Diposting : 12 September 2021 17:26
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Aksara Bali sebagai salah satu aksara asli Nusantara ditransformasikan ke dalam bentuk digital dengan menggunakan media berupa papan ketik (Keyboard) Aksara Bali, yang diluncurkan Gubernur Bali, Wayan Koster, bertepatan dengan Hari Suci Tumpek Landep, Sabtu (Saniscara Kliwon, Landep), 11 September 2021 di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar. Keyboard Aksara Bali ini merupakan ide kreatif dan original Gubernur Koster, yang menugaskan untuk dikembangkan oleh Tim Peneliti dari Program Studi Informatika Fakultas MIPA Universitas Udayana.
Peluncuran Keyboard Aksara Bali ini juga merupakan pencapaian tiga tahun kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati. Pada kesempatan itu orang nomor satu di Bali menegaskan, gagasan mengembangkan Keyboard Aksara Bali merupakan kelanjutan pelaksanaan kebijakan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Adapun tujuannya adalah untuk melindungi keberadaan Aksara Bali sebagai warisan adi luhung dari leluhur Bali yang diawali dengan menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 Tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali & Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Menurut Koster, Keyboard Aksara Bali merupakan perpaduan antara kearifan lokal Bali dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, khususnya teknologi digital dalam era globalisasi dunia saat ini. Perkembangan teknologi digital yang mengglobal tidak boleh mematikan maupun menenggelamkan kebudayaan, kearifan lokal Bali yang sangat kaya dan unik seperti Aksara Bali. Justru dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk melestarikan Aksara Bali melalui teknologi digital yang digemari para generasi muda melenial guna memajukan kebudayaan dan kearifan lokal Bali.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Bali menyempatkan diri untuk berinteraksi langsung dengan para siswa dan mahasiswa, memberikan soal untuk diketik dalam Aksara Bali. Di luar dugaan, ternyata para siswa dan mahasiswa dengan sigap mampu menuliskan soal-soal tersebut secara benar dan cepat dari laptop masing-masing yang ditayangkan langsung dalam layar virtual.
Orang nomor satu di Bali ini mengagumi kemampuan para siswa dan mahasiswa yang ternyata masih sangat fasih dan peduli terhadap Aksara Bali. Sebagai bentuk apresiasi Gubernur Bali secara spontan memberikan penghargaan berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp 1 juta kepada 49 perwakilan siswa dan mahasiswa yang akan dikirim melalui rekening bank.
Keyboard Aksara Bali diyakini akan mendunia karena memiliki 7 keunggulan fungsi yaitu menggunakan koneksi WiFi (USB dongle) atau Bluetooth, dapat digunakan untuk menuliskan Aksara Bali secara natural, dapat digunakan untuk menuliskan Aksara Bali pada sistem operasi yang berbeda seperti Apple MacOS dan Microsoft Windows, dapat digunakan untuk membuat dan menyimpan dokumen digital pada berbagai macam aplikasi seperti Microsoft Office, Google Office (Docs, Spreadsheet, Presentation), Notes, iWork dan lain-lain dengan menggunakan Aksara Bali, dapat digunakan untuk menuliskan dokumen pada website/internet dengan Aksara Bali, dapat digunakan untuk menuliskan pesan pada media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram dengan Aksara Bali dan hasil pembuatan dokumen atau pesan yang dihasilkan dapat dibagikan ke orang lain tanpa merubah tampilan Aksara Bali yang telah dibuat sebelumnya.
"Saya meyakinkan Krama Bali khususnya generasi muda milenial bahwa Aksara Bali bisa sejajar dengan aksara-aksara negara lain yang telah mendunia, seperti Tiongkok, Jepang, Korea, Thailand dan India. Negara-negara ini, yang memiliki aksara tersendiri menunjukkan tingkat peradabannya di masa lalu, mampu bertahan sampai saat ini, dan akan mampu bersaing menghadapi dinamika global, ditandai kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakatnya," ucapnya.
Ia mengajak generasi muda milenial, harus bersyukur diberikan warisan budaya berupa Aksara Bali oleh leluhur Bali yang sangat hebat. Semua aktivitas kehidupan dimulai dari aksara, tidak ada kata tanpa aksara, tidak ada kalimat/narasi tanpa aksara, dan tidak akan ada kerja tanpa aksara. "Untuk itu dengan sekuat tenaga dan penuh komitmen, kita harus mampu memelihara, memuliakan, dan menjadikan Aksara Bali sebagai kebanggan bersama dan keunggulan Krama Bali untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas secara nasional dan global," kata Gubernur Koster.
Pada acara peluncuran Keyboard Aksara Bali, Ketua Pengelola Domain dan Internet Indonesia (PANDI), Prof. Yudho Giri Sucahyo menyampaikan apresiasi dan bangga pada komitmen dan pencapaian Gubernur Wayan Koster dalam melestarikan aksara lokal. Menurutnya ini merupakan sebuah langkah besar terhadap kemajuan digitalisasi Aksara Bali sekaligus upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa khususnya budaya Bali.
Hal ini sangat sesuai dengan program kerja yang sedang dikampanyekan PANDI yaitu program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN), dimana pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga UNESCO turut mendukung secara penuh program tersebut. Saat ini PANDI sedang berusaha mempromosikan Aksara Nusantara ke ranah internasional, sehingga diharapkan proses digitalisasinya bisa lebih mudah.