Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Harapkan Perbekel dan Bendesa Adat Memiliki Kepekaan Sosial Pasca Diberikan Insentif oleh Gubernur Bali

Bali Tribune/ Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si




balitribune.co.id | Denpasar - Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si yang menjabat sebagai Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII menilai kebijakan pemberian insentif untuk Perbekel sebesar Rp 1.500.000 perbulan dan Bendesa Adat yang insentifnya dinaikan Rp 1.000.000 dari semula sebesar Rp 1.500.000 perbulan menjadi Rp 2.500.000 per bulan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster diawal tahun 2022 ini merupakan langkah awal yang bagus dilakukan oleh orang nomor satu di Pemprov Bali tersebut.

Pada prinsipnya bahwa insentif yang diberikan itu adalah memiliki dasar hukum yang kuat atau sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan. Kemudian yang namanya isentif itu diberikan atas prestasi dan dedikasi. "Jadi menurut Saya isentif yang sudah diberikan, nantinya harus dilakukan evaluasi dan penerima insentif harus ada ukuran ukuran kriteria untuk mengukur prestasi atas tanggung jawab yang diberikan kepada penerima insentif itu sendiri,"jelas Prof. Nengah Dasi Astawa, Selasa (11/01).

Dirinya juga berharap insentif ini memberikan upaya bersanding, bersaing, dan bertanding para Kepala Desa di Bali. Hal ini sangat penting, karena insentif yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali bersumber dari uang rakyat, untuk itu harus jelas ada progress report-nya.

“Harus dipertanggungjawabkan oleh penerima insentif, ini mungkin perlu dipertegaskan begitu, supaya apa yang diberikan oleh Bapak Gubernur Bali ada manfaatnya untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu insentif kedepan harus berdasarkan prestasi hingga dedikasi,"tegasnya kembali seraya mencontohkan seperti pegawai negeri yang mendapatkan tunjangan, maka mereka harus ada indikator-indikator kenapa tunjangan tersebut diberikan. Jadi harus begitu juga kedepannya.

Sekali lagi, kata Prof. Dasi ini adalah langkah awal Bapak Gubernur Bali yang bagus, tetapi penerima inisentif harus menunjukan kinerja. “Biasanya belakangan dikasik insentif, tapi ini diawal diberikan insentif, jadi sangat bagus selama untuk kesejahteraan dan kualitas pelayanan publik, maka insentif itu bagus. Karena para Perbekel atau Bendesa Adat adalah garda terbawah yang melayani masyarakat. Jadi harapan Saya pelayanan terbawah ini jadi meningkat, menjadi lebih cepat, dan lebih murah serta berdampak baik," harap Kepala LLDIKTI Wilayah VIII ini.

Dirinya juga menghimbau insentif yang diberikan oleh Bapak Gubernur Bali dijadikan sebagai langkah awal yang baik oleh Perbekel dan Bendesa Adat untuk meningkatkan kinerja, sehingga apa yang diterima Kepala Desa atau Bendesa Adat ini memiliki hubungan yang signifikan antara insentif dengan pelayanan.

Para Perbekel maupun Bendesa Adat diharapkan pula memiliki jiwa kepemimpinan dengan cara menumbuhkan kesadaran, tanggungjawab kepada semua pihak di Desa/Desa Adat, sehingga kepekaan sosial di Desa/Desa Adat semakin meningkat. Pemimpin di Desa/Desa Adat ini harus menciptakan masyarakatnya yang mulai peka terhadap lingkungan, peka terhadap permasalahan sampah, peka terhadap kemiskinan, peka terhadap bahaya-bahaya alam.

"Jadi bagaimana Perbekel dan Bendesa Adat ini mengajak masyarakat untuk ikut peduli dengan alam Bali dengan jiwa gotong royong dalam rangka memecahkan masalah yang terjadi di Desa Dinas maupun di Desa Adat,"sebutnya.

Sebagai pimpinan terbawah, dikatakan Prof. Dasi bahwa mereka sebenarnya yang paling tahu bagaimana menyelesaikan masalah sampah, dan sebagainya. Karena mereka hari per hari ada di wilayah Desa/Desa Adat. Kalau ada gorong gorong tersumbat, ada suatu pembangunan yang mungkin menghambat saluran air, itu kan Bendesa Adat dan Perbekel yang tahu.
 
Oleh karena itu, harus cepet dilakukan upaya upaya pembenahan, itulah yang disebut dengan sensifitas atas kejadian sosial di masyarakat, sehingga insentif ini diberikan sekali lagi agar bisa meningkatkan sensifitas, responsibility terhadap berbagai masalah dan penyakit sosial, tegasnya seraya mengatakan jangan sampai menunggu kejadian, lalu berteriak. "Bilamana perlu, ibaratnya api, masih kecil sudah dipadamkan. Sehingga tidak membesar," imbuhnya.
 

Jadi para pemimpin ditingkat bawah (Perbekel/Bendesa Adat, red) harus memiliki kepekaan sosial, agar masalah sosial dan penyakit sosial supaya bisa diatasi dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. "Jadi prinsipnya, Perbekel dan Bendesa Adat berperan sebagai kreator, inovator, fasilitator, motor, mediator, eksekutor, akselelator, dinamisator, dan stabilitator di wilayahnya masing-masing,"pungkasnya.

wartawan
KSM
Category

Mewujudkan Gaya Hidup Modern dan Keberlanjutan, LIXIL Resmikan Experience Center Bali

balitribune.co.id | Mangupura - LIXIL, pelopor solusi air dan hunian terdepan di dunia mengumumkan pembukaan LIXIL Experience Center (LEC) Bali di Kuta Kabupaten Badung, Jumat (28/11). Fasilitas baru ini dibangun untuk menegaskan komitmen LIXIL terhadap pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya icon click

Pemkab Klungkung Daftarkan Pekerja Rentan, BPJamsostek Gianyar Sambut Baik

balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung, I Made Satria melakukan penandatanganan (teken) Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Klungkung dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek di Ruang Rapat Kantor Bupati Klungkung, Kamis (27/11).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

70 Karyawan FIF Kuta Siap Jadi Pelopor #Cari_Aman di Jalan Raya

balitribune.co.id | Denpasar - Astra Motor Bali terus memperkuat komitmennya dalam membangun budaya berkendara aman dengan menggelar edukasi Safety Riding bagi karyawan Federal International Finance (FIF) Group. Bertempat di kantor FIF Kuta, sebanyak 70 peserta mengikuti sesi pembekalan keselamatan berkendara yang dirancang khusus untuk mendukung aktivitas kerja mereka yang penuh mobilitas pada Rabu (26/11).

Baca Selengkapnya icon click

300 Lebih Warga Negara Asing Dari Berbagai Negara yang Tinggal di Karangasem Memegang KTP-EL

balitribune.co.id | Amlapura - Permohonan penerbitan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) untuk Warga Negara Asing (WNA) dari berbagai negara yang tinggal di beberapa wilayah di Kabupaten Karangasem cukup tinggi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ketua DPRD Badung Hadiri "Pesta Rakyat" Puncak Perayaan HUT Mangupura

balitribune.co.id | Mangupura - Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti menghadiri  puncak pesta rakyat perayaan HUT ke -16 Ibu Kota Mangupura, bertempat di Lapangan Mangupraja Mandala, Puspem, (22/11).

Puncak perayaan ini merupakan rangkaian Mangu Cita yang menampilkan hiburan rakyat berupa konser musik, bazzar UMKM, Moto Trail Vintage Exhibition 2025 dan kegiatan lainnya yang dipusatkan di Areal Puspem Badung.

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Serahkan Mangupura Award, Badung Festival Inovasi, dan Adi Karya Nugraha Tahun 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri acara penyerahan Hadiah Mangupura Award, Badung Festival Inovasi, dan Adi Karya Nugraha Tahun 2025, bertempat di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, pada Kamis (27/11). Acara ini juga dirangkaikan dengan Peluncuran Inovasi Badung BRILIAN (Badung yang Berbasis Riset dan Inovasi untuk Aksi Nyata).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.