Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Hujan Picu Munculnya Asap Gunung Agung

Gunung Agung
HUJAN - Gunung Agung Sabtu malam lalu mengepulkan asap putih setinggi 1.500 meter lantaran dipicu adanya guyuran hujan dengan intensitas tinggi.

BALI TRIBUNE - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika menjelaskan intensitas hujan tinggi selama tiga hari terakhir menjadi pemicu asap putih setinggi 1.500 meter pada Sabtu (7/10) malam di puncak Gunung Agung.

"Saat ini belum terjadi abu vulkanik dan ini hanya asap putih (solfatara) akibat curah hujan di kawah Gunung Agung yang cukup tinggi," ujar Gede Suantika saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Agung, Karangasem, Bali, Minggu (8/10).

Menurut Suantika, akibat dasar kawah yang cukup panas yang disertai tingginya curah hujan yang berakumulasi ke dasar kawah, sehingga timbulnya pelepasan asap yang membumbung tinggi hingga mencapai 1.500 meter itu.

"Asap putih yang keluar ini seperti uap air yang mendominasi, yang apabila berada di dekat asap putih ini sangat berbahaya," katanya.

Berdasarkan informasi terakhir dari pendaki PVMBG, bau belerang di puncak Gunung Agung sudah sangat kuat dengan radius 700 meter dari bibir kawah, karena diameter kawah mencapai 900 meter.

Gede Suantika menerangkan, sebelumnya gas solfatara terlihat dari pos pantau pukul 20.45 Wita dengan kumpulan asap putih dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak Gunung Agung.

"Sebelumnya sudah beredar video dari arah selatan Gunung Agung membumbung tinggi gas solfatara dengan jelas," ujarnya.

Pihaknya menegaskan, tidak ada melihat aktivitas kegempaan Gunung Agung yang memicu reaksi dari timbulnya gas solfatara ini yang terlihat pada Sabtu (7/10) malam.

Hingga saat ini, status Gunung Agung masih tetap awas dengan kondisi kegempaan masih kritis dimana total vulkanik dalam per harinya di angka 500 hingga 600 kali per hari, gempa vulkanik dangkal 300-350 kali per hari dan tektonik lokal 60-70 kali per harinya.

 

Klarifikasi

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung, Bali, I Putu Widiada mendatangi Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem untuk melakukan klarifikasi informasi media sosial terkait perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung (3.142 mdpl) itu.

"Kami kesini untuk berkoordinasi dengan PVMBG terkait aktivitas vulkanik terkini dari Gunung Agung, apakah itu benar letusan abu vulkanik atau bukan, karena banyak masyarakat di pengungsian yang menanyakan hal ini," kata I Putu Widiada, setelah bertemu dengan Kepala PVMBG, Kasbani, di Karangasem, Minggu (8/10).

Kedatangannya tersebut, karena mendengar kabar dari media sosial bahwa gunung tertinggi di Bali ini mengeluarkan asap dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak gunung setempat pada Sabtu (7/10) malam sekitar Pukul 20.45 Wita.

"Peristiwa kepulan asap tinggi di Gunung Agung ini sempat membuat heboh jagat media sosial, sehingga kami datang ke sini untuk memastikan hal ini," ujarnya.

Setelah mendengar penjelasan dari pihak berwenang, pihaknya akan menyampaikan kepada masyarakat dan pengungsi di posko-posko yang ada di Kabupaten Klungkung bahwa asap yang keluar dari kawah Gunung Agung itu hanya uap air akibat hujan yang terus mengguyur kawah Gunung Agung selama tiga hari berturut-turut.

"Kami sudah diberi data hasil perkembangan Gunung Agung ini dan akan saya tempel di Posko Pengungsian Gor Swecapura. Penjelasan bapak Kasbani bahwa apabila Gunung Agung ini meletus, maka lemparan material kawah gunung ini paling jauh dengan radius 9 kilometer," ujarnya.

Ia menerangkan kembali keterangan dari Kepala PVMBG Kasbani bahwa untuk akses awan panas yang keluar dari Gunung Agung bisa mengalir sejauh 12 kilometer.

Terkait apakah ada pengungsi yang sudah kembali ke rumahnya, namun kembali ke pengungsian karena desanya dinyatakan masuk KRB, Putu Widiada menyebutkan memang ada Desa Duda Timur yang sebelumnya dikatakan di luar KRB, namun saat ini dinyatakan masuk KRB.

"Awalnya ada 27 desa saja yang dinyatakan masuk kawasan KRB, setelah didata ulang ternyata ada 28 desa yang masuk kawasan KRB yakni ada di Desa Duda Timur salah satunya," ujanya.

Pihaknya menegaskan, hanya beberapa pengungsi yang datang kembali ke posko pengungsian dan tidak berbondong-bondong.

Hingga hari ke-15, jumlah pengungsi di Klungkung masih sebanyak 18.729 jiwa. Pengungsi yang berasal dari wilayah KRB berjumlah 17.402 jiwa dan non-KRB sebanyak 1327 jiwa.

Jumlah itu tersebar di 42 desa dan 121 titik posko Pengungsian di Klungkung. "Data ini bisa saja berubah-ubah, karena warga yang pulang dan pergi akan terus terjadi, namun tidak signifikan," ujanya.

Ia menambahan, alasan para pengungsi datang dan kembali kepengungsian karena mereka mengurus hewan ternaknya untuk memberi makan.

wartawan
Redaksi
Category

Temuan Mayat di Hutan Pancasari, Polisi Tangkap Tiga Terduga Pelaku

balitribune.co.id | Singaraja - Setelah bekerja keras untuk menungkap misteri temuan mayat dikawasan hutan lindung Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng pada Senin (3/2/2025), polisi akhirnya berhasil membuka tabir gelap dibalik kasus tersebut. Polisi menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku yang semuanya berjenis kelamin perempuan. 

Baca Selengkapnya icon click

Cendikiawan Sambut Baik Program Makan Bergizi Gratis Gandeng LPD di Bali

balitribune.co.id | Gianyar - Ketua Badan Kerjasama Lembaga Perkreditan Desa (BKS-LPD) Provinsi Bali, I Nyoman Cendikiawan, menyatakan dukungannya terhadap pemanfaatan dana pemerintah untuk kepentingan desa adat. Hal ini disampaikan usai mengikuti persembahyangan bersama BKS-LPD se Provinsi Bali di Pura Samuantiga, Bedulu, Gianyar, Rabu (12/2).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Komitmen Global, Mendorong Transformasi Agro-Ekologis Sawit Menuju Pertanian Ramah Iklim dan Lingkungan

balitribune.co.id | Denpasar - Lebih dari 500 peserta dari berbagai negara menghadiri International Conference on Oil Palm and the Environment (ICOPE) 2025 yang digelar di Bali Beach Convention Sanur, Denpasar, Rabu (12/2). Acara ini menjadi ajang diskusi strategis bagi akademisi, ilmuwan, pemerintah, lembaga keuangan, industri, serta organisasi non-pemerintah dalam merumuskan solusi keberlanjutan industri kelapa sawit berbasis penelitian ilmiah.

Baca Selengkapnya icon click

Sambungkan Senyuman, Telkomsel Salurkan Donasi Tas Sekolah di Desa Bayan

balitribune.co.id | NTB – Telkomsel melalui inisiatif CSR filantropi “Telkomsel Sambungkan Senyuman” yang berfokus pada kepedulian dengan sesama dan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), melanjutkan program Sambungkan Semangat untuk Generasi Gemilang dengan mengajak pelanggan untuk berkontribusi dalam mendukung pendidikan inklusif melalui donasi tas sekolah bagi pelajar di berbagai tingkatan sekola

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tak Relevan, Fraksi Gerindra Sepakat RTRW Badung Diganti, Dorong Pemerintah Beli Lahan Masyarakat Untuk Jalur Hijau

balitribune.co.id | Mangupura - Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Badung, menyatakan sepakat dengan pemerintah untuk menganti tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sebab, Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang RTRW tahun 2013 – 2033 sudah tidak lagi relevan.

Baca Selengkapnya icon click

Bahas Pelayanan dan Fasilitas, Komisi IV DPRD Badung Kunjungi RSD Mangusada

balitribune.co.id | Mangupura - Untuk membahas optimalisasi kinerja RSD Mangusada, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung melaksanakan kunjungan kerja ke rumah sakit plat merah Badung itu pada Selasa (11/2). Komisi IV mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat bertalian dengan pelayanan RSD Mangusada terkait utilitas, masalah air dan fasilitas yang ada di ruangan pasien. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.