Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Jelang Piodalan di Pura Puseh Baleagung Desa Pempatan = Pengungsi Asal Rendang, Pulang Kampung

pengungsian
Sejumlah warga asal Alasngandang Desa Pempatan Rendang Karangasem yang mengungsi di Bale Masyarakat Kayuambua Susut, Bangli santai sejenak sebelum meninggalkan posko pengungsian. Mereka kembali ke kampung halaman guna persiapan pelaksanaan Piodalan di Pura Puseh Baleagung yang akan dilangsungkan beberapa hari kedepan ini.

BALI TRIBUNE - Sejumlah warga pengungsi asal Banjar Alasngandang, Desa Pempatan Rendang, Karangasem sejak, Senin (2/10) kemarin mulai meninggalkan posko pengungsian di Balai Masyarakat Kayuambua Susut, Bangli. Mereka pulang kampung disebabkan, dalam beberapa hari kedepan ini akan berlangsung piodalan di Pura Puseh Balai Agung desa asal mereka.


Menurut keterangan salah seorang warga, I Komang Gunawan, piodalan di Pura Puseh Bale Agung Desa Pakraman Pempatan jatuh pada rahina Purnama Kapat atau tepatnya, Kamis (5/10) nanti.
Dia mengatakan, warga Alasngandang yang saat ini sedang berada di daerah pengungsian dipastikan akan pulang kampung oleh pelaksanaan ritual dimaksud.
”Sekarang suasananya dibawah ancaman erupsi gunung agung , untuk upacara mungkin lebih sederhana dan dipersingkat, ” ucap Gunawan.


Dia menambahkan,  sebelumya pihak prajuru telah melakukan paruman ( rapat) serangkian nyanggra  upacara piodalan. Dan, hasil paruman ungkap Gunawan diputuskan piodalan kali ini tidak mengunakan gong atau tetangguran.


Hal itu lanjut Gunawan dikarenakan prajuru setempat kesulitan mengumpulkan anggota sekeha gong mengingat sebagian besar dari mereka mengungsi di sejumlah wilayah di Bali.
“Bayak warga kami yang mengungsi ,sehingga dirasa sulit mengumpulkan  krama sekeha gong,” ungkapnya.
Lebih jauh Gunawan mengatakan,  pelaksanaan piodalan di Pura Puseh Baleagung Desa Pempatan umumnya berlangsung nyejer (selama,red) empat hari. Namun, karena status Gunung Agung saat ini, ritual dimaksud hanya berlangsung selama dua hari saja.


 “Mestinya dilaksanakan ngusaba desa, tapi kondisi seperti ini. Upacara tetap dilaksanakan guna memohon keselamatan umat,” tambahnya.
Sementara  Bendesa Adat Alasngandang I Komang Warsa, saat dikonfirmasi via telpon  terkait kondisi warga dan wilayah yang tidak masuk KRB mengatakan bila warga yang mengungsi di Balai Banjar Kayuambua maupun SKB Bangli sebanyak 487 orang.


Kata pria yang berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah ini, dirinya tidak berani memaksakan agar warganya kembali mengingat kesemuanya itu menyangkut persoalan keselamatan nyawa seseorang.
 “Intruksi Gubernur, memang Banjar kami tidak termasuk tetapi dari lokasi Desa Pempatan termasuk KRB. Bila melihat kondisi dilapangan jarak Banjar kami hanya dibatasi pangkung. Kami serahkan lagi kepada masyarakat,” ucapnya.


Secara terpisah, Bagian Informasi, Data dan Humas Pos Komando Penanganan Bencana Gunung Agung, Ni Wayan Manik menyebutkan, hingga Minggu (1/10) lalu jumlah pengungsi di Kabupaten Bangli mencapai 11.921 jiwa.
Pasca instruksi Gubernur Bali dan dilakukan pendataan ulang, jumlah tersebut menurun menjadi 4.945 jiwa sementara sisanya sekitar 6.976 kembali ke kampung halaman masing-masing dikarenakan wilayah mereka masuk zona aman.
“Diantaranya adalah, pengungsi asal Desa Jehem sudah dipulangkan 177 orang dari jumlah 364 orang,” ungkapnya.

wartawan
Agung Samudra
Category

Menteri Pariwisata: Kita Ingin Pembangunan Apapun Termasuk Kepariwisataan Harus Menjaga Keseimbangan

balitribune.co.id | Denpasar - Menanggapi isu lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia  terus mendorong koordinasi lintas kementerian dan lembaga agar keputusan yang diambil benar-benar selaras dengan arah pembangunan pariwisata berkelanjutan. 

Baca Selengkapnya icon click

Wabup Karangasem Pandu Prapanca Lagosa, Serahkan Dua Ekor Sapi Kurban Bantuan Presiden RI

balitribune.co.id | Amlapura - Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa menyerahkan dua ekor sapi berbobot satu ton yang merupakan bantuan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang diterima langsung oleh Takmir dan pengurus Masjid At-Taqwa, Karangsokong, Subagan, Kamis (5/6) lalu untuk disembelih.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Desa Adat Penglipuran Raih Penghargaan Kalpataru Lestari 2025

balitribune.co.id | Bangli - Desa Adat Penglipuran meraih penghargaan Kalpataru Lestari 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, dalam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Kuta, Bali, Kamis, (5/6)

Baca Selengkapnya icon click

Didominasi Wisatawan Mancanegara, Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Sangeh Meningkat Selama Libur Panjang Idul Adha

balitribune.co.id | Mangupura - Jumlah kunjungan wisatawan di Objek Wisata Alas Pala Sangeh mengalami peningkatan selama libur panjang Idul Adha kemarin. Namun, wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam dan keluncuan kera-kera di obyek wisata yang terletak di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung itu didominasi oleh wisatawan mancanegara. Tiap harinya ratusan wisatawan asing terdata sebagai pengunjung obyek wisata itu. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gianyar Ikut Buang Sampah di TPS Liar Petang, Bupati Badung: Tutup Permanen

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa tegas telah menutup tempat penampungan sampah (TPS) liar di Banjar Angantiga, Desa Petang, beroperasi kembali. Pasalnya, keberadaan TPS ini terang-terangan telah merusak lingkungan.

Dan parahnya lagi, TPS ini kepergok menerima kiriman sampah dari luar Badung. Bahkan sejumlah truk sampah dari Kabupaten Gianyar diketahui ikut membuang sampah di TPS liar ini.

Baca Selengkapnya icon click

Proyek Vila Keruk Sempadan Sungai di Ubud, Alat Berat Terguling, Ijin Tak Jelas

balitribune.co.id | Gianyar - Unggahan  pengerukan sempadan sungai dengan musibah alat berat tersungkur dan tergerus ke sungai oleh wisatawan yang sedang menikmati wisata river tebing akhirnya terkuak. Kejadian itu dipastikan berlokasi di sungai Wos di wilayah Banjar Mawang Kaja, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar. Ironisnya perizinannya ternyata belum jelas.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.