Gung Eka: Aku Ingin Jadi Anggota TNI AD | Bali Tribune
Diposting : 24 September 2016 10:30
Djoko Moeljono - Bali Tribune
JUARA YEL YEL – Sejumlah siswa pelajar SMP dan SMA serta Pramuka Saka Wira Kartika Kodim 1611/Badung merayakan kemenangannya usai lomba yel yel bertemakan wawasan kebangsaan, bela negara, dan cinta Tanah Air.

SEIRING dengan derasnya arus informasi global seolah memacu perilaku setiap orang untuk saling berlomba dan bersaing ketat guna mendapatkan sesuatu dengan cara serba instan. Hal ini juga berdampak terhadap merosotnya moral dan nilai-nilai pemahaman wawasan kebangsaan (wasbang), bela negara (belneg), dan cinta Tanah Air yang pernah ditanamkan oleh para pejuang bangsa terdahulu.

Semangat reformasi yang cenderung kebablasan seolah merubah sikap dan mental sebagian masyarakat yang makin beringas dan bertingkah “semau gue” bahkan mulai melupakan dan meninggalkan ajaran luhur yang tercermin dalam kelima sila Pancasila. Tak jarang hal ini juga memicu sikap frontal para generasi muda yang gampang tersulut emosi, sehingga di berbagai pelosok penjuru kota hingga ke desa sering terjadi perkelahian dan tawuran antarpemuda yang dipicu permasalahan sepele.

Untuk mendengungkan kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa, pemerintah mengajak semua elemen masyarakat untuk bisa kembali ke jati diri bangsa Indonesia, yang dulunya terkenal memiliki sikap arif, bijaksana, sopan, santun, dan patuh pada segala peraturan yang ada. Mampu mengimplementasikan semangat juang “Sumpah Pemuda” dan kelima sila Pancasila demi keutuhan dan kejayaan NKRI.

“Pemahaman wasbang, bela negara dan cinta Tanah Air mampu membentengi diri dari pengaruh negatif arus globalisasi. Tanpa memiliki wawasan kebangsaan, pemuda rentan terbawa arus globalisasi yang dapat menyebabkan rapuhnya pertahanan dan keamanan bangsa,” ujar Dandim 1611/Badung Letkol Czi M Leo Pola Ardiansa S, SH., selaku Dansatgas TMMD ditengah kesibukannya memonitor berbagai kegiatan sasaran fifik dan nonfisik dari pelaksanaan TMMD ke-97 di Poskotis di Banjar Pitik, Pedungan, Denpasar Selatan (Densel), Jumat (23/9).

Dibantu sejumlah perwira dan melibatkan sejumlah pejabat dari instansi terkait, Dandim merancang dan menggelar sejumlah lomba yang bertemakan wasbang, bela negara, dan cinta Tanah Air, selama sebulan pelaksanaan TMMD (20 September-19 Oktober). Selain ceramah, pelayanan kesehatan gratis, dan pemutaran film perjuangan, turut dilombakan yel yel dan menyanyikan lagu wajib perjuangan, cerdas cermat serta speech contest (pidato berbahasa Inggris) antarsiswa SMP dan SMA se-Kota Denpasar.

Dalam lomba yel yel, SMPN 9 Denpasar terpilih sebagai juara I, disusul juara II dan III, masing-masing SMPN 6 Denpasar dan Pramuka Saka Wira Kartika Kodim 1611/Badung. “Untuk menghadapi tantangan dan hambatan yang dapat meruntuhkan kesatuan dan persatuan, perlu terus menerus meningkatkan rasa bela negara serta selalu menjaga soliditas dan solidaritas,” ujar Gung Eka, salah seorang siswa yang bercita-cita kelak ingin menjadi anggota TNI Angkatan Dasar (AD).

Mendengar laporan singkat Dandim tentang kegiatan tersebut, Tim Dispenad yang dipimpin Kol Inf Erfan Gunawan saat meninjau lokasi sasaran fisik dan nonfisik TMMD di Subak Kerdung, Pedungan, Densel, Jumat (23/9), memberikan apresiasi dan arahan agar kemanunggalan TNI-rakyat melalui TMMD ini dapat membantu pemerintah daerah dalam menciptakan akselerasi pembangunan dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan pembangunan jalan usaha tani ini, selain untuk mempertahankan lahan persawahan di tengah Kota Denpasar, dan untuk menghindari alih fungsi lahan, juga sebagai prasarana jogging track serta bisa dikembangkan menjadi area ekowisata. Untuk itu perlu mendapat dukungan dari semua pihak,” harap Erfan, usai menunaikan sholat Jumat di Masjid Kepaon, Denpasar.