Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Hanya Ilusi

Bali Tribune / IGM. Pujastana

balitribune.co.id | Saya mau bercerita tentang karya sastra Spanyol abad ke-17, sebuah novel berjudul The Ingenious Gentleman Don Quixote from La Mancha, judul populernya: Petualangan Don Quixote

Novel ini saya baca karena merupakan salah satu buku terpenting sepanjang masa, paling banyak diterjemahkan di dunia dan salah satu novel terlaris sepanjang masa.

Novel legendaris ini merupakan karya pengarang besar Spanyol, Miguel de Cervantes, berkisah tentang sosok bangsawan rendahan Spanyol, seorang hidalgo, bernama  Alonso Quixano, yang telah membaca begitu banyak kisah dongeng kesatria hingga kehilangan akal sehat dan mengidap halusinasi. Dia tidak  melihat dunia sebagaimana adanya tetapi sebagai dunia ilusi dimana dia menjalani kisah kesatria.

Alonso Quixano memang tergila-gila dengan romansa kesatria. Berangkat dari desa asalnya, La Mancha, untuk mencari petualangan lalu memutuskan menjadi seorang ksatria pengembara (caballero andante) dengan nama Don Quixote de la Mancha. Dia merekrut petani Sancho Panza untuk menjadi pengawalnya, menjanjikannya sebuah pulau untuk diperintah setelah perjalanan mereka selesai. 

Tentu saja janji itu hanya ilusi. Pengembaraannya sendiri adalah iluasi dimana dia mendapat banyak penghinaan sebagai orang gila. Akhirnya dia menyingkirkan ilusinya, kembali ke rumah, dan meninggal.

Sebuah pulau untuk pelayannya, hanya ilusi. Dunia kesatrianya juga ilusi. Pada nyatanya Don Quixote tidak pernah memberikan sebuah pulau kepada Sancho Panza yang pragmatis. Don Quixote memang tidak pernah memenangkan apapun untuk dirinya apalagi buat pelayannya. Bukankah Don Quixote adalah sosok ilutif? Dia juga hanya berilusi memenangkan kekaguman Sancho Panza bawahannya. Dia memang tidak pernah memenangkan apapun.

Otak Don Quixote sepertinya ‘mengering’ akibat terlalu banyak berkhayal menyerupai seseoang yang mengidap Narsistik Leadership Syndrom sehingga tidak dapat memisahkan antara fantasi dan realita. Dalam kisah Don Quixote, benar - benar percaya bahwa dirinya adalah seorang protagonis dalam kisah ksatria heroik rekaannya.

Kepemimpinan narsisme sendiri merupakan  personality disorder terkait aspirasi konstans terhadap kekuasaan, superioritas atas orang lain. Kurangnya empathy dan selalu ekploitative dalam tujuan mencapai tujuan personal. Hanya orang pragmatis yang rela menjadi bawahan Don Quixote.

Dalam ilusinya, Don Quixote melihat dirinya adalah kesatria yang cemerlang dengan semua sifat adi luhung dan bisa mengalahkan siapapun. Padahal pada nyatanya dia hanyalah seorang kesatria angkuh berbaju Zirah tua yang lusuh. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Semua orang menghindarinya. Pada akhirnya dia mencampakkan ilusinya. Pulang ke kampung asalnya dan meninggal.

Barangkali hingga saat ini kita  berada di dunia realitas dimana ilusi tak mudah dicampakan. Kita seperti Don Quixote yang tidak dapat memisahkan kenyataan dari fiksi, suatu sifat, yang pada saat novel ini ditulis, Spanyol abad 17, dianggap lucu. Semua hal di luar dirinya yang kesatria, Don Quixote  hanya melihat musuh yang akan merusak hakekat maslahat masyarakat.   

Dalam salah satu dialog, antara Don Quixote dan Sancho Panza, pelayannya hal itu tergambar: “Takdir menuntun nasib kita lebih baik dari yang kita duga. Lihatlah di sana, Sancho Panza, sahabatku, dan lihatlah sekitar tiga puluh raksasa liar itu, yang akan kulawan dan kubunuh semuanya, sehingga dengan harta rampasan mereka yang dicuri, kita dapat mulai memperkaya diri kita sendiri. Ini adalah peperangan yang mulia dan benar, karena sangatlah berguna bagi Tuhan untuk memusnahkan ras jahat seperti itu dari muka bumi."

"Raksasa apa?" tanya Sancho Panza.

"Yang dapat kau lihat di sana," jawab Don Quixote, "dengan lengan yang besar, beberapa di antaranya panjangnya hampir dua liga."

"Sekarang lihat, Yang Mulia," kata Sancho, "yang kau lihat di sana bukanlah raksasa, melainkan kincir angin, dan yang tampak seperti lengan hanyalah layarnya, yang berputar mengikuti angin dan memutar batu kilangan."

"Jelas," jawab Don Quijote, "Kau tidak tahu banyak tentang petualangan."

Bagi Don Quixote hanya dirinyalah yang benar, orang lain tidak memahami cara kerja dunia kesatria dimana mereka hidup. Saat Sancho mengatakan kebenaran. Don Quixote hanya berkata "kau tidak tahu banyak."

wartawan
IGM. Pujastana
Category

Bupati Bangli Resmikan Sentra IKM Bambu

balitribune.co.id | Bangli - Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bersama Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar hadiri upacara Pemelaspasan dan Peresmian Gedung Sentra IKM Bambu yang berlokasi di Banjar Kayuambua, Desa Tiga, Kecamatan Susut Bangli pada Sabtu (12/4). Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Koperasi UMKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangli sekaligus Plt.

Baca Selengkapnya icon click

Bule Amerika Ngamuk, Rusak Fasilitas Medis Medika Klinik Pratama

balitribune.co.id | Denpasar - Pasien di Nusa Medika Klinik Pratama Jalan Labuan Sait, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Sabtu (12/4) jam 05.00 Wita dibuat panik oleh aksi seorang bule asal Amerika Serikat berinisial Mc M yang mengamuk dan merusak fasilitas klinik. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Wawali Arya Wibawa Pimpin Apel dan Tabur Bunga Peringati Serangan Umum Kota Denpasar ke-79

balitribune.co.id | Denpasar - Peringatan peristiwa heroik Serangan Umum Kota Denpasar ke-79 dilaksanakan Pemkot Denpasar dengan pelaksanaan apel dan tabur bunga di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, Jumat (11/4).

Baca Selengkapnya icon click

Mengukur Kompetensi Siswa, Astra Motor Bali Jadi Penguji Eksternal UKK

balitribune.co.id | Semarapura – Sebagai upaya mencetak lulusan SMK yang siap kerja, Astra Motor Bali kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan melalui program Satu Hati Education Program (SHEP). Pada bulan Maret lalu, Astra Motor Bali turut serta dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi siswa kelas XII jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) di SMK Negeri 1 Klungkung dengan menjadi penguji eksternal.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Hibah Parpol Segera Cair, Terbesar PDI Perjuangan Dapat Rp1,3 Miliar

balitribune.co.id | Singaraja – Nampaknya pengurus Partai Politik (Parpol) bisa bernafas lega. Pasalnya hibah bantuan keuangan untuk parpol (Banpol) tahun 2025 akan segera dapat dicairkan. Banpol yang diperuntukkan untuk kepentingan pendidikan politik itu diberikan kepada 7 Parpol peraih kursi di DPRD Buleleng dengan jumlah total sebesar Rp 3, 137 miliar lebih. 

Baca Selengkapnya icon click

Propam Polsek Nusa Penida Razia Kendaraan Personel

balitribune.co.id | Semarapura - Untuk menciptakan personil yang kredibel dan menjaga marwah institusinya ,Polsek Nusa Penida mulai unjuk gigi tertibkan personilnya dengan menggelar penertiban. Untuk itu sebagai penjaga marwah institusi,Sie Propam Polsek Nusa Penida melaksanakan razia kendaraan personel Polsek Nusa Penida yang dilaksanakan di pintu masuk Mako Polsek, Kamis (10/4).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.