Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kabinet Titanic

Bali Tribune / IGM. Pujastana

balitribune.co.id | Prinsip hidup dahulu, kabinet kompromi kemudian. Satu musuh terlalu banyak, 1000 kawan terlalu sedikit lalu lahirlah kabinet Merah Putih Presiden Prabowo, kabinet dengan 48 kementerian dan puluhan wakil menteri serta banyak konsep baru, seperti staf khusus, utusan khusus serta penasehat khusus. Semua kekuatan politik harus mendapat tempat. Tak ada yang boleh tertinggal. Prinsip yang membuat tingkat kesukaan pada Presiden Parobowo saat ini mencapai lebih 90 persen. Kesukaan melahirkan elektabilitas. Dengan modal tingkat kesukaan setinggi itu maka seandainya pilpres diadakan saat ini maka kolam suara Prabowo – Gibran akan mengembang mencapai angka 69 persen. Angka itu lebih tinggi dari angka saat pilpres lalu dimana kolam suara Prabowo – Gibran cuma 58 persen.

Semuanya indah. Semuanya serba menyenangkan. Bulan madu yang sempurna. Tapi sampai kapan semua ini akan berlangsung. 100 hari? Setahun? Entahlah saya tidak tahu. Tapi yang jelas tidak akan berlangsung selamanya. Tantangan di depan terlalu besar. Karang selalu menghadang, siap membalikan laju perahu bahkan kapal induk.

Masalah kongkret, seperti sempitnya lapangan pekerjaan dan masalah pemenuhan kebutuhan pokok tengah mengintai. Belum lagi masalah ‘abstrak’ seperti turunnya indeks demokrasi dan persepsi kerusakan demokrasi. Mungkinkah kapal besar kabinet merah putih akan tenggelam secara tak terduga? Semoga saja tidak, kita doakan tidak.

She's the largest moving object man ever made in all history,” kata sebuah dialog dalam film Titanic tahun 1997. She’s unsinkable. Bagaimana bisa objek yang begitu besar massive dan mewah dapat tengelam?” Bongkahan es! Karena begitu besar, Titanic jadi tidak lincah, tidak bisa bermanuver dan terpaksa menabrak bongkahan es di Lautan Atlantik pada malam yang beku di bulan April 1912.

Titanic keluar galangan kapal Southampton, Inggris lalu berlayar dengan gegap gempita ke New York. Semua orang memuji. The largest vessel in the world. Ship of dream. Semua mata memandang dengan takjub tak habis pikir, bagaimana mungkin objek sebesar itu dapat mengapung? Titanic memulai perjalanan empat hari ke New York pada bulan April yang dingin di tahun 1912. Tapi  hari pertama berlayar kapal raksasa super mewah tersebut sudah harus tenggelam, terkubur di dasar laut dengan sekitar 2.224 orang di dalamnya. Yang mengapung hanya pertanyaan dan rasa sesal. Perlukah kapal sebesar itu dibuat?

Mungkin Titanic tidak ingin dibuat. Dia hanya konsekuensi logis dari keharusan memenuhi tuntutan ‘pasar’ agar lebih banyak penumpang bisa ditampung. Semakin banyak penumpang bisa ditampung semakin bagus. Big is beautiful. Semua orang harus bisa masuk dan dapat posisi yang nyaman. Sahabat lama harus di tampung, kawan perlu dicarikan tempat. Every Body Happy.

Masalah yang tersisa tentu saja soal PDIP. Tapi langkah dan tawaran politik sudah disiapkan. Dua lembaga sejauh ini tetap dibiarkan ‘status quo”,  BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Siapa tahu PDIP berubah pikiran lalu mau terang-terangan mendeklarasikan masuk koalisi pemeritahan baru. Siapa tahu. Bukankah kedua lembaga tersebut ‘domain’ Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri? Dengan kata lain, layak disediakan sebagai tanda ‘persahabatan’.

Sejauh ini terms and condition pertemuan tampaknnya belum disepakati sehingga keduanya tak kunjung bertemu. Saat term and condition belum disimpulkan, langkah PDIP untuk bertindak sebagai oposisi pemerintahan Prabowo – Gibran sedikit mengalami pukulan, setidaknya secara psikologi setelah PTUN Jakarta menolak Gugatan PDIP soal Keabsahan Pencalonan Gibran sebagai wapres. Penolakan yang membuat tekad PDIP semakin membara untuk ‘melawan’ Gibran tapi tidak menolak presidensi Prabowo. "Giran no, Prabowo yes,” jerit ketua tim hukum PDIP Gayus Lumbun. Masalahnya sekarang, bisakah PDIP hanya beroposisi terhadap Wapres tapi tidak kepada Presiden?.    

Sudahlah. Untuk sementara kita fokus dulu pada kiprah kabinet Prabowo – Gibran serta bibit kontroversi yang mulai muncul. Masalahnya adalah she’s cant be sink. Kabinet tidak boleh tenggelam, harus terus melaju mengejar cita-cita. Seberapun absurdnya itu.

wartawan
IGM. Pujastana
Category

Catut Logo Tanpa Izin, OJK Tegur Keras PT Investindo Public Optima

balitribune.co.id | Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan tidak pernah memberikan persetujuan kegiatan operasional PT Investindo Public Optima termasuk izin penggunaan logo OJK dalam pamflet atau bentuk komunikasi lain yang diterbitkan oleh perusahaan ini terkait penawaran jasa persiapan, konsultasi, atau layanan lainnya kepada perusahaan yang hendak melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ngaben Massal Di Desa Adat Demulih, Pemilik Sawa Tak Dipungut Biaya

balitribune.co.id | Bangli - Masyarakat desa Adat Demulih, Kecamatan Susut, kembali melaksanakan upacara ngaben (pelebon) pada Sabtu (5/7). Walupun turun hujan lebat upacara Pitra Yadnya berjalan lancar Menariknya, prosesi ngaben massal yang diikuti oleh 110 sawa tersebut, tanpa membebani biaya kepada pemilik sawa.

Baca Selengkapnya icon click

Anak Agung Gde Agung Jalani "Abhiseka Ida Cokorda" Penobatan Sebagai Pewaris Dinasti Kerajaan Mengwi

balitribune.co.id | Mangupura - Anak Agung Gde Agung, Penglingsir Puri Ageng Mengwi yang juga mantan Bupati Badung periode 2010-2015 dinobatkan sebagai pewaris Dinasti Kerajaan Mengwi ke-13. 

Upacara penobatan dilaksanakan melalui ritual sakral "Abhiseka Ida Cokorda” dengan dipuput 11 sulinggih di Pura Taman Ayun, pada Senin 7 Juli 2025. 

Seperti apa sosok dan perjalanan hidup AA Gde Agung?

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Lahir dari Konsep Tapa Prakerti, Sanggar Seni Candrawangsa Tampilkan Gamelan Inovatif di PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Sanggar Seni Candrawangsa dari Banjar Dalem, desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung menampilkan pertunjukan gamelan inovatif di Pesta Kesenian Bali. Mereka tampil pada Jumat (4/7) di Panggung Kalangan Angsoka, Art Centre Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click

Angkat Tema "Pula Pala", Barong Landung Sanggar Seni Paras Paros "Napak Pertiwi" di PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Tarian sakral yang berada di Desa Kedonganan, Kuta Selatan Badung tampil dalam Reksadana Barong Landung pada PKB 2025. Sanggar Seni Paras Paros, yang menjadi duta Kabupaten Badung itu mengangkat tema "Pula-Pala".

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.