Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Gunung Agung Bergemuruh, Warga Temukus Kembali Mengungsi

gempa
KEMBALI – Warga Temukus memilih kembali ke pengungsian setelah terjadi gempa di dekat Gunung Agung berkekuatan 3,4 SR, yang terjadi Rabu lalu.

BALI TRIBUNEPasca-terjadinya gempa berkekuatan 3.4 skala richter (SR), pihak PVMBG Kementerian ESDM di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem terus memantau setiap detik perkembangan aktivitas vulkanik di kawah Gunung Agung.

Namun sayang, terkait bagaimana perkembangan terakhir aktivitas di gunung berketinggian 3142 MDPL tersebut, tidak ada pejabat berwenang di Pos Pengamatan Gunung Agung yang bisa ditemui untuk dimintai keterangan terkait hal tersebut, Kamis (8/3).

Berdasarkan data yang terekam oleh seismometer di Pos Pengamatan, sepanjang 12 jam terakhir telah terjadi sebanyak 11 kali gempa embusan dengan amplitudo 8 milimeter berdurasi 20-140 detik, gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak dua kali dengan amplitudo 3 milimeter berdurasi 18 menit, gempa vulkanik dalam sebanyak 4 kali dengan amplitudo 13 milimeter berdurasi 27 detik.

Selain itu juga terekam, sebanyak dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 11 milimeter berdurasi 117 detik. Begitu pula teramati adanya embusan asap putih bertekanan lemah dengan ketinggian 600 meter di atas permukaan kawah.

Sementara itu pasca-terjadinya gempa 3.4 SR tersebut, warga di sejumlah dusun seperti Dusun Temukus dan Dusun Kesimpar Desa Besakih, Rendang, dan Dusun Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, yang sebenarnya baru saja pulang dari lokasi pengungsian, sejak Rabu (7/3) lalu hingga Kamis kemarin mulai banyak yang memilih kembali ke lokasi pengungsian. Sebagian besar dari warga yang kembali ke pengungsian tersebut mengaku ketakutan pasca-terjadinya gempa yang mereka rasakan cukup besar. Selain itu menurut penuturan mereka, hampir setiap hari sering terdengar suara gemuruh yang berasal dari Gunung Agung.

 “Saya dan keluarga akhirnya memutuskan kembali ke pengungsian karena kami masih trauma. Kami merasa ketakutan karena waktu hari Rabu terjadi gempa yang cukup terasa, selain itu kami sering mendengar suara gemuruh dari arah Gunung Agung,” ungkap Ni Komang Wisnu, salah satu warga asal Dusun Temukus, yang akhirnya kembali mengungsi ke bekas bangunan restoran di Bukit Jambul, Rendang, Karangasem, kepada koran ini, kemarin.

 Ternyata Komang Wisnu tidak sendirian, karena ada sebanyak 10 KK lainnya juga akhirnya memilih kembali ke pengungsian lantaran merasa was-was dan khawatir dengan kondisi Gunung Agung sekarang ini. Diperkirakan jumlah warga Temukus yang akan kembali ke pengungsian bertambah banyak. “Banyak warga di dusun kami yang bilang akan kembali ke pengungsian,” sebutnya.

Sementara itu sampai saat ini warga Temukus yang berada di posko pengungsian bekas restoran di Bukit Jambul ini mengaku belum mendapatkan bantuan logistik dan pasokan bahan pangan untuk dimasak dari pemerintah.

wartawan
Redaksi
Category

Putu Parwata Hadiri Karya Dewa Yadnya Pujawali di Pura Panti Pasek Gelgel Aan Sumerta Padang Luwih

balitribune.co.id | Mangupura - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Badung I Putu Parwata bersama Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri undangan Upacara Dewa Yadnya Pujawali di Pura Panti Pasek Gelgel Aan Sumerta, Br. Gaji, Dalung, Kuta Utara, Rabu (24/9).

Upacara ini meliputi rangkaian Karya Melaspas, Penilapatian, Ngenteg Linggih, serta Padudusan Caru Wraspati Kalpa Alit.

Baca Selengkapnya icon click

Ketua DPRD Badung Hadiri Karya Dewa Yadnya Merajan Gede Pratisentana Penyarikan Dalem Kedonganan

balitribune.co.id | Mangupura - Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti bersama Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta dan Nyonya Yunita Alit Sucipta menghadiri Karya Dewa Yadnya Ngelinggihang, Padudusan Alit di Merajan Gede Pratisentana Penyarikan Dalem Kedonganan, Desa Adat Kedonganan, Kuta, Rabu (24/9).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pascabencana Banjir, Pemkot Denpasar Baru Tindak Tegas Bangunan Melanggar Sempadan Sungai

balitribune.co.id | Denpasar - Diketahui sejumlah bangunan yang berdiri di sempadan sungai di wilayah Kota Denpasar ternyata  tak berijin. Sebagaimana di sejumlah bangunan yang berdiri di bantaran sungai di Jalan Sulawesi, Denpasar. Pembangunannya yang melanggar sempadan sungai, diakui Pemkot Denpasar lantaran kurangnya kontrol dan sudah terjadi sejak lama.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

RSUP Ngoerah Denpasar Bantah Isu Jual Beli Organ Manusia

balitribune.co.id | Denpasar - Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Ngoerah Denpasar dr. I Made Dharma Jaya mengatakan, RSUP Ngoerah Denpasar membantah dengan tegas isu yang berkembang di masyarakat atas kasus jenazah WNA Australia, Byron James Dumschat (BJD) tanpa organ jantung yang menyebutkan ada praktek jual beli organ manusia khususnya jantung. 

Baca Selengkapnya icon click

Skandal Sertifikat Ilegal di Tahura Bali: 106 Dokumen Diduga Melanggar Hukum

balitribune.co.id | Denpasar - Pansus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (TRAP) DPRD Bali menemukan fakta mengejutkan, 106 sertifikat hak milik dan hak guna bangunan terbit di kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali Selatan. Kawasan ini seharusnya steril dari kepemilikan pribadi maupun badan usaha.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.