Gubernur Koster Minta PENA NTT Ikut Bangun Bali | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 05 Desember 2024
Diposting : 18 May 2019 01:28
San Edison - Bali Tribune
Bali Tribune/Ketua Pena NTT Emanuel Dewata Oja saat mengenakan Songkok dan Selendang Manggarai kepada Gubernur Bali Wayan Koster.

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali Wayan Koster menerima puluhan para awak media yang tergabung dalam Perhimpunan Jurnalis Nusa Tenggara Timur (PENA NTT), di Rumah Jabatan Gubernur, Denpasar, Jumat (17/5) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Koster meminta agar PENA NTT bisa berkontribusi dalam berbagai program pemerintah di Bali. 

Kontribusi dimaksud, di antaranya melalui pemberitaan di media masing-masing. Apalagi PENA NTT beranggotakan wartawan yang bekerja di berbagai media di Pulau Dewata. 

"Media harus bisa bersinergi dalam pembangunan di Bali. Kehadiran media melalui beritanya, akan sangat berpengaruh bagi pembangunan. Jangan sampai media malah menyebabkan banyak komplain dari masyarakat. Ini semua harus terus dibenahi," tutur Koster.

Ia menambahkan, sudah hampir 9 bulan dirinya menjadi gubernur, namun belum merasakan para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Bali yang betul-betul memahami visi dan misi pembangunan yang sedang dijalani. Birokrasi disebutnya masih sangat lelet. 

"Birokrasi di Bali hingga saat ini belum tahu betul visi, misi dan mindset gubernurnya. Birokrasi masih sangat lelet. Saya terus memberikan arahan. Tetapi kalau tidak sanggup, sebaiknya berhenti dengan baik-baik. Jangan bikin susah orang lain. Percuma saja masuk pagi pulang sore. Ngapain negara bayar gajinya, kalau kerjanya tidak baik. Tidak ada ampun bagi PNS yang lelet," tegas Koster. 

Ia pun meminta agar ASN lebih displin bekerja, kreatif, inovatif, cepat dan tepat. Payung besarnya adalah Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Semuanya sudah dipaparkan, juga dijelaskan berkali-kali.

Hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain anggota kehormatan PENA NTT Umar Ibnu Alkhatab yang juga Kepala Ombudsman Bali, Ketua PENA NTT Emanuel Dewata Oja, Sekretaris Agustinus Apolo Daton, Ketua Koperasi Jasa PENA NTT Pieter M Sahertian, pengacara muda Benyamin Seran, serta berbagai wartawan media cetak, online dan televisi asal NTT yang bertugas di Bali.

Di hadapan Koster, PENA NTT mengapresiasi pembangunan Bali di bawah kepemimpinan Ketua DPD PDIP Bali itu. Menurut Sekretaris PENA NTT Agustinus Apolo Daton, banyak program Koster yang sangat berpihak pada masyarakat dan lingkungan. 

Beberapa di antaranya adalah Pemprov Bali menggratiskan biaya sewa stan pameran selama even Pesta Kesenian Bali (PKB) bagi para pelaku UKM di Bali. Selain itu, Peraturan Gubernur (Pergub) soal sampah plastik yang saat ini sangat dirasakan oleh masyarakat sampai di tingkat desa. 

"Masyarakat baru merasakan bahwa negara itu benar-benar hadir di saat-saat seperti ini. Ini baru pertama kali sepanjang sejarah PKB, para pelaku UKM digratiskan biaya sewa stan pameran. Ini sungguh luar biasa," ujarnya. 

Menanggapi hal itu, Koster menjelaskan bahwa selama ini biaya sewa stan pameran jadi lahan bisnis dan pungutan liar dari beberapa oknum tertentu. Biaya sewa stan pameran juga bervariasi. 

"Ada yang Rp12 juta, ada Rp 10 juta, ada yang Rp 6,5 juta, ada Rp 5 juta. Saya tanya, apakah mereka untung selama 1 bulan? Mereka menjawab kebanyakan rugi. Syukur kalau kembali modal. Makanya lebih baik digratiskan saja," pungkas Koster.