Disperindag Latih PKK Banjar Tegeh Sari Pengolahan Pangan | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 23 Desember 2024
Diposting : 19 October 2017 19:44
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
pangan
OLAH PANGAN - Pelatihan pengolahan pangan yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, kepada PKK Banjar Tegeh Sari, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara, di Banjar Tegeh Sari, Rabu (18/10).

BALI TRIBUNE - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar memberikan pelatihan pengolahan pangan kepada PKK Banjar Tegeh Sari, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara, di Balai Banjar Tegeh Sari, Rabu (18/10). Kegiatan yang digelar untuk memberdayakan masyarakat dan untuk meningkatkan pendapatan keluarga ini melibatkan 20 orang anggota PKK banjar setempat.

Kabid Industri, Logam Mesin Elektronika Telematika dan Agro Disperindag Kota Denpasar, Ni Luh Made Sri Arpini, mengatakan pelatihan pengolahan pangan yang dilaksanakan ini untuk meningkatkan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Denpasar.

Dikatakan, Pemerintah Kota Denpasar ingin menumbuhkembangkan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang IKM dan  peningkatan ekonomi karena di Kota Denpasar ingin mengembangkan ekonomi kreatif, ekonomi yang tumbuh, dan masyarakat sendiri supaya bisa memberdayakan sendiri dan semakin mandiri dalam ekonomi.

‘’Selain kegiatan-kegiatan ini, kami inginkan IKM ini berjalan sesuai harapan dan dari segi kualitas dan dari segi kemasan yang menjadi daya tarik, dan mengembangkan sentral-sentral industri yang ada di Kota Denpasar,’’ ujarnya.

Adapun pelatihan yang diadakan pelatihan di Banjar Tegeh Sari, Kelurahan Tonja ini, lanjut dia, untuk membuat kue basah yang menjadi permintaan IKM setempat karena di Bali, dan khususnya di Denpasar kue basah ini dipakai sebagai bahan upakara atau upacara keagamaan atau adat karena praktis, dan pemasarannya lebih cepat.

"Pelatihan yang antusias diikuti PKK Banjar Tegeh Sari ini, tak lepas untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para peserta supaya dapat membuat jajan basah yang disukai masyarakat, meningkatkan pendapatan keluarga, membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, dan membuka lapangan pekerjaan baru," ujarnya.

Sementara Kaling Banjar Tegeh Sari, Nyoman Suparta, berharap ke depannya pelatihan pangan ini tidak saja dilakukan di banjar-banjar tapi juga ke tingkat kelurahan. Mengingat di Kelurahan Tonja terdapat 10 banjar yang terdiri dari delapan lingkungan, dan dua desa adat (Desa Pakraman Tonja, dan Desa Pakraman Oongan). ‘’Harapan kami agar semua banjar mendapatkan pelatihan yang nantinya bisa dibentuk kelompok-kelompok pangan,’’ harapnya.

Kelian Adat Banjar Tegeh Sari, Putu Gede Aryastika, mengharapkan pelatihan yang diberikan kepada krama istri ini, akan diwujudkan menjadi kelompok-kelompok kecil pembuat kue basah, dan kelompok-kelompok kecil ini menjadi sentral-sentral pembuatan kue basah khususnya di Banjar Tegeh Sari. Salah satu PKK Banjar Tegeh Sari, Kadek Asparini, berharap kedepannya bisa memanfatakan pelatihan ini untuk membantu ekonomi keluarga.

‘’Kami kedepannya akan membuat kelompok-kelompok pembuatan kue basah ini untuk tambahan ekonomi keluarga, dan semoga kedepannya bisa menyalurkan pembuatan kue basah ini ke toko-toko dan lain-lainnya,’’ tandasnya.