Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Debat Kandidat , Koster-Ace Tampil Tegas dan Lugas

Koster-Ace
MEMUKAU - Koster-Ace saat tampil memukau dalam debat Cagub di Ballroom Goodway Hotel & Resort Nusa Dua, Sabtu malam lalu.

BALI TRIBUNE - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), tampil sangat meyakinkan pada debat kandidat Pemilihan Gubernur Bali 2018, Sabtu (28/4) malam di Ballroom Goodway Hotel & Resort, Nusa Dua.

Pada debat pertama dengan subtema ekonomi, pertanian, pariwisata, dan lingkungan hidup di Bali, Koster-Ace menegaskan salah satu komitmennya akan menciptakan pariwisata berkualitas dengan berbasis budaya serta melalui pelestarian lingkungan alam Bali.

Koster-Ace menjawab pertanyaan tim perumus maupun pasangan lawan dengan tegas, lugas dan berkualitas. Hal itu misalnya, terlihat saat menjawab pertanyaan dari Tim Perumus Debat Kandidat yang dibacakan  Indriyanto Priyadi sebagai moderator terkait terjadinya perang tarif khususnya perhotelan yang bisa membuat pariwisata Bali menjadi destinasi pariwisata murahan serta pertanyaan soal pelestarian lingkungan akibat produksi sampah kaum urban yang turut mencemari lingkungan. 

Menjawab pertanyaan itu, Koster menegaskan akan mengedepankan pembangunan pariwisata Bali  berbasis budaya dengan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal yang mengedepankan keharmonisan hidup antara manusia dengan lingkungan hidup agar tetap berkelanjutan. Maka menurutnya, menjadikan pariwasata berkualitas sebagai keharusan dan prioritas utama. 

"Bali harus konsisten membangun pariwisata berbasi budaya dan berorientasi budaya. Pariwisata untuk Bali bukan sebaliknya Bali untuk Pariwisata. Jadi pertumbuhannya harus dikendalikan melalui aturan juga ditunjang standarisasi pelayanan. Tujuannya supaya pariwisata di Bali punya nilai, bisa memberi peningkatan kesejahteraan untuk masyarakat Bali," ungkapnya.

Kemudian Cok Ace menambahkan perlunya dibangun dan akan mengembangkan sejumlah atraksi pariwisata dengan ditunjang akses yang mendukung, yang selama ini belum merata antarwilayah di Bali. Selanjutnya, dengan pengendalian pembangunan kamar hotel yang disesuaikan dengan kebutuhan atau demand agar tidak terjadi persedian yang berlebih, hingga membuat harga kamar hotel menjadi murah juga perang tarif. Alhasil justru akan merugikan dunia pariwisata Bali itu sendiri. 

Sementara terkait pelestarian lingkungan akibat produksi sampah yang melonjak hingga bisa mencemari lingkungan, Koster menegaskan konsep pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dirancangnya salah satunya sangat menitik beratkan pada pelestarian lingkungan alam yang dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.

Maka persoalan penyelesaian sampah akan menjadi perhatian serius pihaknya. Tak hanya itu juga termasuk pelestarian hutan, danau, sungai, gunung juga laut termasuk sumber-sumber mata air. "Karena air bagi masyarakat Bali mempunyai nilai dimensi niskala (spritual) yang digunakan untuk keperluan upakara," ujarnya.

Persoalan sampah dan lingkungan lanjut Koster juga menurunkan kualitas serta citra pariwisata Bali sehingga bisa membuat wisatawan enggan berkunjung ke Bali.

Oleh karena itu pihaknya berkomitmen akan menjaga kelestarian lingkungan alam Bali termasuk pengendalian permasalahan sampah agar tidak mencemari serta merusak lingkungan alam Bali. "Jangan sampai persoalan sampah merusak citra pariwisata Bali," tegasnya.

Di sektor pertanian, Koster mengakui memang belum ada kepastian harga hasil pertanian. Sebabnya, belum adanya pertemuan antara hasil pertanian masyarakat Bali dengan konsumen. "Ke depan akan dibuatkan regulasi yan mewajibkan hotel dan restoran serta industri jasa di Bali wajib menggunakan hasil pertanian," ujarnya.

Caranya, Koater melanjutkan, dengan mengoneksikan sektor pertanian dan pariwisata. Di Bali, setiap tahun sebanyak enam juta turis berkunjung ke Pulau Dewata.

"Ini jumlah yang cukup besar dan harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan petani. Tujuannya agar petani bisa merasakan hasil dari pariwisata. Harus ada kewajiban agar industri jasa menggunakan buah lokal. Harus dikelola dari hulu hingga hilir," ujarnya.

Koster menegaskan jika pembangunan perekonomian harus berpihak pada rakyat. Itu sebabnya pembangunan perekonomian Bali harus dititikberatkan pada pertanian, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif dan ekonomi digtal. Tak hanya itu, lembaga unit mikro di desa juga akan diperkuat. Begitu juga dengan penyediaan dan akses pasar.

wartawan
Redaksi
Category

Pembinaan Konsulat Asing di Bali, Sinergi Pemerintah dan Polda Bali Menjaga Kamtibmas

balitribune.co.id | Denpasar - Dalam upaya memperkuat koordinasi dan sinergitas antara Pemerintah Provinsi Bali, Kepolisian Daerah Bali, dan perwakilan konsulat negara-negara sahabat, digelar kegiatan “Pembinaan Komunitas Konsulat Asing” di Gedung Presisi Polda Bali, Jumat (31/10) pagi.

Baca Selengkapnya icon click

Telkomsel melalui NextDev Tahun ke-11 Fokus Cetak Technopreneurs Unggul melalui Kurikulum Inovasi Berbasis AI

balitribune.co.id | Denpasar – Telkomsel gelar NextDev Tahun ke-11, program impact incubator yang sejak 2015 menjadi inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan untuk memberdayakan technopreneurs tahap awal di Indonesia.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Satria Pimpin Aksi Bersih-bersih di Wisata Tukad Jinah Tubing Manduang

balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung, I Made Satria didampingi Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, Ketua PSBS sekaligus Ketua TPPKK Klungkung, Ny.Eva Satria, Sekrataris I TPPKK Klungkung, Ny. Kusuma Surya Putra melakukan Aksi Bersih-bersih di Wisata Tukad Jinah Tubing, Desa Manduang, Kecamatan Klungkung, Jumat (31/10). 

Baca Selengkapnya icon click

Sinergi GWK dan Pemerintah Bali, Akses Jalan Terbuka, Budaya Terjaga

balitribune.co.id | Mangupura - Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park kembali menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat Bali. Melalui penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) antara Pemerintah Kabupaten Badung dan manajemen GWK, polemik panjang terkait akses jalan warga Banjar Giri Dharma, Desa Ungasan, akhirnya mencapai titik terang.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pansus TRAP Bongkar Proyek Bermasalah di Nusa Penida, Dari Lift Kaca hingga Bungee Jumping

balitribune.co.id | Nusa Penida - Proyek ambisius pembangunan lift kaca setinggi 180 meter di tebing ikonik Pantai Kelingking, Nusa Penida, resmi dihentikan sementara. Langkah tegas itu diambil usai Panitia Khusus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (Pansus TRAP) DPRD Provinsi Bali menggelar inspeksi mendadak (sidak) di lokasi proyek, Jumat (31/10).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.