Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Ketika Ibu-Ibu RT di Denpasar Dilatih Membuat Kue

Informasi
Pelatihan ibu-ibu untuk membuat kue di Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Kamis (5/4).

BALI TRIBUNE - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar membuat terobosan dengan melatih ibu-ibu untuk membuat kue. Sepertia apa prosesnya? Sebagian besar ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja mempunyai banyak waktu luang setelah mengurus rumah tangganya. Melihat potensi ibu-ibu rumah tangga tersebut Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar melatih ibu-ibu untuk membuat kue.  Pelatihan ini diikuti 60 peserta di Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Kamis (5/4). Kabid Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga, Data dan Informasi Luh Emik Eka Indriyani yang mewakili Kadis P3AP2KB mengatakan pelatihan membuat kue menyasar ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja sehingga mereka diharapkan dapat membantu ekonomi keluarga. “Melalui pelatihan ini kami berharap dapat membuat kue untuk keluarga sehingga tidak sampai membeli. Lebih-lebih bisa sampai menjualnya sehingga dapat membantu ekonomi keluarga,” ujarnya. Hal ini juga untuk pengarusutamaan gender (PUG) dalam pembangunan. Dengan demikian dapat mendorong meningkatkan kualitas hidup keluarga sehingga dapat mewujudkan keluarga sejahtera. Melalui pelatihan ini berbagai manfaat tentunya diharapkan mulai dari membantu ekonomi keluarga sampai pada meningkatkan kesejahteraan keluarga. Disamping itu diharapkan dapat membangun rumah tangga yang aktif dan kreatif sehingga ibu-ibu mempunyai kesibukan yang positif. Lebih lanjut Luh Emik menambahkan dalam pelatihan ini ibu-ibu diberikan teori dan praktek dalam membuat kue. Dengan pelatihan ini ibu-ibu diharapkan dapat membuat kue dengan menggunakan bahan dasar yang mudah didapat dan tidak menggunakan bahan yang bisa merusak kesehatan.  Dalam pelatihan ini ibu-ibu dilatih membuat kue cake tape keju, pembuatan pudding, kue lapis sampai pada pembuatan camilan kripik singkong. “Setelah pelatihan ini ibu-ibu diharapkan dapat lebih mengembangkan ide-ide kretaif dalam membuat berbagai kue dan camilan,” ujarnya. Usai pelatihan ini semua peserta mendapatkan serifikat sehingga memiliki kompetensi dalam membuat kue. Salah seorang peserta pelatihan Ni Luh Yuni mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat. Mengingat keterampilan yang dimiliki dapat membantu ekonomi keluarga. “Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk kami sehingga diharapkan dapat membantu ekonomi keluarga. Minimal juga dapat membuat kue untuk keluarga sendiri,” ujarnya. Kedepannya Ia berharap pelatihan semacam ini lebih sering dilakukan sehingga lebih meningkatkan keterampilan dalam membuat kue.

wartawan
Redaksi
Category

HARPELNAS 2025, Adira Gianyar Hadirkan "Terima Kasih Sahabat" Perkuat Kedekatan Pelanggan

balitribune.co.id | Gianyar - Memperingati Hari Pelanggan Nasional (HARPELNAS) 2025, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) termasuk Adira Cabang Gianyar menghadirkan program “Terima Kasih Sahabat” untuk memberikan apresiasi kepada pelanggan setia.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

‘Terima Kasih Sahabat‘ Ala Adira Nusa Dua - Ngurah Rai di HARPELNAS 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Seperti cabang lainnya, Adira Nusa  Dua - Ngurah Rai  pun merayakan Hari Pelanggan Nasional dengan menghadirkan program “Terima Kasih Sahabat” untuk memberikan apresiasi kepada pelanggan setia.

Momentum ini sekaligus menegaskan komitmen Adira Finance dalam menghadirkan layanan yang berfokus padapelanggan, dengan solusi finansial yang relevan, mudah diakses, dan memberi manfaat nyata.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Satu Keluarga, Satu Sarjana

balitribune.co.id | Satu keluarga, satu sarjana. Itulah slogan yang digaungkan Gubernur Bali, Wayan Koster, lewat program barunya yang digadang-gadang sebagai pemutus rantai kemiskinan. Sebuah mimpi kolektif yang terdengar sederhana sekaligus indah. Setiap keluarga menghadirkan seorang anak berjas toga, tersenyum di panggung wisuda, seakan keberhasilan akademik otomatis mengangkat martabat seluruh rumah tangga.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.