Karya Agung Pura Luhur Batu Ngaus Desa Cemagi, Wabup Suiasa Apresiasi Krama Beryadnya Tulus Ikhlas | Bali Tribune
Diposting : 25 April 2021 18:29
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune / PERSEMBAHYANGAN - Wabup Suiasa saat melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian upacara Mendak Tirta Ngemejiang lan Masucian di Pura Luhur Batu Ngaus Desa Cemagi, Minggu (25/4)
balitribune.co.id | Mangupura - Menjelang akan dilaksanakannya upacara Nugtug Karya Agung di Pura Luhur Batu Ngaus Desa Cemagi, Purnamaning Sasih Desta, Senin 26 April 2021. Pada Minggu (25/4) dilaksanakan upacara Mendak Tirta Ngemejiang lan Masucian. Dalam acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa bertempat di Pura Gede Penataran  Luhur Batungaus Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi. Hadir mendampingi Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Perbekel Cemagi I Putu Hendra Sastrawan, Ketua panitia Karya Wayan Suetra serta tokoh masyarakat setempat.
 
Upacara ini merupakan rangkaian ke tiga dari karya sebelumnya yang sudah dilaksanakan berturut-turut yaitu upacara Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, Pedudusan Agung, Mapeselang Mepedanan, Tawur Balik Sumpah di Pura Gede Luhur Batungaus Desa Cemagi.
 
Pada kesempatan tersebut, Wabup Suiasa melaksanakan persembahyangan bersama masyarakat yang dilanjutkan dengan penyerahan punia sebesar Rp 5 juta yang diterima panitia karya.
 
Suiasa mengatakan, baik secara pribadi maupun selaku pemerintah menyambut baik telah dilaksanakan upacara ini. "Walaupun saat ini kita sedang dilanda pandemi Covid-19, namun masyarakat masih bisa melaksanakan upacara ini dengan niat tulus dan iklas ngaturang bakti dengan Ida Sang Hyang Widhi dengan tidak mengurangi protokol kesehatan (prokes). Mari kita jaga kebersamaan warga agar kompak apalagi karya ini eedan yang ke tiga kalinya," ajak Suiasa. 
 
Sementara Ketua Panitia Wayan Suetra mengucapkan terima kasih kepada Wabup Suiasa atas kehadirannya memenuhi undangan masyarakat. “Karya ini merupakan karya dari lanjutan karya yang besar dan ini merupakan eedan karya yang ke tiga yang bernama   karya Nyatur Rebah. Tujuan dilaksanakan eedan karya ini agar runtutan karya besar selesai, sehingga upacara selanjutnya yang akan datang bisa dengan upacara yang lebih kecil yang bernama upacara nyatur sari,” ujarnya.