Gerindra Tak Mau Gegabah Tentukan Calon | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 November 2024
Diposting : 1 August 2016 11:57
San Edison - Bali Tribune
partai
IB Putu Sukarta

Denpasar, Bali Tribune

Sejumlah nama mulai digadang-gadang untuk tampil sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan bertarung pada Pilgub Bali 2018 mendatang. Sebut saja di antaranya adalah Ketua DPD PDIP Provinsi Bali, Wayan Koster, serta Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Ketut Sudikerta.

Kedua nama tersebut belakangan mendapat dukungan kuat dari kader masing-masing. Koster misalnya, didukung kader PDIP di sejumlah daerah yang dibuktikan dengan Deklarasi KBS (Koster Bali Satu). Adapun Sudikerta, didukung 9 DPD Partai Golkar kabupaten/kota seluruh Bali untuk tampil sebagai calon gubernur.

Menariknya di tengah riuhnya dukungan untuk kedua nama ini, partai politik lain sepertinya tak mau terpengaruh. Partai Gerindra dan Partai Demokrat yang memperkuat Koalisi Bali Mandara (KBM) bersama Partai Golkar misalnya, sejauh ini belum menunjukkan gelagat memainkan ‘bola panas’ jelang Pilgub Bali mendatang.

Boleh jadi, kedua partai ini memilih menunggu, karena masih terikat ‘kontrak’ dengan KBM sejak Pilgub Bali 2013 lalu. Hanya saja dari informasi yang berkembang, Partai Gerindra belakangan sedang melirik sejumlah tokoh yang disebut-sebut memiliki kans untuk bertarung pada Pilgub Bali mendatang.

Hanya saja, kabar ini ditepis oleh Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali, Ida Bagus Putu Sukarta, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Minggu (31/7). Menurut politisi asal Sanur itu, sejauh ini Partai Gerindra belum memikirkan terlalu jauh tentang Pilgub Bali 2018 mendatang. “(Pilgub Bali) Itu kan masih jauh. (Pilkada) Buleleng saja belum kan?” ujar Sukarta, yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI.

Menurut Sukarta, dalam setiap hajatan Pilkada, Partai Gerindra selalu konsisten dalam memberikan dukungan untuk pasangan calon yang diusung maupun sekedar didukung. Itu sebabnya, partai besutan Prabowo Subianto itu tak mau gegabah dalam menentukan calon, termasuk pasangan calon yang akan diusung pada Pilgub Bali 2018.

“Prinsipnya, kita tidak mau gegabah. Kita tidak mau sekarang sebut-sebut nama orang, ternyata nanti yang diusung nama lain. Kita ingin semuanya dipertimbangkan secara matang sebelum ditentukan. Kalaupun harus ditentukan di last minute, tidak masalah. Yang terpenting, kita konsisten,” tandas Sukarta, yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali.

Bagi Partai Gerindra, menurut dia, yang paling dilakukan saat ini adalah memantau perkembangan politik di Bali sekaligus rekam jejak tokoh-tokoh yang memiliki niat untuk memimpin Bali. “Jadi kita hanya sebatas inventarisasi dulu. Tidak benar kalau kami sudah melirik tokoh-tokoh tertentu,” tegas Sukarta.

Ia tak menampik, ada banyak tokoh yang memiliki kans untuk ikut bertarung pada Pilgub Bali mendatang. Namun, tokoh-tokoh tersebut masih harus dicermati rekam jejak serta komitmennya dalam memimpin Bali ke depan. “Jadi tidak harus terburu-buru. Kalau kita ingin dapatkan figur terbaik, maka penjajakan harus benar-benar dilakukan. Memang perlu waktu, tetapi itu yang terbaik,” pungkas Sukarta.