Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kemungkinan 1 Persen

Bali Tribune / IGM. Pujastana

balitribune.co.id | Prabowo - Gibran telah dilantik jadi Presiden – Wakil Presiden RI 2024-2029. Kabinet juga sudah diumumkan. Dan Jokowi pun pulang kembali ke Solo. Transisi kekuasaan telah rampung. “Raja lama telah pulang”, “raja baru pun bertahta”. Dalam mitologi Jawa, transisi kekuasaan adalah perpindahan pulung dari penguasa lama ke penguasa baru.

Pulung konon adalah seberkas cahaya biru terang seukuran biji mentimun yang hinggap ke badan seorang calon penguasa sebelum kemudian menjalankan titah. Menurut Khoeri Abdul Muid di rubrik Kompasiana, dalam konteks budaya Jawa, konsep pulung sering kali diasosiasikan dengan takdir, kekuasaan, dan keberuntungan besar. “Mitos ini telah mengakar kuat dalam budaya Jawa, di mana kekuasaan sering kali dipahami tidak hanya melalui kualifikasi manusiawi, tetapi juga melalui "restu" alam semesta tulis Khoeri lebih lanjut dalam tulisan berjudul "Pulung dalam Konteks Keterpilihan Prabowo-Gibran pada Pilpres, Simbol Mistis dan Relevansi Budaya Jawa."

Dari jejak sejarah budaya masa lalu, pemimpin diyakini sudah ditentukan garis peruntungannya, dengan segala mitos dan taraf keyakinan. Di Jawa seseorang dapat menjadi pe­mimpin, raja atau ratu bila memperoleh wahyu dari dewa/ilahi. Banyak pihak mengatakan hal tersebut hanya mitos, tapi tidak sedikit yang meyakininya hingga sekarang. Pulung tidak diperebutkan tapi akan datang pada seseorang yang telah ditakdirkan jadi penguasa. Dengan kata lain, dalam khasanah mitologi kebudayaan Jawa, Keluasaan bersifat pasif tidak dapat diperebutkan hanya datang kepada orang yang telah ditakdirkan. Barangkali campur tangan takdirlah yang membuat transisi kekuasaan berlangsung mulus. Maka Prabowo Subianto pun ‘bertakhta’ jadi presiden ke delapan.

Happy ending? Tentu saja belum. Masalah masih mengganjal, Presiden Prabowo masih belum kunjung bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, Ketum PDIP. Padahal pertemuan kedua tokoh bangsa ini sudah sejak bulan lalu disebut-sebut akan segera bertemu. Lokasi fix. Restoran fix. Bahkan menu makanan dikatakan sudah fix. Nama-nama menteri, sejauh ini masih tiga nama, yang akan diusulkan PDIP masuk kabinet Prbowo-Gibran sudah berseliweran di dunia maya. Tapi hingga presiden ketujuh Jokowi pulang ke Solo pertemuan yang diidamkan banyak pihak tak terjadi. Bahkan Megawati Soekarnoputri tidak menghadiri Upacara Pelantikan Prabowo. Lalu dimana masalahnya? Kenapa pertemuan Presiden Prabowo - Megawati tak bisa terjadi? “Ibu Megawati sedang flu habis melawat ke Rusia,’ begitu alasan resminya.

Tapi saya kira masalah ini lebih dari sekadar soal flu atau tidak enak badan. Ini soal ketidaktisepakatan, terms and condition pertemuan. Mungkin Presiden Prabowo diminta tidak terlalu minta saran dari Jokowi dalam tindakan politiknya, terutama dalam soal pemilihan anggota kabinet. Tidak cawe-cawe. Tapi itu hanya kemungkinan bukan kepastian. Yang pasti Megawati sudah 2 tahun tidak bertemu Prabowo. Setidaknya begitu kata Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Di lain pihak Prabowo seringkali bertemu Jokowi. Bahkan sebelum pelantikan Prabowo dan Gibran mengunjungi Jokowi dan makan siang bersama di kediaman Jokowi di Solo.

“Saya Tim Jokowi,” declare Prabowo berulang kali. Barangkali karena itu, kemungkinan Prabowo bertemu Megawati Cuma memiliki kans 1 persen.  

Pertemuan Prabowo – Megawati tampaknya masih sebatas harapan. Harapan yang menurut pengamat politik, M. Qodari sekitar bulan lalu, hanya punya kemungkinan 50% akan terwujud. Bukankah PDIP masih menggugat ke KPU ke PTUN soal keabsahan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil Presiden. Jadi bagi PDIP, Gibran adalah sosok yang tidak sah dan tidak akan pernah sah menjadi Wapres RI. Mungkin penjelasan ini lebih masuk akal menjadi penyebab Megawati tidak menghadiri pelantikan Presiden Prabowo dan wakil Presiden Gibran dibanding alasan flu.

Masalah politik, pada kenyataannya terlalu pelik dipahami orang biasa macam kita. Mungkin saja pertemuan Prabowo – Megawati sejak awal adalah harapan yang rumit untuk terealisasi. Misalnya soal lokasi pertemuan. Di rumah Megawati jalan Teuku Umar atau di jalan Kertanegara – Hambalang rumah Prabowo Subianto? Etiskan Presiden Terpilih datang ke Teuku Umar untuk mendatangi ketua partai? Etiskah bila sebaliknya? Megawati adalah Presiden Kelima, etiskah mendatangi rumah Presiden Terpilih 2024-2029? Mungkin etis. Bukankah Presiden keenam SBY juga berkunjung ke rumah Prabowo di jalan Kertanegara?

Akhirnya kita bisa menyimpulkan pertemuan Prabowo – Megawati tidak terjadi karena kedua belah pihak tidak menyetujui terms and condition yang diajukan salah satu pihak. Ada yang belum selesai. Semua terdiam seperti lagu Sound of Silece milik Simon and Garfunkel: Hello darkness, my old friendI’ve come to talk with you again...

wartawan
IGM. Pujastana
Category

Penglipuran Menuju Desa Wisata Regeneratif Kelas Dunia di 2026

balitribune.co.id | Denpasar - Desa Wisata (Dewi) Penglipuran selama ini identik dengan citra desa terbersih, rapi, dan paling fotogenik di Bali. Namun, di tengah tantangan pariwisata global yang kian kompleks, keindahan visual saja dinilai tak lagi cukup. Penglipuran pun memilih melangkah lebih jauh dengan menegaskan komitmennya menuju "pariwisata regenerative" melalui peluncuran agenda besar bertajuk “Regenerative Tourism 2026.”

Baca Selengkapnya icon click

Belasan Usaha Wisata Bahari dan Tirta di Bali Kantongi Sertifikat dari LSU

balitribune.co.id | Denpasar - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Wayan Sumarajaya menyerahkan sertifikat usaha bidang pariwisata kepada pelaku usaha wisata tirta atau bahari yang tergabung di asosiasi Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta (Gahawisri) Bali yang berlangsung di Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Jumat (12/12).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Walikota Jaya Negara Tinjau Perumahan Buana Permai Pascabanjir, Uraikan Langkah Prioritas Tangani Kejadian

balitribune.co.id | Denpasar - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada Minggu (14/12) siang turun langsung meninjau kondisi wilayah Perumahan Buana Permai, Kelurahan Padangsambian yang sempat terdampak banjir pada Minggu 14 Desember dini hari, setelah sebelumnya wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas lumayan tinggi.

Baca Selengkapnya icon click

Jasad WNA Tersangkut di Gorong-gorong Tibubeneng, Diduga Terseret Banjir

balitribune.co.id | Mangupura - Warga Jalan Krisnantara, Desa Tibubeneng, Badung, dihebohkan penemuan jenasah tersangkut di gorong-gorong, Minggu (14/12) pagi. Diduga korban yang merupakan seorang warga negara asing (WNA) ini terseret banjir dan nyangkut digorong-gorong yang sempit.

Warga yang melihat keberadaan jenazah dalam gorong-gorong langsung melaporkan kejadian ini ke Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Legian-Kuta Terendam Banjir, Evakuasi Warga dan Turis dengan Perahu Karet

balitribune.co.id | Mangupura - Banjir kembali mengepung sejumlah titik di wilayah Kabupaten Badung, Bali. Banjir yang dipicu oleh hujan lebat dan meluapnya Tukad Mati ini terpantau cukup parah terjadi di kawasan wisata Legian dan Kuta. Akibat bencana ini sejumlah wisatawan dan warga harus dievakuasi menggunakan perahu karet.

Baca Selengkapnya icon click

Berakhirnya Era Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Suwung

balitribune.co.id | Gubernur Bali, Wayan Koster (Pak Koster) mewanti-wanti secara publik bahwa tempat pembuangan akhir (TPA) yang berlokasi di Suwung akan ditutup permanen pada akhir tahun 2025, bagi Pak Koster, penutupan TPA Suwung ini merupakan pelaksanaan dari perintah Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang mengamanatkan bahwa tempat pembuangan sampah terbuka harus ditutup dan digantikan dengan sistem yang lebih aman dan b

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.