Denpasar, Bali Tribune
Pulau Bali menjadi sorotan dunia, karena memiliki protap sistem keamanan dan sejumlah objek wisata yang menarik, sehingga untuk menjaga keamanan dan keselamatan para wisatawan, khususnya yang gemar melakukan wisata bahari, jajaran Gugus Keamanan Laut Armada Timur (Guskamlatim) menggelar latihan SAR di perairan Bali.
“Sejauh ini kondisi keamanan laut di Bali masih relatif aman. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya musibah atau kecelakaan di laut, kami menggelar latihan pencaraian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) di laut dengan melibatkan ratusan personel dari unsur keamanan laut,” ujar Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Pertama TNI I Gusti Putu Wijamahadi, SH., usai membuka acara tersebut di Gedung Serbaguna IGP Dwinda, Mako Lanal Bali, Senin (16/5).
Ketika membacakan sambutan KSAL Laksanaman Muda TNI INGN Ary Atmaja, SE., Gusti Putu Wijamahadi mengatakan, SAR pada hakekatnya adalah kegiatan kemanusiaan yang dijiwai oleh falsafah Pancasila dan merupakan kewajiban bagi setiap WNI, yang meliputi segala upaya dan usaha pencarian, pemberian pertolongan, dan penyelamatan jiwa manusia serta harta benda yang bernilai dari segala musibah, baik dalam penerbangan, pelayaran, bencana maupun musibah lainnya.
Kegiatan SAR yang utama adalah pelaksanaan operasi yang mengedepankan aspek kecepatan, ketepatan, dan keberhasilan operas. Kegiatan pelaksanaan operasi ini hanya akan bisa berjalan dengan efektif dan efisien, apabila didukung oleh pembinaan SAR yang mantap.
“Oleh karena itu, sudah sepatutnya TNI AL terpanggil untuk ikut berperan aktif dalam misi-misi kemanusiaan, termasuk dalam kegiatan pelaksanaan Latihan SAR yang pertama kali ini,” jelas Waasops Wijamahadi.
Wakil Direktur Latihan (Wadirlat) SAR Laksamana Pertama TNI I Nyoman Sudihartawan yang sehari-hari menjabat Komandan Guskamlatim dalam laporannya menyebutkan, tujuan latihan ini untuk meningkatkan kemampuan, kesiapan operasional unsur-unsur Koarmatim dan keterpaduan antarinstansi terkait serta menguji dokrin pelaksanaan SAR di laut.
Didampingi Danlanal Bali Kol Laut (P) Bambang Trijanto, Asops Guskamlatim Kol Laut (P) Ridwan yang menjabat Deputi Olah Yudha (DOY) menambahkan, Latihan SAR ini berlangsung mulai 16-20 Mei 2016 di perairan Benoa Bali. Adapun unsur-unsur yang terlibat dari TNI AL, diantaranya KRI Teluk Banten (TBT-516), KRI Kerapu (KRP-812), Kapal Angkatan Laut (KAL 28 M), combat boat, catamaran, searider dan helikopter jenis Bolco NV-412 dari Puspenerbal Surabaya yang on board di KRI Teluk Banten-516.
Sedangkan diluar TNI AL, ada KN Arjuna-229, KP Polair, KNP 326 KPLP, DKP Napoleon 007, RHIB Distrik NAV, dan KM Sea Safari. Pada Rabu (185) dilakukan gelar pasukan yang dijadwalkan akan dihadiri Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangkoarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, SH., MAP., serta pelaksanaan Latihan SAR pada Kamis (19/5).
Hadir dalam acara tersebut, masing-masing Asintel Guskamlatim Kol Laut (P) Catur Soniarto, Aslog Guskamlatim Kol Laut (T) Budiono, Komandan KRI Teluk Banten-516 Letkol Laut (P) Muhammad Junaedi, Komandan KRI Kerapu-812 Mayor Laut (P) Lustia Budi, Kadiskes Kodam IX/Udayana, Dirpolair Polda Bali, GM Pelindo III Cabang Benoa, Kadisnav Pelabuhan Benoa, Kakansar Denpasar, Direktur RSUP Sanglah, KSOP Benoa, dan sejumlah undangan lainnya.