirmasi 505 orang, discarded 534 orang, suspek masih dipantau 41 orang, probable bertambah 2 orang sehingga menjadi 46 orang.
"Kami berharap seluruh masyarakat tetap mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19. Saya sangat optimis, dengan mematuhi Prokes, maka penyebaran virus dapat ditekan di Buleleng, sehingga pandemi ini segera berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas dengan normal," kata Suweca.