FKUB Serukan Kerukunan Antarumat Beragama dan Pemilu Damai | Bali Tribune
Diposting : 21 March 2019 22:09
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ Rombongan FKUB yang dipimpin Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet (tengah) saat menghadap Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Bali Tribune, Denpasar - Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, menyerukan soal kerukunan antarumat beragama dan pelaksanaan pemilu yang damai. Demikian ditegaskan di Denpasar, Selasa (19/3).
 
Terkait upaya menjaga dan menciptakan kerukunan antarumat beragama serta menjalankan proses pemilu yang damai juga sempat disampaikan langsung oleh Ketum Asosiasi FKUB, saat bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (18/3).
 
Saat menghadap Presiden Jokowi, rombongan FKUB yang dipimpin oleh Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet selaku Ketua Umum FKUB hadir bersama sejumlah perwakilan lain dari majelis-majelis agama dan pengurus provinsi, total sebanyak 75 orang. "Kami melaporkan hasil-hasil Konferensi Nasional V FKUB yang kami selenggarakan pada 1-3 Maret 2019 di Makassar," ujarnya.
 
FKUB juga menyatakan siap untuk menangkal sekaligus meluruskan berita-berita hoaks dan fitnah yang banyak bertebaran di daerah-daerah. Melalui perwakilan berbagai majelis agama yang ada dalam FKUB, pihaknya akan selalu memasyarakatkan soal toleransi dan mencegah merebaknya berita-berita bohong (hoaks).
 
"Dalam berbagai kesempatan kami selalu mengumandangkan dan menyerukan, agar seluruh rakyat Indonesia menjadi pemeluk-pemeluk agama yang baik, sekaligus menjadi warga negara yang baik. Kalau sudah menjadi pemeluk agama yang baik, menjadi warga negara yang baik, maka tidak ada lagi hoaks, fitnah, kebohongan, dan sebagainya," harapnya.
 
Selama audiensi tersebut, selain banyak membicarakan soal kerukunan antarumat beragama juga membahas upaya menciptakan pemilu yang damai. "Selama pelaksanaan pesta demokrasi, termasuk pelaksanaan pemilu pada 17 April mendatang harus diupayakan semaksimal mungkin agar antarumat beragama tetap rukun. Kita laksanakan dengan seluruh itikad kebaikan untuk menyukseskan pemilu. Ini adalah kewajiban moral kita," katanya.