Diposting : 30 January 2018 22:05
San Edison - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan, anggaran pelaksanaan Pilgub Bali 2018 yang sudah dialokasikan kepada KPU Bali sudah pas dan tidak akan ditambah lagi. Anggaran yang ada bisa dimaksimalkan oleh KPU Bali dengan melakukan berbagai kegiatan yang bisa menghemat anggaran.
"Tidak akan ada perubahan anggaran lagi. (anggaran) Itu sudah pas," ujar Pastika, saat ditemui usai menghadiri Sidang Paripurna di Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (29/1).
Menurut dia, dengan tidak adanya pasangan calon independen pada Pilgub Bali 2018, maka anggaran yang ada sudah cukup. Soal anggaran sosialisasi, Pastika menegaskan, hal tersebut dapat disiasati, guna menekan biaya pengeluaran dari KPU Bali.
"Kalau sosialisasi di dalam gedung, bisa pakai Wiswa Sabha. Kalau mau (sosialisasi) di lapangan, bisa di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja. Nanti saya bicara dengan KPU, kan bisa digilir itu. Kan banyak yang hadir, media juga banyak. Kan gratis itu," tandasnya.
Di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja, kata dia, semua pasangan calon bisa bicara. "Semua boleh omong. Baik Panwaslu, baik KPU, baik calon, boleh ngomong di situ. Mau pakai 2 Jam, 3 jam, boleh saja. Jadi, sangat berhemat," tegas mantan Kapolda Bali ini.
Soal baliho, imbuhnya, KPU tidak perlu lagi mencetak baliho baru. "KPU ga usah cetak baliho. Pakai saja baliho yang banyak sekarang ini. Tentukan saja ukurannya. Misalnya tempatnya di mana, berapa jumlahnya. Tinggal tambah nomor urut calon pakai spidol, pakai poliks. Pakai juga stempel KPU," ucapnya.
Jika semua itu bisa dilakukan oleh KPU, demikian Pastika, maka akan terjadi banyak penghematan. "Banyak sekali kan (penghematan)? Kalau mau. Ini menghemat duit rakyat," ucapnya.
Soal alasan KPU tidak bisa membayar KPPS dan PPS dengan anggaran saat ini? "Bisa. Kalau sudah potong, banyak kok. Untuk honor bisa kok. Tinggal kita mau (hemat) atau tidak?" pungkasnya.