Diposting : 18 January 2023 19:41
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali terus mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, karena dampaknya mulai dirasakan petani, perajin, sampai ke dunia pariwisata. Hal ini berkat kerja fokus, tulus, dan lurus Gubernur Koster dalam menggeber berbagai Peraturan Gubernur Bali yang berpihak pada produk lokal Bali dan aksi nyata dari Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster dengan menggelar Pameran IKM Bali Bangkit.
Kerja kolektif yang dipimpin Gubernur Bali, Wayan Koster berdasarkan semangat Trisakti Bung Karno yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, kini produk lokal Bali yang bersumber dari alam dan warisan budaya Bali kian mendapatkan tempat bermartabat di pasar lokal, nasional, sampai pasar internasional. Terbukti, kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster menjadi inspirari Marriott Internasional Indonesia dalam memanfaatkan produk lokal Bali. Perwakilan Marriott International Indonesia, Oriol Montal yang juga sebagai General Manager The Westin Resort Nusa Dua & Multi Property Vice Presiden Marriott Bali Property dalam pandangannya menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah memberikan Marriot Internasional Indonesia arahan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Bali yakni petani dan perajin, dengan membeli produk lokal Bali. Marriott Internasional Indonesia yang telah memiliki 25 properti di Bali, kini memiliki program yang disebut 360o.
"Dalam program ini terus kami karyakan, dimana 8.000 hotel di seluruh dunia melakukan dukungan terhadap produk lokal. Atas hal itulah, Marriott Internasional Indonesia sangat terinspirasi dengan program Gubernur Koster yang berjuang menggunakan produk lokal Bali. Sehingga kami berjumpa dengan Gubernur Bali di bulan September Tahun 2021 dan mendengar langsung arahan dari Bapak Wayan Koster terkait hal apa yang harus dilakukan Marriot Internasional untuk mendukung kesejahteraan Pulau Bali," ungkapnya.
Dua bulan setelah pertemuan itu, pihaknya berhasil membuat kesepakatan bersama di Jayasabha untuk perjanjian pertama Marriot Internasional Bali Property mendukung dan membeli produk Bali, seperti telur Bali, ayam Bali, dan garam Bali. Tidak lama setelah dilakukan perjanjian tersebut, 2 bulan kemudian pada saat perjumpaan menandatangani MoU di Jayasabha, Gubernur Koster lagi memberikan sebuah inspirasi, yaitu menawarkan Arak Bali.
"Setelah itu, kami melakukan launching produk Arak Bali dengan menggunakan bahan-bahan dari produk Arak Bali di The St. Regis Bali Resort. Kami Marriott Internasional melaunching brand Arak Bali yang disebut ‘by Bali for Bali’," bebernya.
Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster untuk mendorong hotel/restoran di Bali membeli produk lokal Bali juga mendapatkan apresiasi dari General Manager The Apurva Kempinski, Vincent Guironnet. Ia menyebut sosok Gubernur Bali, Wayan Koster yang sangat intens berkomunikasi dengan The Apurva Kempinski untuk mendorong memanfaatkan produk lokal Bali.
"Sehingga, Bapak Wayan Koster saat ini menjadi rekan kerja kami untuk melangkah mengembangkan produk lokal Bali yang digeluti oleh masyarakat petani dan perajin di Bali. Sehingga hal ini merupakan sebuah kebahagiaan bisa menggunakan produk lokal Bali. Apalagi, kami sangat senang bisa menggunakan Arak Bali yang telah dikembangkan produknya berkat arahan dari Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster," ujarnya.
Presiden Komisaris GWK, Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma memberikan rasa hormat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Koster. Karena salah satu produk lokal Bali, yakni Arak Bali telah ditetapkan menjadi pengetahuan tradisional pembuatan Arak Bali dan menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia serta telah mendapat Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Gubernur Bali, Wayan Koster juga telah menetapkan Hari Arak Bali untuk diperingati setiap tahun pada tanggal 29 Januari. "Atas perhatiannya yang totalitas terhadap Arak Bali, kini petani dan perajin Arak Bali mendapatkan masa depan yang jauh lebih baik," cetusnya.
Bendesa Madya MDA Kabupaten Klungkung, Dewa Made Tirta mengapresiasi setinggi-tingginya kepemimpinan Gubernur Koster yang betul-betul totalitas memajukan Bali dan isinya melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Sehingga terbukti, pada saat Presidensi G20 yang puncaknya pada tanggal 15-16 November 2022, Gubernur Bali telah mampu menunjukkan tenunan Endek Bali menjadi dikenal dan dipergunakan oleh tamu yang tidak terbatas dari tamu lokal, tamu Indonesia, namun sampai tamu atau pemimpin di dunia. Seperti saat Gala Dinner Presidensi G20, semua delegasi dan pemimpin dunia menggunakan hasil tenunan Endek Bali. “Inilah sebagai bukti totalitas kepemimpinan Gubernur Bali kita, Bapak Wayan Koster terhadap Bali dan isinya,” tutup Dewa Made Tirta.
Pemilik brand Wastara Bali, I Kadek Dode Moneko mengakui kebijakan pemanfaatan produk lokal Bali sangat bagus dan tepat untuk menumbuhkan rasa cinta dan syukur terhadap warisan kekayaan budaya leluhur Bali. Selain itu, peningkatan pertumbuhan industri ekonomi kreatif di Bali terus terjadi. “Sekarang, kain tenun Endek Bali tidak hanya dapat dijual lembaran begitu saja, namun juga dapat digunakan sebagai bahan dasar dari berbagai industri kerajinan seperti tas, sandal, sepatu, hingga fashion. Karena designer, perajin dan pemilik usaha di Bali terus menciptakan ide dan inovasi baru di dalam membuat produk yang kreatif dan imajinatif,” ungkap Dode Moneko.
Apresiasi juga disampaikan oleh Dayu Karang selaku pemilik usaha fesyen Body and Mind. “Saya mengapresiasi dan memuji langkah Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali, Ny. Putri Suastini Koster yang gigih mendorong pemanfaatan produk lokal Bali,” ujarnya. Kata Dayu Karang, langkah dan upaya Gubernur Koster di dalam memperjuangkan produk lokal Bali agar dimanfaatkan oleh masyarakat mendapat dukungan penuh oleh Ketua Dekranasda Bali, Ny. Putri Koster. Sehingga kedua pemimpin ini saling bergandengan menciptakan terobosan yang luar biasa.
Ketut Adi Mariana dari Taksu Design juga mengungkapkan banyak manfaat yang bisa dirasakan atas kebijakan produk lokal Bali yang diperjuangkan oleh Gubernur Koster bersama Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster. “Produk lokal Bali yang terus dipromosikan oleh Bapak Gubernur dan Ibu Ketua Dekranasda Bali sangat membantu kita di IKM. Bahkan pemutaran ekonomi Bali juga kian kami rasakan, karena permintaan pesanan terhadap produk lokal seperti tenun Endek Bali sampai saat ini terus meningkat, sehingga secara otomatis para pelaku IKM membuka lapangan pekerjaan dan ini memberikan dampak kesejahteraan terhadap masyarakat,” kata Ketut Mariana.
Apresiasi pun disampaikan designer berbakat asal Bali, Komang Damayanti yang memiliki brand Lusi Damai. Karena kebijakan yang pro terhadap pemanfaatan produk lokal Bali, telah memberi dampak terhadap kemajuan produksi produk lokal Bali, yang tidak hanya dimanfaatkan produknya oleh masyarakat Bali, namun kian dikenal sampai ke kancah internasional.
“Seperti Endek Bali misalnya, yang sangat luar biasa produksinya. Tentu ini bukan perjuangan yang mudah dilakukan oleh Bapak Gubernur Wayan Koster bersama Ibu Putri Koster di Dekranasda Bali, karena kedua pemimpin ini tanpa lelah mempromosikan produk lokal Bali ke masyarakat," katanya.