Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Genjot Industri Pariwisata Labuan Bajo

Drs. Agustinus Ch. Dula
Drs. Agustinus Ch. Dula,Bupati Manggarai Barat

BALI TRIBUNE - Pariwisata Labuan Bajo berkembang pesat. Itu sebabnya, Pemerintah Pusat tak mau setengah hati dalam menggenjot industri pariwisata Labuan Bajo. Tujuannya agar Labuan Bajo dapat dipercantik wajahnya menjadi destinasi wisata kelas dunia. Kerja keras Pemerintah Pusat pun berbuah hasil. “Terobosan Wapres Jusuf Kalla yang getol perjuangkan pulau Komodo dengan binatang purba Komodo (Varanus komodoensis) sebagai satu dari 7 keajaiban dunia pun akhirnya tercapai dan diakui oleh dunia,” kata Bupati Manggarai Barat Drs. Agustinus Ch Dula dalam wawancara khusus Hans Itta dan Vinsensius Patno dari Bali Tribune pekan lalu. ”Itu sebab, saya patut menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat yang sudah mempromosikan Manggarai Barat hingga diakui oleh dunia,” tambah Agustinus Dula. Menurut Agustinus, potensi pariwisata yang dimiliki Manggarai Barat bukan hanya untuk dibanggakan sebagai new seven wonder tapi harus dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat. Industri pariwisata di Labuan Bajo makin bergairah. Dengan Sail Nusa Tenggara Timur yang puncaknya di Labuan Bajo atau yang dikenal dengan Sail Komodo 2013, berdampak positif terhadap pembangunan industri pariwisata di daerah ini.   “Dampak Sail Komodo besar sekali dengan masuknya investor di Labuan Bajo. Sekarang masyarakat juga mulai merasakan dampak positifnya, yaitu terjadi peningkatan pendapatan masyarakat,” kata Agustinus. Gencarnya pembangunan pariwisata membawa perubahan besar. Bupati Agustinus mencontohkan, kalau pada 2005 di Manggarai Barat orang yang sakit hanya bisa berobat di Puskesmas. Namun setelah Sail Komodo, telah dibangun Rumah Sakit Pratama di Marombok dan mulai memberlakukan BPJS. Kemudian pada 2015 telah dibangun sebuah rumah sakit internasional. “Rumah sakit di Manggarai Barat harus diperhatikan karena ini menggambarkan martabat bangsa,” kata Bupati Agustinus, sembari menegaskan, rumah sakit internasional ini bukan hanya melayani wisatawan asing tapi juga masyarakat lokal. Menurut Agustinus Dula, semenjak tahun 2010 dirinya dilantik menjadi Bupati Manggarai Barat, maka pada 2011 ia menetapkan sektor pariwisata sebagai liding sector pembangunan. Dengan begitu, semua Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) harus berorientasi pada pariwisata. Artinya, kata Agustinus, masing-masing SKPD dalam setiap penyusunan program, harus mendukung sektor pariwisata. Contoh, misalnya, Dinas Pendidikan harus membangun sumber daya manusia yang berkualitas khususnya di bidang sekolah kejuruan. Cita-cita untuk membangunan sebuah perguruan pun terwujud dengan hadirnya Politeknik ElBajo Commodus di Labuan Bajo. Para lulusan perguruan ini diharapkan dapat memenuhi bursa tenaga kerja di bidang pariwisata di Manggarai Barat. Demikian pula di bidang pertanian orientasinya juga harus ke agrowisata, agro bisnis dan agro kultural. Kalau sebelumnya kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan didatangkan dari luar Manggarai Barat. Tetapi sekarang sudah ada langkah maju dengan munculnya berbagai kelompok petani sayur. Bahkan, Manggarai Barat sudah memproduksi aneka buah seperti durian, rambutan, manggis, melon, pisang mas, semangka, buah naga, dan sebagainya. “Ini sebuah langkah maju dan kesadaran masyarakat lokal untuk menangkap peluang-peluang bisnis terkait dengan geliatnya pembangunan periwisata Labuan Bajo,” katanya. Demikian juga bawang merah, bawang putih, jagung, dan kacang kedelai. Tidak perlu lagi dari daerah lain. Sedangkan kebutuhan pangan beras, misalnya, Manggarai Barat adalah lumbung produksi beras terbesar di Flores dan NTT. “Karena itu, kita harus jadi tuan di rumah sendiri,” kata Bupati Manggarai Barat. Sebab, lanjutnya, kalau daerah dan masyarakatnya tidak disiapkan maka akan melahirkan persoalan baru. “Mengalirnya turis asing ke Labuan Bajo akan menimbulkan persoalan baru di bidang akomodasi, transportasi dan kuliner. Sebab, mereka tidur di mana, makan apa dan di mana. Dia (turis) punya uang tapi makan apa dan di mana, ini jadi persoalan, dan ini harus diperhatikan,” kata Bupati Agustinus. Itu sebabnya, menurut Agustinus, masyarakat harus digugah dan dimotivasi agar bisa menangkap peluang-peluang ekonomi yang ada dengan memanfatkan setiap jengkal lahan subur yang tidur selama ini untuk ditanami tanaman produktif dan bernilai ekonomi tinggi. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dan ini tentu senafas dan sejalan dengan salah satu misi pembangunan di era kepemimpinan Bupati Agustinus. Yaitu, meningkatkan pembangunan ekonomi yang berdaya saing berbasis agrowisata dan agribisnis dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, SDM berkualitas, kemampuan Iptek yang berwawasan lingkungan. Di samping mengembangkan infrastruktur dan konektivitas antar daerah yang mendukung pertumbuhan sektor riil dan pelayanan publik. Menurut Bupati Agustinus, dalam upaya mendukung pembangunan pariwisata Labuan Bajo, faktor keamanan dan ketertiban juga menjadi prioritas. Sebab, Manggarai Barat berbatasan langsung dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. “Ini menjadi faktor terpenting agar terhindar dari narkoba, trafiking, dan ancaman terorisme. Sebab, ketika turis asing merasa keamanannya terancam, tentu berdampak negatif bagi pariwisata Labuan Bajo,” katanya. Dari segi transportasi udara sudah memadai setelah tahun 2015 Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Komodo sebagai bandara internasional. Pembenahan juga terus dilakukan hingga 2017 bandara Komodo sudah didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing. Dengan semakin baiknya fasilitas bandara Komodo  Semakin membaiknya fasilitas bandara Komodo, ada wacana akan membuka rute penerbangan langsung Labuan Bajo – Australia, dan Labuan Bajo-Singapura. “Bukan tidak mungkin hal ini akan terjadi,” kata Agustinus. Padahal sebelumnya, lanjut Agustinus, lapangan terbang Komodo hanya bias di darati oleh pesawat jenis Twin Otter berpenumpang 12 orang. Tetapi sekarang dengan kemajuan pembangunan pariwisata Labuan Bajo, bandara Komodo sudah didarati pesawat Boeing berpenumpang di atas 100 orang.  Terkait pembentukan Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo, Bupati Agustinus menjelaskan, BOP tersebut sebagai implementasi penetapan kawasan Komodo menjadi 10 destinasi wisata utama di Indonesia pada 2017 lalu. Oleh karena itu, Agustinus Dula meminta Pemerintah Pusat agar porsi Kabupaten Manggarai Barat juga ada di dalam BOP tersebut. “Saya tetap minta Pemerintah Pusat agar porsi anggaran lebih prioritas,” katanya. Selain itu, pembangunan marina juga telah di launching pada April 2017 dan sekarang dalam proses penyelesaian. Semuanya itu, untuk “mempercantik” Labuan Bajo jadi destinasi pariwisata kelas dunia. Dengan aneka potensi alam yang dimiliki Manggarai Barat, Bupati Agustinus Dula berharap, kelak Labuan Bajo jadi Bali kedua. Itulah sebabnya, Pemerintah Pusat mesti peka dalam melihat Manggarai Barat. Artinya, pembagian dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) mesti sesuai dengan potensi daerah Manggarai Barat sebagai kabupaten pariwisata. Apalagi, Manggarai Barat dibebani tugas berat untuk mencapai 500 ribu wisatawan asing dalam setahun.

wartawan
Redaksi
Category

Karam di Selat Bali, Tim SAR Evakuasi 27 Penumpang Korban KMP Tunu Pratama Jaya

balitribune.co.id | Negara - Setelah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali pada Kamis (3/7/2027) dini hari, operasi pencarian kini masih terus dilakukan. Hingga Kamis siang ada sejumlah penumpang yang ditemukan meninggal dunia di perairan Pebuahan, Negara.

Baca Selengkapnya icon click

Tiga Tahun Kasus Mandeg di Polresta Denpasar, Investor Australia Bersurat ke Kapolri

balitribune.co.id | Denpasar - Penanganan perkara dugaan penipuan dan penggelapan dilaporkan investor asal Australia, Jeffrey Norman Cruickshank (78) ke Satreskrim Polresta Denpasar terkesan jalan di tempat. Buktinya, lebih dari tiga tahun Jeffrey Norman Cruickshank melaporkan I Nyoman Suastika dan Rieke Indriati hingga penyidik menerbitkan SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) pada 10 Juni 2024, tetapi belum ada penetapan tersangka. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pansus II Tekankan Data Presisi Sebagai Landasan Pembangunan Daerah

balitribune.co.id | Tabanan - Panitia khusus atau Pansus II DPRD Tabanan meminta keberadaan Data Presisi menjadi salah satu landasan utama penyelenggaraan pembangunan daerah yang akan dirangkum ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tabanan 2025-2029.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jembrana di Ambang Krisis Guru, Beban Guru Aktif Bertambah

balitribune.co.id | Negara - Dunia pendidikan di Kabupaten Jembrana tengah dihadapkan pada tantangan serius. Hingga kini tercatat terjadi kekurangan 200 lebih guru pengajar. Kondisi ini diperparah dengan bertambahnya guru yang pensiun setiap tahun. Tahun 2025 saja, sebanyak 119 guru akan memasuki masa pensiun.

Baca Selengkapnya icon click

Industri Keuangan Bali Tetap Tangguh, Kredit UMKM dan Investasi Tumbuh Positif di April 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Bali menunjukkan performa stabil dan tumbuh positif hingga April 2025. Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat bahwa permodalan yang kuat, likuiditas yang cukup, serta risiko yang terjaga menjadi kunci ketangguhan sektor ini. Hal ini diungkapkan Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Rabu (2/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.