Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kasus Gigitan Anjing Rabies Bertambah, Warga Diminta Tidak Meliarkan Anjing

Bali Tribune/Kembali terjadi kasus gigitan anjing positif rabies di Jembrana. Kini masyarakat diminta tidak meliarkan anjing peliharaanya dan rutin melakukan vaksinasi rabies.

balitribune.co.id | Negara - Kasus gigitan anjing positif rabies kembali ditemukan di Jembrana. Kasus baru gigitan anjing positif rabies ini terjadi kembali di Kecamatan Melaya. Sema seperti kasus sebelumnya, pada kasus teranyar ini yang menggigit adalah seekor kuluk (anakan anjing). Masyarakat kini kembali diminta tidak meliarkan anjing peliharaannya.   
 
Rabies rupa-rupanya masih menjadi zoonosis yang mengkhawatirkan. Ditengah masyarakat tengah focus untuk pulih ditengah pandemic covid-19, justru kembali ditemukan kasus gigitan anjing postif rabies. Kasus gigitan ini merupakan kasus ketiga di tahun 2021 ini. Berdasarkan informasi Selasa (27/4) ada  tujuh orang warga digigit anjing rabies di Banjar Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya. Anjing yang menggigit masih berusia anakan sekitar enam bulan. Bahkan anjing tersebut diikat di kebun.
 
Korban pertama yang digigit oleh kuluk tersebut adalah Ketut Marni. Ibu rumah tangga ini didigit anjing peliharaannya itu pada hari Penampahan Kuningan Jumat (23/4) lalu. ."Saat itu saya ngasi anjing makan. Mungkin karena telat ngasi makan. Saya digigit pada tangan," ujar korban. Selain Ketut Marni kuluk tersebut juga menggigit tiga korban lainnya pada hari yang sama. Kemudian pada Hari Raya Kuningan pada Sabtu (24/4) kembali menggigit tiga orang lainnya. Anakan anjing ini diketahui belum di vaksin rabies. 
 
Karena curiga dengan perilaku kuluk yang tiba-tiba menjadi agresif, kasus gigitan ini dilaporkan ke aparat setempat untuk diteruskan ke instansi terkait. Kabid Keswan dan Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana drh I Wayan Widarsa, Selasa mengatakan  pihaknya setelah mendapat laporan langsung mengambil sampel otak anakan anjing tersebut. Setelah dikirim dan dilakukan pengujian di Laboratorium Balai Besar Veteriner (BB Vet) Denpasar hasilnya menyatakan positif rabies.
 
Ia menyebut pengambilan sampel otak anjing langsung dilakukan pada Sabtu lalu dan dikirim pada Senin (26/4) ke Laboratorium BB Vet Denpasar. "Hasilnya Senin sore ketahuan positif” ujarnya. Setelah diketahui adanya kasus gigitan anjing positif rabies, piahknya langsung melakukan eliminasi selektif dan vaksinasi pada Selasa (27/4/) kemarin. Pihaknya menduga anjing rabies tersebut sempat kontak dengan anjing liar lainnya. Terhadap para korban gigitan, ketujuh orang sudah mendapatkan VAR  pertama.
 
"Estimasi populasi anjing di Nusasari sekitar 762 ekor, diharapkan 80 persen di vaksinasi. 4 tim turun di 4 banjar," jelasnya. Kasus ini merupakan kasus gigitan anjing postif rabies ketiga di Jembrana. Sebelumnya juga terjadi kasus gigitan kuluk rabies di Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya. Untuk menekan kasus rabies pihaknya meminta masyarakat tidak meliarkan anjing dan merawat anjing secara baik serta melakukan vaksinasi rabies secara rutin. Setiap ada gigitan anjing/HPR diminta agar dilaporkan. 
wartawan
Putu Agus Mahendra
Category

Gubernur: Hentikan Sementara Izin Toko Modern Berjejaring

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Wayan Koster menginstruksikan Walikota/Bupati se-Bali untuk menghentikan sementara (moratorium) pemberian izin berupa Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) maupun izin usaha Toko Modern Berjejaring di seluruh wilayah kota/kabupaten di Bali. Hal ini tertuang dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2025 tentang Penghentian Sementara Pemberian Izin Toko Modern Berjejaring yang ditetapkan pada 2 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click

Sindikat Pembobol Kartu Kredit Internasional Diringkus di Ubud

balitribune.co.id | Gianyar - Setelah melalui proses yang marathon, Polres Gianyar akhirnya berhasil mengungkap sindikat pencurian kartu kredit jaringan internasional yang beraksi di kawasan wisata Ubud. Sasarannya turis mancanegara, sepuluh orang pelaku sudah diamankan.   Empat pelaku adalah warga negara Indonesia, dua warga negara China, dan empat warga negara Mongolia, dengan total kerugian korban mencapai ratusan juta rupiah.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Warga Minta Pindahkan Tiang, PLN Kirim Rincian Biaya Jutaan Rupiah

balitribune.co.id | Singaraja - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menuai somasi setelah diminta menggeser tiang listrik justru mendapat jawaban rincian biaya berjumlah jutaan rupiah. Warga mengaku terpaksa melayangkan somasi setelah pihak PLN tidak mengindahkan permintaannya agar menggeser tiang listrik yang menghalangi aktivitasnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.