Harapkan Vaksinasi Secara Masif Dengan Metode Banjar | Bali Tribune
Diposting : 16 March 2021 19:58
A.A. Samudra Dinata - Bali Tribune
Bali Tribune / Pekerja pariwisata saat menerima vaksin bertempat di Lapangan Kapten Mudita Bangli, Selasa (16/3).

balitribune.co.id | BangliKegiatan Vaksinasi massal dilaksanakan di Bangli yang dipusatkan di Lapangan Kapten Muditha  Bangli pada Selasa (16/3). Sementara kegiatan vaksinasi berlangsung di tujuh lokasi. Disisi lain Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta berharap penyaluran vaksin bisa dilakukan secara masif oleh pemerintah pusat.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan kegiatan vaksinasi masal dilakukan serentak di Bali. Untuk Bangli menyasar 1.377 orang. Adapun yang menjadi sasaran vaksinasi  mulai dari Seniman, budayawan, pelaku pariwisata, lansia serta petugas layanan publik. "Kegiatan vaksinasi yang juga dipantau oleh Presiden, di Bangli dipusatkan di lapangan Kapten Mudita," jelasnya.

Menurut Bupati Sedana Arta, jika vaksin yang dilakukan bartahap. Pihaknya berharap vaksin Covid-19 ini bisa disalurkan secara masif sehingga akan lebih banyak sasaran yang tersentuh. "Gerakan massal belum dilakukan mengingat vaksin yang diterima bertahap. Tentu petugas melakukan vaksinasi sesuai ketersediaan vaksin,” ujar bupati asal Desa Sulahan, Susut ini.

Jika suplai vaksin yang diterima lebih banyak dan didatangkan secara masif, maka dalam pelaksanaanya pihaknya akan menerapkan metode Banjar. Dimana  vaksinasi bisa dilakukan di banjar-banjar. Kemudian untuk melayani vaksinasi, petugas dari pemerintah maupun swasta akan dilibatkan. "Tidak hanya petugas dari pemerintahan, tetapi juga melibatkan tenaga dari klinik, rumah sakit swasta. Sekolah-sekolah tinggi kesehatan di Bangli juga akan dilibatkan sebagai relawan pelaksanaan vakinasi," ungkapnya.

Disinggung soal usulan zona hijau, Bupati Sedana Arta mengatakan baru ada tiga wilayah yang ditetapkan green zone yakni Ubud, Sanur dan Nusa dua. Meski begitu pihaknya sempat mengusulkan Kintamani masuk dalam zona hijau. "Penetapan dari Kementerian Kesehatan, tentu ada pertimbangan penetapan tersebut. Ada beberapa Kabupaten termasuk Bangli yang belum. Harapan kami, Bali secara umum bisa ditetapkan sebagai zona hijau dan pariwisata Bali bisa bangkit," harapnya.

Disisi lain salah satu pelaku pariwisata, I Made Naris Suarjaya menyambut baik pelaksanaan vaksinasi bagi pekerja pariwisata di Bangli. Meski jumlahnya terbilang masih sedikit, namun kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah  dalam menangani  pandemi. "Memang baru sebagian kecil, tapi nanti vaksinasi dilakukan bertahap,” harapnya.

Kata Made Naris, vaksinasi kali ini menyasar pelaku usaha restauran dan hotel. Masing-masing restauran mendapatkan jatah.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bangli, dr Nengah Nadi mengatakan untuk vaksinasi masih akan terus berlangsung, untuk pelayanan publik hingga bulan Juni mendatang. Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi, tenaga kesehatan ditarget 1.766 orang, pelayanan publik 17.722 orang dan lansia 23.493 orang. 

Kata Nengah Nadi mengingat akan berlangsung karya Purnama Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, akan dilakukan vaksinasi bagi krama Desa Batur. "Masih dilakukan pendataan, siapa saja yang akan diberikan vaksin," ujarnya.