Jaga Coral, Sampah Plastik Jadi Instalasi Seni | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 24 March 2016 14:25
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Gallang Riang Gempita berpose di depan buah kreasinya, sebuah olahan sampah plastik jadi seni instalasi yang menarik.

SAMPAH plastik memang menjadi momok yang menakutkan. Karena sampah ini kerap membuat pelik karena sulit terurai. Namun demikian sampah plasti sejatinya bisa dimanfaatkan masyarakat dengan cara daur ulang atau dipergunakan untuk kepentingan lain. Hanya saja cara ini jarang dilakukan.

Di Nusa Penida, salah seorang seniman asal Karangasem malah memanfaatkan sampah plastik untuk media berkesenian. Dimana sampah plastik disulap menjadi intalasi seni yang menggagumkan. Seniman tersebut adalah I Gede Sukarda, seniman berpenampilan nyentrik dan berkumis tebal. Seniman ini boleh dikatakan melawan hegomoni dalam berkarya.

Seniman kelahiran Padang Kerta, Karangasem ini mengatakan kalau sampah plastik sudah menjadi bom waktu. Selama ini penanganan juga belum maksimal sehingga cukup memprihatinkan. “Sampah plastik memang menjadi masalah besar,” kata mantan guru kesenian di sebuah SMPN di Karangasem yang memilih pensiun dini tahun 2014 agar lebih biusa total berkesenian ini.

Alumni SMSR Denpasar tahun 1985 tersebut mengatakan, seni adalah sebuah anugrah sehingga berkarya adalah pesembahan sesuai pepatah Bali “Depang anake Ngadanin”. Diakui berkesian, apalagi agak nyeleneh, terkadang sulit diterima, namun hal itu jangan menyurutkan dalam berkarya.

Menurutnya, intalasi seni dengan menggunakan sampah plastik sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 2007. Ide ini muncul saat awal muncul isu global warning di Nusa Dua. Untuk itu bulan depan pihaknya berencana akan membuat karya dari sampah plastik di Karangasem yang merupakan daerah dia bermukim dan berkesenian.

Di antara rencana Sukarda tersebut akan membuat patung dari sampah plastik yang kemudian ditenggelamkan di pantai Amed. Patung tersebut sengaja ditenggelamkan di Pantai Amed Karangasem sebagai terumbu karang. Aksi ini dibantu rekanya dari Jerman.

Selain melukis, seniman Gede Sukarda memang kerap membuat seni intalasi. Karya-karyanya kerap ditampilkan dalam berbagai event dan pameran senirupa di berbagai tempat di Karangasem, Denpasar, Buleleng, dan kota lainnya. Bersama teman-temannya pelukis asal Karangasem dengan Sanggar Lempuyang sering menggelar pameran lukisan bersama, di antaranya beberapa kali berpameran di Bentara Budaya Bali, Festival Sanur, Maha Art Gallery, dan banyak lagi event lainnya.