balitribune.co.id | Denpasar - Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali memprediksi tingkat hunian kamar hotel di Pulau Dewata akan mengalami peningkatan, seiring gencarnya pemerintah meningkatkan imunitas tubuh para pekerja pariwisata melalui vaksinasi Covid-19 dosis keempat. Ketua IHGMA Bali, Yoga Iswara mengatakan, tingkat hunian atau okupansi hotel di Bali berlahan mulai membaik pasca-pandemi Covid-19.
Apalagi sejumlah negara saat ini sudah membuka perbatasan (border) tanpa syarat yang memberatkan bagi warganya ketika kembali ke negaranya usai melakukan perjalanan luar negeri. "Pelaku pariwisata Bali tetap menjalankan protokol kesehatan bagi pekerjanya yang melayani wisatawan di hotel," katanya beberapa waktu lalu di Denpasar.
Menurut dia, pariwisata Bali mengalami kemajuan walaupun perlahan tapi pasti. Industri pariwisata Bali kembali bangkit dari keterpurukan, seiring kedatangan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Bali yang semakin bertambah. Kendati kondisi pariwisata Bali saat ini masih belum stabil, namun sudah ada peningkatan jumlah okupansi yang dilaporkan para pengelola hotel di Bali.
Disampaikan Yoga Iswara, tingkat hunian kamar hotel berbintang di Bali mulai Januari 2023 menunjukkan tingkat hunian yang fluktuatif, namun cenderung meningkat. Tingkat hunian rata - rata tercatat sebesar 65 sampai 70 persen. "Kami optimis dalam 3 bulan kedepan tingkat hunian kamar hotel terus membaik, bahkan bisa menyamai capaian okupansi hotel pada tahun 2019 saat sebelum pandemi," jelasnya.
Para general manager hotel di Bali mengapresiasi upaya pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan dalam menangani dan mencegah penyebaran Covid -19, termasuk sub-varian terbarunya. Vaksinasi yang agresif dan penerapan protokol kesehatan dinilai akan mampu menggerakkan industri pariwisata di Pulau Dewata.
Pelaku pariwisata masih menunggu kedatangan turis asing dari Tiongkok yang sebelum pandemi berkontribusi menyumbang jumlah kunjungan turis mancanegara ke Bali. Kedatangan wisatawan dari Negeri Tirai Bambu dengan penerbangan berjadwal pada Maret 2023 mendatang diprediksi akan menambah kunjungan wisatawan mancanegara dan okupansi hotel di Bali.