Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Gereja Katolik Keuskupan Denpasar Harus Memanfaatkan Daya Tarik Pariwisata Bali

Bali Tribune / SINODE - peserta saat mengikuti Sinode V Keuskupan Denpasar
balitribune.co.id | Nusa Dua - Hari ke dua Sinode V Gereja Katolik Keuskupan Denpasar (Bali-NTB) yang dilaksanakan di Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa Lingkungan Puja Mandala Nusa Dua, Selasa (28/11) mendengarkan pemaparan materi oleh para narasumber.
 
Salah seorang narasumber, RD. DR. Okto Naif mengusulkan agar Gereja Katolik Keuskupan Denpasar harus mampu memanfaatkan daya tarik pariwisata Bali.
 
“Perlu adanya titik magnetik pastoral. Apa itu? Tidak lain butuh pastoral pariwisata. Seperti apa, silahkan itu dipikirkan,” katanya.
 
Menurut Romo Okto, jika ada pastoral pariwisata, orang yang datang ke Bali tidak hanya tertarik dengan keindahan Bali saja, tetapi juga tertarik dengan kerohanian yang ada di Bali dan berharap orang akan tersentuh dan khusus mereka yang sudah menganut sekularisasi bisa terinspirasi untuk mengimani Tuhan. Ia mengajak peserta untuk untuk belajar dari Rasul Besar Santo Paulus. Dimanapun dia pergi dan berada, Santo Paulus melakukan hal-hal, antara lain membangun komunio atau komunitas, menguatkan komunitas, buat kaderisasi dan selalu mengembangkan kerja tim.
 
Romo Okto kembali bicara soal soal misi. Menurutnya, misi merupakan oksigen kristiani yang menghidupkan, menyegarkan dan memurnikan Gereja. Ada lima model misi yang perlu diperhatikan. Pertama, Missio Ad Intra yaitu masuk ke dalam diri, injili dulu diri sendiri sebelum injili orang lain. Kedua, Missio Ad Extra yaitu menginjili keluar. Ketiga, Missio Ad Altra yaitu bermisi dengan belajar bersama dengan yang beriman atau berbudaya lain. Keempat, Missio Ad Altum yaitu bergerak ke dalam dunia ajaran kita sendiri dengan mempelajari dokumen-dokumen Gereja yang kita miliki. Kelima, Missio Ad Vulnera yaitu bermisi kepada orang-orang lemah, sedehana atau miskin.
 
"Untuk menjalankan karya misioner, maka dibutuhkan misionaris. Seorang misionaris itu harus siap jalan," ujarnya.
 
Romo Okto menejelaskan dua model katekese yang berkaitan erat dengan misi, yaitu katekese internal dan katekese keluar bergaya diplomasi. Katekese internal adalah penguatan internal iman umat kita sendir.
 
“Ini bisa menjawab persoalan belum menguat atau teguhnya iman umat terutama untuk bersaksi di tengah masyarakat majemuk,” katanya.
 
Sedangkan katekse keluar bergaya diplomasi adalah misi ke luar dengan iman dan budaya yang berbeda dengan gaya diplomasi. Contoh, Musa yang berdialog dengan imam median sampai imam median itu mengakui Tuhan orang Israel. Selain katekese internal, katekese keluar bergaya diplomasi ini bisa menjadi pilihan Gereja Katolik Keuskupan Denpasar yang hidup di tengah  Hindu di Bali dan Muslim di NTB.
 
"Untuk menjadi Gereja lebih Sinodus, dibutuhkan lebih dulu eksodus atau keluar dari keterkurungan, harus keluar dari diri sendiri," imbuhnya.
 
Sementara Pater Yohanes I Wayan Marianta, SVD mempresentasekan hasil survey yang telah dilakukannya melalui google form tentang presepsi umat Katolik, baik umat dewasa maupun OMK terkait iman, kehidupan berkomunitas (persekutuan) serta keterlibatan dalam kehidupan menggereja dan kehidupan sosial.
 
Sejatinya materi yang diharapkan dari Pater Marianta adalah terkait tema Sinode V ditinjau dari sudut pandang Sosiologis Pastoral. Untuk mendalami tema ini ia melakukan survey tersebut. Menarik hasil survey ini, dari responden umat dewasa yang berjumlah 999 orang dan responden OMK sejumlah 500 orang, umumnya presepsi mereka terkait hal-hal yang ditanyakan positif, di mana setiap pertanyaan jawaban yang bersifat positif rata-rata 60 – 80 %.
 
"Contoh presepsi tentang iman, yang menjawab sangat penting dan penting mencapai 87% dari total responden dewasa, dan 86% dari responden OMK. Bangga sebagai orang Katolik ada 85% dijawab responden dewasa dan 90% dijawab responden OMK. Dari dua contoh ini, menunjukkan bahwa harapan terwujudnya Iman yang tangguh tercapai," katanya.
 
Dikatakan Pater Marianta, dengan presepsi yang positif tersebut menjadi modal untuk bergerak. Namun dia mengingatkan untuk bergerak dan berjalan bersama itu perlu ada tim inti sebagai pioneer Gerakan dan pastikan bergerak bersama itu ke mana dan bersama siapa. 
wartawan
RAY
Category

Walikota Jaya Negara dan Kejari Denpasar Teken Kerjasama Penguatan Hukum Perdata dan TUN

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar secara resmi menjalin kerjasama strategis dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar dalam bidang hukum Perdata dan Tata Usaha Negara (TUN). Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Kajari Denpasar, Agus Setiadi, di Graha Sewaka Dharma, Kamis (10/4).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pameran Seni Rupa "Nyampaht" Mengangkat Filosofi Sapu Lidi Menghadapi Persoalan Sampah di Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Pameran seni rupa bertajuk "Seni untuk Perubahan: Merayakan Keindahan Alam Bali hasil kolaborasi antara komunitas dan seniman lokal Bali diharapkan dapat mengajak seluruh pihak berperan aktif dalam menjaga kebersihan Bali dan mengurangi sampah demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya icon click

Festival Jazz Internasional dengan Konsep Eco Green

balitribune.co.id | Badung - Pertama kalinya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menjadi tuan rumah festival musik jazz berskala internasional atau International Golo Mori Jazz (IGMJ) 2025 pada Sabtu (12/4) di kawasan The Golo Mori, Kabupaten, Manggarai Barat, NTT. Kegiatan ini menjadi momen untuk memperkenalkan konsep festival kepada publik serta menyampaikan perpaduan antara musik, alam, dan budaya dalam bingkai keberlanjutan (eco green).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Transportasi Berkelanjutan Meningkatkan Komitmen Iklim Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali dan Global Green Growth Institute (GGGI) menyambut delegasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Korea di Denpasar, Kamis (10/4) untuk memperkuat kemitraan dalam bidang transportasi berkelanjutan, tak lama setelah kunjungan mereka ke Jakarta.

Baca Selengkapnya icon click

Dampak Efisiensi, Rencana Jalur Wisata Triple B Tertunda

balitribune.co.id | Singaraja - Rencana untuk membuat jalur wisata baru menggunakan kapal cepat menghubungkan tiga kabupaten nampaknya di tahun 2025 ini bakal tertunda. Tiga Kabupaten yakni Buleleng, Jembrana dan Banyuwangi, Jawa Timur, berencana membuka jalur wisata baru dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata disejumlah destinasi unggulan dengan menggunakan fasilitas kapal cepat.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.