Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Hidup Ideal di Tengah Pandemi, Perspektif Mahatma Gandhi

Bali Tribune / Ida Rsi Putra Daksa Yaksa Manuaba

balitribune.co.id | Salah satu ajaran Mahatma Gandhi yang senantiasa relevan adalah prinsip sarirasrama (kerja fisik). Prinsip ini semakin penting ketika pandemi menyerang seluruh dunia. Setiap orang dipaksa untuk me-reset kembali cara hidupnya. Sarirasrama yang ditekankan oleh Mahatma Gandhi tidak saja sekedar kerja fisik, melainkan kerja dengan seluruh perhatian dan kesadaran. Mahatma Gandhi mengajak untuk kembali ke dasar dan kemudian melompat melampaui kesadaran biasa. Sarirasrama secara fisik bisa dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan kreatifitas diri dengan mengedepankan kualitas kebugaran fisik, sementara secara psikis bermakna maksimalisasi pola pikir yang mengarah pada tujuan, terutama ketahanan pangan di tengah pandemic. Konteks spiritualnya tentu senantiasa mengiringi dimana setiap orang diajak untuk fokus, total sehingga setiap tindakan dalam sarirasrama tersebut menjadi Karma Yoga.

Prinsip penting lainnya yang bisa ditinjau secara praktis dari pemikiran Gandhi adalah abhaya (tidak takut). Hidup ada kenyataan, sehingga berani menghadapi apapun yang terjadi adalah pondasi yang harus dibagun dari awal. Apa yang akan terjadi ke depan adalah misteri dan akan tetap demikian selamanya, sehingga tidak takut dengan misteri itu adalah satu-satunya pilihan. Guna mendedikasikan hidupnya dalam ahimsa dan pelayanan, Gandhi menekankan prinsip abhaya. Sahabat atau musuh, cahaya atau kegelapan, ringan atau susah tidak membuat hati menjadi lemah dan tidak berdaya. Termasuk dengan pandemic covid-19 ini, menumbuhkan rasa berani, tidak takut baik terhadap virus maupun konsekuensi yang ditimbulkannya sangat diperlukan. Orang sering berkata bahwa virus tidak membuatnya takut, tetapi mereka sebagian besar takut jika perekonomiannya menurun karena berbagai alasan. Namun, Gandhi menekankan bahwa apapun konsekuensi yang ditimbulkan hendaknya tidak perlu takut.

Bagaimana caranya menumbuhkan perilaku yang sarirasrama dan rasa yang abhayam? Tentu ini tidak mudah. Mahatma Gandhi pernah mengatakan bahwa betapa susahnya mengubah sesuatu yang yang telah mapan terjadi dengan tubuh. Seperti misalnya, ketika sebelum pandemic, kita biasa hidup nyaman dengan berkelimpahan materi, dilayani oleh banyak pelayan, dan terpenuhi apapun yang diinginkan. Ketika tiba-tiba pandemic datang, sebagian penghasilan tiba-tiba terhenti dan sebagai konsekuensinya, segala kenyamanan itu juga akan ikut berakhir. Mengubah pola hidup menjadi self-manage atau mengerjakan apapun sendiri tentu akan kesusahan. Disini Gandhi melihat bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang tampak besar, melainkan mereka yang memiliki akar yang kuat meskipun tampak kecil. Maka dari itu, prinsip sarirasrama ini menjadi signifikan dalam pendidikan anak sejak dini. Membiasakan mengerjakan sendiri hal-hal yang vital sangat penting bagi setiap orang, sehingga ketika hidup tiba-tiba berubah drastic, kenyamanan spsikologis masih tetap bisa dipertahankan.

Demikian juga bagaimana rasa abhayam ini bisa ditumbuhkan, sementara kehidupan ini sangat rentan? Bagaimana saya tidak takut akan virus karena setiap saat bisa merenggut nyawa? Bagaimana tidak takut, jika finansial menjadi tidak stabil? Bagaimana tidak takut jika tiba-tiba kehidupan social berubah? Memang, secara naluri, manusia dibekali dengan rasa ketakutan ini, bahkan bagi mereka yang jiwany atelah berkembang sekalipun. Rasa takut adalah dasar kehidupan, yang dalam konteks Sutra Patanjali disebut abhinivesa. Namun, Gandhi menekankan bahwa ketakutan itu adalah sebuah realitas tetapi kehadirannya sangat menghambat perkembangan dan ketenangan setiap orang. Sehingga, beranjak darinya dan larut dalam poros ketidaktakutan adalah satu-satunya pilihan. Apa yang mesti dilakukan agar kita bisa menumbuhkan abhaya ini?

Pertama, sebagaimana yang diperagakan oleh Mahatma Gandhi bahwa, kita harus mengenali diri sendiri beserta dengan atribut-atributnya terlebih dahulu. Kedua, setelah mengenal apa itu ketakutan, bagaimana itu bisa muncul, apa hubungannya rasa takut dengan kehidupan kita, apa dampak yang ditimbulkan oleh rasa takut itu, dan yang lainnya, baru melakukan latihan yang diperlukan. Latihan yang paling efektif untuk menghalau ketakutan itu adalah realitas kehidupan. Apapun kenyataan hidup harus dilatih secara sadar untuk berani menghadapinya. Sering kita menghindari masalah. Jadi, dengan menghadapi setiap masalah yang ada, kemampuan untuk menghilangkan rasa takut itu akan meningkat. Ketiga, pikiran dilatih setiap saat untuk belajar dan mengamati kehidupan dan menemukan bahwa kehidupan ini akan berlalu demikian saja. Apapun tidak ada yang bisa mengalahkan waktu. Jika demikian adanya, mengapa masih ada rasa takut, jika rasa takut itu menyiksa, dan sebaliknya ketidaktakutan itu memberikan kebebasan?

Disamping kedua prinsip dasar itu, tentu Gandhi juga menekankan pada prinsip hygienic, menerapkan pola hidup bersih, pola makan dengan diet yang benar, menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat dan yang lainnya. Gandhi mencontohkan dalam peragaan kehidupannya sehari-hari tentang bagaimana toilet harus dijaga kebersihannya, bagaimana dapur harus terhindar dari berbagai jenis penyakit baik itu bakteri maupun pikiran yang kotor, dan bagaimana kamar tetap bersih dan mendapat pencahayaan yang cukup. Hal yang vital lainnya adalah doa. Gandhi sangat menekankan pada doa. “Doa mengubah keadaan” kata Gandhi. Sehebat apapun kita, sebaik apapun mengatur kehidupan, jika tidak mendapat anugerah dari Tuhan, semuanya akan sia-sia. Anugerah Tuhan dan pola hidup yang sehat adalah kunci hidup yang ideal, apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini.

wartawan
Ida Rsi Putra Daksa Yaksa Manuaba
Category

Makam di Gali, Masyarakat Desa Tiga Geger

balitribune.co.id | Bangli - Masyarakat Desa Tiga, Kecamatan Susut Bangli sontak dibuat geger dengan kejadian misterius di areal pemakaman Dimana sebuah liang kubur lama ditemukan dalam kondisi tergali. Bahkan bagian kepala atau tengkorak sampai terlihat. Hingga kini belum di ketahui motif gali kuburan ini. Kasus kini sedang ditangani Sat Reskrim Polres Bangli.

Baca Selengkapnya icon click

DPRD Tabanan Pertajam Isu-isu Strategis di RPJMD 2025-2030

balitribune.co.id | Tabanan - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan menggelar rapat kerja atau raker dengan jajaran pemerintah kabupaten (pemkab) setempat dengan agenda membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030. Rapat kerja itu telah digelar pada Rabu (14/5) dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa, serta Ketua Pansus RPJMD Tabanan 2025-2030, I Gusti Nyoman Omardani.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

72 Kapal Pesiar Dijadwalkan Sandar,  Benoa Perkuat Standar Keamanan Internasional

balitribune.co.id | Denpasar - Pelabuhan Benoa kian sibuk bersolek menyambut musim kedatangan kapal pesiar internasional. Tahun ini, tak tanggung-tanggung, sebanyak 72 kapal pesiar dijadwalkan akan bersandar di pelabuhan yang jadi pintu gerbang maritim Bali tersebut.

Baca Selengkapnya icon click

Gubernur Koster: Bali Mandiri Energi Tak Bisa Ditawar Lagi

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa kemandirian energi dengan energi bersih bagi Pulau Bali adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. 

Koster menegaskan hal itu dalam acara Sosialisasi Bali Mandiri Energi melalui Percepatan Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang Ramah Lingkungan di Provinsi Bali, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Kamis (15/5). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

"Deep Learning", Saatnya Pendidikan Menyelam Lebih Dalam

balitribune.co.id | Naskah akademik Deep Learning atau pembelajaran mendalam resmi diluncurkan Kemindikdasmen. Hal ini berhasil menjawab hiruk pikuk analisis multitafsir masyarakat terkait pidato pendekatan Deep Learning yang sempat digaungkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah  Abdul Mu'ti pada pidatonya di tahun 2024. 

Baca Selengkapnya icon click

Akan Dilepas Bupati Karangasem 21 Mei Mendatang, Tokoh GMT Terima Silaturahmi Jamaah Haji Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Sebanyak 53 orang jamaah haji Kabupaten Karangasem, bersilaturahmi ke kediaman tokoh masyarakat Karangasem, yang juga penaggungjawab Semeton GMT, I Gusti Made Tusan, Kamis (5/5/2025) sore, sekaligus untuk berpamitan berangkat menuju ke Tanah Suci Mekah pada 21 Mei 2025 mendatang.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.