Diposting : 18 June 2020 17:28
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Angka kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar terus mengalami peningkatan. Bahkan beberapa hari belakangan, jumlah kasus positif Covid-19 di ibukota Provinsi Bali ini mengalami peningkatan drastis.
Melihat kondisi ini, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menegaskan, masyarakat jangan langsung panik melihat peningkatan kasus positif Covid-19 tersebut. "Waspada itu kan kewajiban bersama, panik jangan. Jangan baru lihat angka kita langsung kaget, tapi lihat juga jumlah specimen yang dilaksanakan tes, sehingga prosentasenya jelas,” kata Dewa Rai, Kamis (18/6).
Lebih lanjut dijelaskan, masyarakat diminta jangan cepat menyimpulkan peningkatan pasien positif corona (covid-19). Meski angkanya terus naik, bukan berarti kondisinya semakin parah. Pasalnya, kenaikan kasus positif covid-19 sebanding dengan peningkatan jumlah tes swab yang dilakukan secara masif dan massal. "Kasus positif bertambah tinggi karena memang jumlah pemeriksaan pun bertambah tinggi, hasil tracing dilakukan secara agresif dan itu yang menjadi fokus GTPP Covid-19 Kota Denpasar saat ini, yaitu menemukan kasus, sehingga penanganan dan upaya pencegahan dapat dimaksimalkan," jelasnya
Dewa Rai mengatakan secara persentase kenaikan kasus covid-19 Denpasar sama dengan bulan lalu, maka sebetulnya tidak ada kenaikan. Sebab kapasitas tes korona juga bertambah. “Jadi perandaianya begini, jika tes dilaksanakan kepada 10 specimen, dan hasilnya 5 specimen positif Covid-19, maka persentase hasilnya akan sama dengan 50 specimen yang dites dan hasilnya 25 specimen positif, begitu,” jelasnya.
Menurut dia, kenaikan jumlah kasus disebabkan contact tracing dan pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan semakin masif. Bahkan, melakukan pemeriksaan terhadap orang tanpa gejala. “Saat ini kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 274 orang, dan jumlah tes yang dilaksanakan sudah mencapai 3.965 orang, inilah yang menyebabkan peningkatan kasus, namun dari prosentase sejatinya masih stagnan dari bulan sebelumnya,” kata Dewa Rai.
Selain itu, akses mendapat tes korona semakin luas. Dahulu, pemeriksaan hanya melalui rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang direkomendasikan oleh Pemerintah. Namun dekarang pihak swasta, komunitas dan berbagai sektor juga sudah banyak melaksanakan tes mandiri, mulai dari rapid tes dan wab tes.
"Sekarang, tim surveilence terus turun ke lapangan, kita melaksanakan tes dengan menyasar orang orang tanpa gejala di wilayah dengan risiko tinggi. Itulah yang menyebabkan kita mendapatkan gambaran penyebaran covid-19 di masyarakat ini seperti apa, jadi jangan sampai panik berlebihan, namun tetap waspada dan ikuti selalu protokol kesehatan dengan disiplin yang ketat," tutur Dewa Rai