Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Jangan Sepelekan Pikun, Bisa Jadi Tanda Dini Demensia

Bali Tribune / dr. Putu Indah Mahardika P

balitribune.co.id | Penyakit pikun sering kali dianggap sepele oleh kebanyakan masyarakat, penyakit ini juga dianggap biasa bila dialami saat usia tua. Pikun yang tejadi secara terus menerus dan  konsisten harus diwaspadai. Penyakit pikun adalah menurunnya daya ingat seseorang, yang umumnya disebabkan oleh menuanya usia. Namun, orang dengan penyakit demensia sangat khas mengalami gejala pikun yang cukup parah. Demensia merupakan sekumpulan gejala yang memengaruhi kemampuan fungsi kognitif otak dalam mengingat (memori), berpikir, bertingkah laku, dan berbicara (berbahasa). Penyakit yang menyerang otak ini juga bisa bersifat progresif, yang artinya dapat berkembang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Beberapa kasus yang mengakibatkan demensia cenderung sulit untuk pulih. Risiko mengalami demensia memang biasanya semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Namun penting untuk dipahami, bahwa kondisi ini sebenarnya bukan merupakan bagian dari penuaan.

Demensia adalah penyakit yang umum terjadi pada lansia, tepatnya orang di usia 65 tahun ke atas, baik pria maupun wanita. Faktor keturunan menjadi faktor penyumbang terbesar terjadinya penyakit ini, selain itu demensia juga dapat terjadi karena berbagai proses di otak, diantaranya gangguan peredaran darah otak, infeksi otak, kekurangan vitamin, gangguan metabolik seperti diabetes, alkoholisme, gangguan psikiatri dan penyakit Parkinson, maupun proses penuaan yang tidak normal. Ada berbagai macam kondisi dalam kasus demensia. Ada jenis demensia yang berkembang secara progresif atau bertahap memburuk, dan ada juga kondisi lain yang menyerupai demesia yang  terjadi karena reaksi tertentu dan dapat ditekan.  Demensia progesif adalah kondisi yang disebabkan oleh kerusakan sel saraf otak tertentu dan dapat memburuk seiring waktu. Kondisi ini umumnya tidak dapat dipulihkan secara tuntas. Beberapa jenis demensia progresif meliputi penyakit Alzheimer, demensia vaskuler, lewy body dementia, demensia frontotemporal, dan demensia campuran.

Gejala dan tanda  yang sering muncul pada  penderita demensia antara lain kehilangan ingatan, kesulitan berbahasa, berkomunikasi dengan orang lain, dan melakukan kegiatan sehari-hari. Mengalami disorientasi atau kebingungan akan waktu dan tempat. Kesulitan dalam berpikir dan mencerna informasi. Sering lupa dan salah saat meletakkan suatu benda. Gejala psikologis juga sering kali muncul seperti perubahan perilaku, kepribadian, dan suasana hati yang kerap terjadi secara tiba-tiba. Kehilangan inisiatif atau apatis (acuh tak acuh) pada banyak hal, termasuk pada kegiatan yang sebelumnya pernah ditekuni. Kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Mengalami depresi, terkadang juga timbul halusinasi, mengalami paranoid, merasa gelisah.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan demensia, yaitu mengkonsumsi makanan yang sehat, gaya hidup sehat (istirahat cukup, olahraga secara teratur, menghindari stress), mengendalikan faktor risiko (kontrol tekanan darah, gula darah, kolesterol), deteksi dini dengan pemeriksaan fungsi kognitif yang dapat dilakukan di dokter spesialis saraf. Deteksi dini demensi sangat penting untuk mencegah perburukan kondisi dari penderita demensia. Terapi secara dini dan tepat dapat mengoptimalkan dan mempertahankan kualitas hidup penderita demensia.

wartawan
dr. Putu Indah Mahardika P
Category

5 Tas Oneda Keren Abis

balitribune.co.id | Jakarta - Tentu saja setiap wanita pastinya menginginkan tas yang tidak hanya bisa digunakan untuk menampung barang bawaan tapi juga menonjolkan sisi visual desain tas yang glamor dan elegan, kan? Mulai dari pergi ke kantor, kumpul bersama teman-teman, tas dapat digunakan untuk segala acara dan hampir semua penampilan. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ekspansi Kredit dan Tambahan Modal Tandai Kebangkitan Lestari Group

balitribune.co.id | Denpasar - Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang digelar pada 21 April 2025, Bank Lestari Group (BPR) menyepakati rencana penambahan modal sebesar Rp 57 miliar untuk BPR Lestari Bali. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi memperkuat permodalan dalam menghadapi peningkatan permintaan kredit seiring membaiknya ekonomi Bali dan Jawa pasca-pandemi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Satpol PP Tabanan Tertibkan Tiga Bangunan di Zona LSD Beraban

balitribune.co.id | Tabanan - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tabanan kembali melakukan penertiban terhadap tiga bangunan yang berada di zona Lahan Sawah Dilindungi (LSD) Desa Beraban, Kecamatan Kediri pada Kamis (10/7).

Dalam penertiban tersebut Satpol PP Tabanan melibatkan tim dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.