Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Gandeng Media, IAC Gelar Pelatihan Bersama

Bali Tribune/ PELATIHAN - Peserta pelatihan media dan Civil Society Organisation (CSO) di Kuta yang digelar oleh IAC.
balitribune.co.id | Badung - Masih simpang siurnya informasi tentang HIV/AIDS serta masih adanya stigma yang disertai mitos, menjadi keprihatinan tersendiri bagi penderita HIV/AIDS ataupun relawan dan komunitas peduli AIDS. Tanpa adanya informasi faktual yang memadai, fenomena ini tentu semakin menyuburkan mitos di masyarakat.
 
HIV/AIDS diidentikkan dengan perilaku ‘menyimpang’ yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moralitas. Dengan kondisi semacam ini, stigma atau cap buruk pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) timbul dan makin subur. 
 
Media massa yang sejatinya menjadi panduan bagi masyarakat dalam memahami suatu fenomena tidak jarang justru turut menyebarkan mitos-mitos tersebut. Sejumlah pemberitaan tentang HIV/AIDS yang keliru, mementingkan sensasionalitas, dan tanpa sadar memberikan stigma pada kelompok tertentu
 
Kerap ditemui sebagian pemberitaan masih belum menunjukkan sikap empati kepada ODHA dalam mengangkat isu seputar HIV/AIDS. Apabila ditelusuri lebih jauh, kondisi ini terjadi akibat berbagai faktor diantaranya tidak kompetennya narasumber berita, cara pandang media terhadap sebuah isu, atau mekanisme kerja media yang terikat aktualitas. Namun hal yang tidak kalah pentingnya adalah kurangnya pemahaman jurnalis mengenai HIV/AIDS. 
 
Media massa jelas berperan penting dalam penyebaran informasi dan pembentukan opini publik tentang sebuah isu. Dalam konteks HIV/AIDS, media massa perlu dijadikan mitra oleh berbagai kalangan yang bekerja dalam isu HIV/AIDS.
 
Terkait dengan hal tersebut Indonesia AIDS Coallition (IAC) selama tiga hari (12 s/d 14 Agustus 2019) menggelar kegiatan pelatihan media dan Civil Society Organisation (CSO) di Kuta yang melibatkan relawan, penggiat serta media dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya Tri Irwanda dari IAC
 
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman wartawan dan komunitas penggiat isu HIV/AIDS mengenai HIV dan AIDS dan program untuk penanggulangannya seperti; meningkatkan empati terhadap permasalahan HIV dan AIDS dan mampu mengembangkan publikasi yang berdasarkan fakta medis HIV/AIDS, memperkuat hubungan baik antara penggiat HIV/AIDS dengan kalangan media.
 
“Melalui kegiatan ini kita ingin ada persepsi dan pemahaman yang sama tentang HIV/AIDS agar tidak ada lagi diskriminasi serta bagaimana menepis mitos yang kerap beredar atau paling tidak pemberitaan yang muncul lebih manusiawi,” sebut Petugas ARV Nasional dari IAC, Resputin. (u)
wartawan
Arief Wibisono
Category

Aparatur Pemerintah Diminta Rasakan Kesulitan Rakyat

balitribune.co.id | Negara - Setelah resmi dilantik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana, ratusan pegawai non ASN yang lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 ditutuntut mampu merasakan langsung kesulitan rakyat, agar tidak bekerja seenaknya dan selalu peka terhadap kondisi masyarakat.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dewan Bangli Terima Penyampaian 2 Raperda dari Eksekutif

balitribune.co.id | Bangli - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangli menggelar Rapat Paripurna bersama Eksekutif (Pemkab) Bangli terkait penyampian 2 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yakni, Pertanggung jawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2024 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) semesta Berencana Bangli tahun 2025-2029, pada Selasa (2/7)

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.