I Gede Sumantara Ady Prenatha Bupati Karangasem Periode 2000-2005 Berpulang | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 13 March 2022 16:43
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune / Almarhum I Gede Sumantara Ady Prenatha, Bupati Karangasem Periode 2000-2005

balitribune.co.id | Amlapura - Bupati Karangasem periode 2000-2005, I Gede Sumantara Ady Prenatha, menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP Sanglah, Denpasar, pada Sabtu (12/3) sekitar pukul 23.00 Wita. Jenazah baru dipulangkan dari RSUP Sanglah ke rumah duka di Lingkungan Jeruk Manis, Kelurahan Karangasem, pada Minggu (13/3) dan tiba di rumah duka sekitar pukul 12.45 Wita.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Tribune, di rumah duka, Minggu (13/3), almarhum awalnya diketahui hanya menderita penyakit asam urat, dan untuk perawatan pihak keluarga menggunakan perawatan dokter Home Care yang datang langsung ke rumah.

“Ya Bapak awalnya memang menderita sakit asam urat sejak beberapa tahun lalu, dan dirawat Home Care di rumah oleh dokter,” ucap I Komang Ari, anak ketiga Almarhum, kepada Bali Tribune. Kendati dalam kondisi sakit, Almarhum masih aktif melaksanakan kegiatan baik di partai maupun kegiatan lainnya. Dimana memang hingga akhir hayatnya, almarhum masih menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat, Karangasem.

Masih terkait sakit yang di derita Almarhum, Komang Ari menyampaikan jika ayahandanya tersebut kondisinya mulai ngedrop sejak tiga bulan terakhir karena penyakit ginjal, dimana Almarhum sempat dibawa beberapa kali berobat ke RS Surya Husadha, sebelum kemudian di rujuk ke RSUP Sanglah. Nah dari hasil pemeriksaan terakhir ternyata ginjalnya hanya berfungsi 10 persen.

“Bapak sempat menjalani cuci darah, nah setelah cuci darah itulah kondisinya makin ngedrop dan kesadarannya menurun. Dan kemarin sekitar pukul 23.00 Wita bapak meninggal dunia,” ungkapnya.

Sementara itu, suasana duka menyelimuti keluarga besar Almarhum. Terutama istri tercintanya Ni Nyoman Chandrawati, berbagai ritual dilaksanakan pihak keluarga dari mulai kedatangan jenazah Almarhum di rumah duka, hingga disemayamkan di bale. Pelayat dan kerabat Almarhum terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. “Untuk upacara Ngaben, masih kami rembukkan untuk mencari hari baik,” ujar istri Almarhum, Ni Nyoman Chandrawati.