
balitribune.co.id | Negara - Semarak menyambut tahun baru caka sudah terasa di Kabupaten Jembrana. Tampak dari antusiasme mengekpresikan seni dan kreasinya karya ogoh-ogoh. Tidak mau kalah dengan kalangan dewasa, kalangan anak usia dini pun ikut larut untuk menunjukan ekspresinya.
Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati Patriana Krisna membuka Pawai Ogoh-Ogoh Anak Usia Dini se-Kabupaten Jembrana di Simpang Tiga Surapati, Barat Pura Jagatnatha Jembrana pada Selasa (18/3). Anak-anak PAUD tampak antusias tampil mengarak ogoh-ogoh dengan berbagai kreasi fragmentasi. Anak-anak dari berbagai desa di Jembrana ini tetap semangat mengikuti event yang berlangsung hingga petang tersebut. Para orangtua memberikan semangat kepada putra-putrinya.
Pawai ogoh-ogoh yang mengambil tema Paraspara Sahāya Alikya Šakti (Kekuatan Persatuan Dalam Gotong Royong) diikuti oleh 33 Kontingen. Selama berlangsungnya pawai, ada total 83 ogoh-ogoh yang ditampilkan. Pawai Ogoh-ogoh yang rutin digelar setiap tahun ini merupakan event kolaborasi Peradah Jembrana dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Jembrana, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana, Pokja Bunda PAUD Kabupaten Jembrana dan organisasi lainnya seperti IGTKI, Himpaudi dan Yayasan Pandan Sari Acarya.
Bupati I Made Kembang Hartawan mengaku bangga melihat atusiasme anak-anak Jembrana bisa mengekperiskan seninya dalam pawai ogoh-ogoh. Ia menyebut pawai ogoh-ogoh ini sebagai ajang pelestarian seni dan budaya. Pihaknya kini mengaku tidak khawatir lagi lantaran dalam 100 tahun kedepan, budaya dan tradisi akan tetap ada yang meneruskan. "Saya bangga melihat anak-anak Jembrana melakukan pawai ogoh-ogoh, kita tidak khawatir lagi dalam 100 tahun kedepan generasi penerus budaya dan tradisi Jembrana akan tetap ada," tandasnya.
Ketua Panitia Pawai Ogoh-Ogoh Anak Usia Dini, A.A.B.Hendra Sugihantara Putra dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati Jembrana dan para undangan semua pihak serta dukungan dari berbagai pihak. "Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa di balik setiap ogoh-ogoh yang kita lihat, ada harapan impian, dan semangat yang berkobar dari anak-anak kita. Mereka adalah masa depan bangsa, pewaris tradisi, dan penjaga budaya kita," tandasnya.