balitribune.co.id | Kuta - Mengatasi masalah sampah di Bali menjelang perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Tahun 2022 ini perlu aksi dan inovasi. Pemerintah pun berkolaborasi dengan masyarakat dalam percepatan pengelolaan sampah di Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) dalam rangka mendukung G20. Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga di Park23 Creative Hub, Kuta, Badung, Jumat (1/4).
Kata dia, Kementerian Dalam Negeri membantu penanganan sampah di Bali yang ditargetkan sampai Juni 2022 dan membentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat salah satunya dengan GILAsSampah (gerakan inovasi langsung aksi mengatasi persoalan sampah). "Kita mencoba mengubah paradigma pengelolaan sampah. Tujuan dari GILASampah adalah untuk mencoba melibatkan seluruh stakeholder di masyarakat sebagai tulang punggung pengelolaan sampah," katanya.
Menjelang 22 April, adalah Hari Bumi Internasional dan diperingati oleh seluruh warga dunia dan ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran serta apresiasi terhadap bumi yang merupakan planet tempat tinggal manusia, Park23 Creative Hub mengambil Tema “Earth Vibe”. Yakni bersama-sama dengan komunitas yang telah terbentuk turut serta dengan membuat beberapa kegiatan yang dilakukan selama satu bulan dimulai dari 1-30 April 2022.
Kegiatan antara lain talk show, seminar, podcast, film, kolaborasi seni yang semuanya akan berkaitan dengan konsep keseimbangan, harmonisasi serta hubungan yang terjalin antara manusia, alam dan pencipta di Bali dikenal dengan Tri Hita Karana. Gerakan Inovasi Langsung Aksi Sampah (GILASampah) dengan Tajuk “TriSenses” sebagai bentuk pergerakan nyata Tri Hita Karana terhadap permasalahan sampah yang ada di Provinsi Bali.
Kegiatan ini diharapkan dapat mempertemukan pihak pemerintah, pelaku usaha, NGO, akademisi dan juga masyarakat umum untuk berkolaborasi dalam rangka percepatan penanganan sampah di kawasan Sarbagita Provinsi Bali. "Kemudian menjadikan penanganan sampah ini sebagai sumber penghidupan yang dapat menghasilkan peluang usaha untuk membantu kebutuhan hidup masyarakat Bali di tengah tekanan kondisi Covid-19," ucap Kastorius Sinaga.
Penyelenggaraan TriSenses Event diharapkan dapat mewadahi bertemunya berbagai stakeholder terkait, sarana promosi atas kreatifitas dan inovasi persampahan, serta berbagi pengalaman dalam penanganan sampah guna menemukan model pengelolaan persampahan yang tepat. Selama satu bulan kedepan, Park23 Creative Hub menjadi pusat kegiatan berkelanjutan dan membuka peluang untuk masyarakat yang ingin mengetahui atau belajar lebih lanjut tentang penanganan sampah.