Hindari Gangguan Mahluk Astral, SKB Banjarangkan Gelar Pecaruan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 9 August 2019 16:35
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Bali Tribune/ Prosesi pecaruan yang dilangsungkan di pelataran gedung SKB Banjarangkan, Rabu (7/8) lalu. Tampak WabupMade Kasta hadir pada pelaksanaan ritual dimaksud.
balitribune.co.id | Semarapura - Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarangkan menggelar ritual pecaruan di halaman bangunan sangar dimaksud, Rabu (7/8) lalu. Ritual ini dilaksanakan guna menetralisir potensi gangguan mahluk astral jelang dimulainya proses karantina anggota Paskibrata yang akan menjalani proses seleksi, Jumat (9/8) hari ini.
 
Prosesi pecaruan itu dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Saat ritual itu dilangsungkan, aura magis sangatlah terasa. Terlebih lagi saat seorang pegawai SKB mengalami trans (kerusupan,red) saat prosesi itu dilangsungkan.
 
Situasi itu sempat disaksikan Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta yang berkesempatan hadir pada pelaksanaan ritual dimaksud.
 
Menurut Wabup Kasta, pihaknya sempat mendapat laporan bahwa dalam proses karantina di SKB Banjarangkan, sejumlah anggota Paskibrata asal Kabupaten Bangli mengalami kesurupan.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pengelola SKB Banjarangkan pun kemudian menggelar ritual pecaruan.
 
“Mudah-mudahan dengan digelarnya ritual ini tidak ada lagi gangguan-gangguan lainnya menimpa anggota Paskibrata,” harapWabup Kasta.
 
Pada kunjungannya itu, Wabup Kasta melihat kondisi atap gedung aula SKB dalam keadaan rusak.selain itu, sejumlah genteng atap bangunan tersebut tergeser dari posisi semula sehingga membuat lubang pada bagian atap gedung SKB.
 
Dikatakan Wabup Kasta, kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada terganggunya aktifitas kegiatan pada gedung dimaksud. Terlebih lagi, dalam waktu dekat ini, gedung tersebut akan digunakan sebagai ruang belajar bagi anggota Paskibrata saat menjalani proses karantina.
 
Kasubag TU SKB Banjarangkan, Nengah Sukarsi menerangkan, kerusakan pada gedung itu disebabkan oleh factor usia serta pengaruh cuaca.
 
“Rusaknya semakin parah sejak tahun 2018 lalun,” sebutnya.
 
Kondisi bangunan SKB Banjarangkan yang perlu mendapat perhatian dibenarkan pula oleh Kabid PAUD dan Pendidikan Non-Formal Dinas Pendidikan, Kabupaten Bangli, Wayan Sarjana.
 
Menurutnya, sejumlah bangunan utama pada gedung SKB Banjarangkan harus segera direnovasi. Jikapun bersifat rehab ringat hal itu dirasakan sangatlah membantu.
 
“Untuk Aula ini segera dilakukan penanganan berupa rehab ringan yang dana perbaikan sebesar Rp 100 juta dianggarkan melalui APBD Kabupaten Bangli tahun 2019 ini,” pungkasnya. (u)