
balitribune.co.id | Gianyar - Meski penjualan air kemasan Be Gianyar agresif ke seluruh potensi pasar, namun khusus untuk hotel. Air produksi PDAM yang dipasarkan oleh Perusda Mandara Giri, tidak bisa menembus hotel lantaran terkendala di kemasan. Terlebih, PDAM belum memiliki target untuk kemasan botol kaca.
Sejak diedarkan empat bulan lalu terus mengalami peningkatan penjualan. Bahkan penjualan sudah merambah ke Kabupaten Badung, Tabanan dan Karangasem. Saat ini lebih fokus untuk memenuhi target pasar yang ada di Gianyar. Sedangkan saat ini selain OPD dan PNS, ke sekolah, swasta sudah dijajagi. "Kalau OPD sudah hampir 100%, pemasaran di swasta baru sebagian dan kini menyasar ke sekolah dan lembaga pendidikan," ungkapHal ini dijelaakan Direktur Perusda Mandara Giri, Ni Ketut Dewi Mahitri, Selasa (2/11).
Dikatakannya, ada empat distributor utama untuk pemasaran air kemasan Be Gianyar. "Kita tidak bisa masuk ke wilayah pemasaran distribusi lain, fokus kami di OPD, perkantoran, swasta, sekolah termasuk hotel dan restoran," ujarnya. Sedangkan pemasaran di warung desa didistribusikan BUMDes.
Sedangkan sasaran selanjutnya adalah restoran dan hotel yang ada di Gianyar. Dikatakannya, sebagian restoran sudah menggunakan Be Gianyar sebagai minuman, namun untuk hotel belum bisa masuk. "Kalau restoran sudah masuk beberap, namun hotel belum bisa masuk, karena kemasan mesti botol kaca," ungkapnya. Karena belum ada produksi botol kaca, maka belum bisa melakukan penawaran.
Dikonfirmasi terpisah, Dirut Perumda Tirta Sanjiwani Made Sastra Kencana menjelaskan bahwa saat ini sedang menghitung berapa penawaran yang masuk, sehingga bisa menentukan jumlah produksi. "Sudah ada penawaran yang masuk, nanti akan dihitung berapa total penawaran, sehingga bisa menentukan jumlah produksi," jelasnya.
Di samping itu, untuk air dalam botol kaca, memerlukan perlakuan khusus dalam kemasan dan saat retur kembali botol kaca.