Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Diduga Hasil Kejahatan, Kapal Mewah Equanimity Diamankan

Teluk Benoa
DIDUGA HASIL KEJAHATAN - Equanimity yang diamankan Mabes Polri bersama FBI di perairan Teluk Benoa, Bali karena diduga dibeli dari uang hasil kejahatan.

BALI TRIBUNE - Kapal pesiar mewah Equanimity, yang diduga dibeli dari hasil tindak pidana pencucian uang, Rabu (28/2) diamankan oleh Bareskrim Mabes Polri bersama Biro Investigasi Federal (FBI) dan Pol Air Polda Bali di perairan laut Teluk Benoa, Nusa Dua, Badung.

Berdasarkan informasikapal dengan panjang 100 meter ini, diduga dibeli dari uang hasil korupsi. Dari info didapat bahwa kapal ini menuju Benoa, Denpasar, setelah berlayar dari Thailand.

Kapal dengan berbagai fasilitas mewah ini sejatinya telah dibeli seorang warga Malaysia, Jho Low yang diduga menggunakan uang hasil korupsi, sebagaimana telah diputuskan pengadilan Amerika Serikat bahwa pelaku dikenakan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Wakil Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Kombes Pol Daniel Tahimonang Silitonga didampungi Kasubdit TPPU, Kombes Pol Jamaludin menjelaskan, penyegelan ini dilakukan berdasarkan koordinasi pemerintahan Amerika Serikat dengan Mabes Polri.
Dari hasil koordinasi diketahui bahwa putusan di Amerika diketahui bahwa Jho Low, satu dari sejumlah kapal pesiar miliknya berada di Indonesia dan Bali.

Kapal Equanimity super yacht mewah dengan panjang 91 meter berkapasitas 28 penumpang dan 33 kru. "Kapal ini diproduksi oleh Oceanco asal Belanda dan dikirim kepada pemesannya pada tahun 2014 lalu," ungkapnya.

Sehingga FBI bersama Mabes Polri langsung datang ke Bali kemarin pagi dan berkoornasi dengan Pol Air Polda Bali dan Syahbandar untuk melakukan penyegelan. "Kami berkoordinasi dengan Syahbandar dan Pol Air Polda Bali untuk mengetahui keberadaan kapal yang memiliki fasilitas spa, salon kecantikan, gym, sauna, kolam renang dan kamar mandi bergaya mediteranian. Ternyata benar ada di Bali," terangnya.

Dengan difasilitasi 1 kapal Syahbandar dan 3 unit kapal milik Pol Air, Tim dari Mabes Polri dan FBI berjumlah 7 orang, didampingi anggota Pol Air berjumlah 14 orang dan Syahbandar 8 orang, langsung berangkat ke tengah laut (TKP) sekitar pukul 13.30 Wita. Saat tiba, tim FBI dan Mabes langsung dipindahkan ke kapal dengan bendera negara pesemakmuran Inggris itu menggunakan kapal kecil milik Pol Air Polda Bali. Kapal tersebut tampak ada beberapa penumpang dan ada sejumlah ABK. Di sana, tim sempat melakukan mediasi lalu masuk ke kapal mewah tersebut.

Berjam-jam tim melakukan penyelidikan, lantaran waktu sudah larut malam, akhirnya penyelidikan dihentikan sementara pada pukul 20.00 Wita. "Ya, kami akan lanjutkan besok lagi. Kapal nantinya akan dibawa ke pelabuhan Pol Air," tuturnya.

Equanimity disebut-sebut sebagai yacht terbesar ke-54 di dunia. Arti kata Equanimity sendiri adalah ketenangan jiwa, meskipun dalam situasi sulit. Equanimity, berdasarkan Pengadilan AS, dimiliki oleh seorang miliuner asal Malaysia Jho Low. Low terjerat kasus korupsi transfer dana 1 miliar dolar AS dari pihak berwenang Malaysia ke rekening pribadi.

Perusahaan investasi milik pemerintah Malaysia membentuk usaha patungan dengan perusahaan migas asal Arab Saudi. Dua perusahaan ini lalu melakukan banyak transfer dana ke perusahaan patungan itu dalam investasi energi di Turkmenistan dan Argentina. Dana tersebut lalu dialihkan dengan cara tidak benar ke rekening bank di Swiss yang diselenggarakan oleh Good Star Limited.

"Akibatnya, dana itu dan keuntungan investasinya tidak dimiliki oleh perusahaan migas asal Arab Saudi atau perusahaan patungan, namun oleh Jho Low," terangnya.

Pengadilan AS juga membeberkan pencucian uang dari kasus ini tak hanya Equanimity tapi juga pesawat jet pribadi Bombardier Global 5000 senilai 35 juta dolar AS, 5 lukisan dengan nilai total 141 juta dolar AS. Salah satu lukisan tersebut diberikan kepada aktor Leonardo Di Caprio sebagai hadiah ulang tahun.

wartawan
Redaksi
Category

Tiga Tahun Kasus Mandeg di Polresta Denpasar, Investor Australia Bersurat ke Kapolri

balitribune.co.id | Denpasar - Penanganan perkara dugaan penipuan dan penggelapan dilaporkan investor asal Australia, Jeffrey Norman Cruickshank (78) ke Satreskrim Polresta Denpasar terkesan jalan di tempat. Buktinya, lebih dari tiga tahun Jeffrey Norman Cruickshank melaporkan I Nyoman Suastika dan Rieke Indriati hingga penyidik menerbitkan SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) pada 10 Juni 2024, tetapi belum ada penetapan tersangka. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pansus II Tekankan Data Presisi Sebagai Landasan Pembangunan Daerah

balitribune.co.id | Tabanan - Panitia khusus atau Pansus II DPRD Tabanan meminta keberadaan Data Presisi menjadi salah satu landasan utama penyelenggaraan pembangunan daerah yang akan dirangkum ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tabanan 2025-2029.

Baca Selengkapnya icon click

Jembrana di Ambang Krisis Guru, Beban Guru Aktif Bertambah

balitribune.co.id | Negara - Dunia pendidikan di Kabupaten Jembrana tengah dihadapkan pada tantangan serius. Hingga kini tercatat terjadi kekurangan 200 lebih guru pengajar. Kondisi ini diperparah dengan bertambahnya guru yang pensiun setiap tahun. Tahun 2025 saja, sebanyak 119 guru akan memasuki masa pensiun.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Industri Keuangan Bali Tetap Tangguh, Kredit UMKM dan Investasi Tumbuh Positif di April 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Bali menunjukkan performa stabil dan tumbuh positif hingga April 2025. Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat bahwa permodalan yang kuat, likuiditas yang cukup, serta risiko yang terjaga menjadi kunci ketangguhan sektor ini. Hal ini diungkapkan Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Rabu (2/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.