
balitribune.co.id | Negara - Mendukung tersedianya data yang berkualitas dan terintegrasi dari desa dan kelurahan serta masing masing OPD, Senin (29/8), dilaksanakan soft launching Program Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD). Diharapkan dengan data yang terintegrasi, pengambilan keputusan akan menjadi tepat sasaran.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat soft launching JSDDD di Wantilan Pura Jagatnatha mengatakan program JSDDD merupakan sebuah inovasi, sekaligus program prioritas Pemerintah Kabupaten Jembrana. Menurutnya program JSDDD ini telah melalui perencanaan yang cukup panjang sejak tahun 2021. JSDDD juga sebutnya, mendukung Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia agar data menjadi terpadu untuk kepentingan Negara. “Aplikasi JSDDD sangat memudahkan lembaga untuk mensurvey masyarakat, memantau tingkat kemiskinan, kebahagiaan dan tempat tinggal. Jadi melalui JSDDD ini banyak manfaatnya mulai dari bantuan CSR sehingga dapat dialokasikan dengan tepat sasarannya,” ujarnya.
Melalui pengintegrasian kebutuhan data pemerintah pusat dan daerah termasuk desa. Sehingga diharapkan, seluruh instansi pemerintah menggunakan satu versi data untuk satu objek. “Melalui data yang terpadu dan berkualitas diharapkan dapat kami gunakan sebagai dasar penentuan arah kebijakan pembangunan demi mewujudkan Jembrana Emas 2026. Program ini juga telah mendapat dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak. Badan Pusat Statistik, Kementerian Desa, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/ Badan perencanaan pembangunan Nasional menyatakan mendukung penuh kegiatan ini,” ujar politisi asal Banjar Peh Kaliakah ini.
Pihaknya berharap melalui implementasi JSDDD ini dapat bekerja lebih efektif dan efisien dalam merencanakan pembangunan, termasuk untuk menjawab kebutuhan peta potensi sosial ekonomi oleh calon investor. Pihaknya mencontohkan salah satu manfaat yang bisa diambil dari penerapan JSDD. Dengan segera dimulainya groundbreaking jalan tol , maka akan memudahkan pihak investor mengetahui berapa KK miskin yang berada di sepanjang wilayah yang dilalui jalan tol.
Data yang tersedia secara akurat akan memudahkan berbagai pihak, apabila ingin menyalurkan CSR bagi masyarakat kurang mampu secara tepat sasaran. Dari sisi ekonomi, menurutnya dari data JSDDD akan diketahui seberapa besar potensi yang dimiliki setiap desa, misalnya potensi perkebunan dan pertanian. "Potensi di desa akan kita ketahui, berapa produksinya, kapan panen dan data-data lainnya. Data yang akurat memudahkan pemerintah untuk memasarkannya,” tegasnya.
Kepala BPS Jembrana yang juga selaku pembina tim forum satu data daerah, Rocky Gunung Hasudungan mengatakan dari seluruh Kabupaten yang ada di Indonesia, hanya Jembrana yang memiliki JSDDD. Pengumpulan data JSDD ini dilakukan secara door to door ke masyarakat melibatkan 800 petugas yang telah terlatih. "Kendala selama ini desa dibebankan akan pemenuhan data dari berbagai macam instansi. Padahal data yang diminta memiliki banyak kemiripan,” tandasnya.