DPC PDIP Klungkung Sepakat Usulkan Kembali Duet Koster - Cok Ace | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 6 May 2024 04:00
SUG - Bali Tribune
Bali Tribune / KONSOLIDASI - Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster pimpin rapat konsolidasi PDI.P Klungkung di gedung KNPI Klungkung.

balitribune.co.id | SemarapuraPanaskan mesin partai jelang Pilkada serentak, Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster melakukan konsolidasi dengan para kader Partai Banteng moncong Putih DPC PDIP Klungkung, Minggu (5/4). Untuk bakal calon gubernur dan wakil gubernur, DPC PDIP Klungkung kompak hanya mengusulkan satu paket. Yakni duet I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).

Sedangkan untuk bupati dan wakil bupati Klungkung, DPC PDIP Klungkung mengusulkan 10 nama kader terbaiknya. Usai memimpin konsolidasi yang digelar di gedung KNPI Klungkung, Wayan Koster menyampaikan, keputusan terkait bakal calon gubernur dan wakil gubernur sepenuhnya ada di tangan DPP PDIP. Meski demikian, Koster memastikan bahwa semua bakal calon yang diusulkan di tiap-tiap DPC PDIP adalah yang terbaik. Demikian juga jika namanya disandingkan dengan calon wakil gubernur yang berbeda-beda.

Apakah dengan Cok Ace maupun Nyoman Giri Prasta, menurutnya keduanya sama-sama baik. "Baik dengan Pak Cok maupun Pak Giri Prasta saya sreg semua, karena baik semua. Jadi untuk keputusan kami serahkan seluruhnya di DPP partai. Khsusnya kepada ketua umum PDIP Megawati Sukarnoputri, untuk putuskan karena beliau yang punya hak," ujarnya.

Terkait calon bupati dan wakil bupati Klungkung, Koster mengatakan ada 10 nama kader PDIP yang masuk dalam penjaringan. Kesupuluh nama tersebut meliputi, Tjokorda Gde Agung, Komang Sutama, Dewa Yudhi Endra Putra, I Nengah Ariyanta, I Nengah Ari Priyadnya, I Made Satria, I Made Rudana Atmaja, I Wayan Regeg, Ida Bagus Ketut Arimbawa, dan I Wayan Sumardika. "Usulan ini akan diproses di DPD partai. Setelah dibahas dan disurvei baru diajukan ke DPP untuk diputuskan dan diberi rekomendasi," ungkapnya.

Ketua DPC PDIP Klungkung Anak Agung Gde Anom mengatakan, 10 nama bakal calon bupati dan wakil bupati yang muncul dalam konsulidasi tersebut merupakan hasil penjaringan. "Itu artinya, nama-nama yang muncul kepermukaan adalah nama-nama yang mengambil formulir pendaftaran secara mandiri. Meski demikian, nanti keputusan terkait rekomendasi tetap ada di DPP," ungkapnya.