Diposting : 25 August 2020 23:10
Nyoman Astana - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Gianyar - Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian melaksanakan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Kabupaten Gianyar. Rehabilitasi jaringan irigasi tersier ini dilakukan untuk meningkatkan produksi melalui peningkatan indeks pertanaman.
Direncanakan penerapan ini akan dilakukan di Subak Sema, Desa Bakbakan, Gianyar. Kepala Dinas Pertanian Gianyar, I Made Raka, menjelaskan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier ini dilakukan untuk memperlancar saluran air bagi para petani. “Selama ini saluran air untuk subak sering sekali mengalami berbagai masalah. Untuk itu Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian melakuakan rehabilitasi ini,” jelasnya.
Dengan dilakukannya rehabilitasi ini, diyakini Made Raka dapat mengurangi beban petani dalam mengatasi masalah-masalah kebocoran air untuk pertanian. “Tentunya petani akan mendapatkan pengairan cukup untuk tanamannya dan tentunya akan meningkatkan indeks pertanaman,” katanya.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier ini dilaksanakan dengan memanfaatkan Bendung Sangsang II. Pertimbangannya, dimensi rehanilitasi yang dibangun memiliki lebar 0,6 M, tinggi 0,42 M, anjang 110 M. Dampak dari Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier sangat positif.
"Karena mampu mengairi lahan seluas 15 hektare (ha) di Subak Sema, dan 29 Ha di area Subak Lebo. Total 44 Ha Lahan terairi dari Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier ini,” ulas Made Raka.
Tidak itu saja, indeks pertanaman pun diyakini meningkat. Jika awalnya indeks pertanaman sekitar 1-1,5, dengan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier ini diharapkan ada peningkatan indeks pertanaman menjadi 2 kali provitas yang saat ini 6,3 ton/Ha juga diharapkan dapat meningkatkan menjadi 7,3 ton/Ha hingga 8 ton/Ha.