![](/sites/default/files/field/image/4906%20-%20Keba%201%20-%20CEK%20JALAN%20-%20Unit%20Tipikor%20Polda%20Bali%20saat%20trurun%20cek%20jalan%20yang%20amblas%20di%20Desa%20Tamanbali%20%281%29.jpg)
balitribune.co.id | Bangli - Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Bali bersama Tipikor Polres Bangli turun mengecek lokasi jalan jebol di Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli, Selasa (19/2), Pascaruas jalan alternative tersebut di tutup. Karena masih tahap pemeliharaan maka untuk perbaikan kedepannya masih menjadi tanggung jawab penyedia.
Kanit Tipikor Polres Bangli, Iptu I Wayan Dwipayana saat dikonfirmasi membenarkan jika unit tipikor Polda Bali bersama Tipikor Polres Bangli turun ke lokasi jalan jebol tersebut. Adapun tujuan dari turun ke lokasi yakni untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi berikut ingin mengetahui factor penyebab jebolnya jalan yang baru diserah terimakan dua bulan lalu.
”Tim ingin mengetahui secara mendalam kondisi riilnya dan ingin mengetahui factor penyebab ambrolnya jalan tersebut,” ujar Iptu Wayan Dwipayana.
Terpisah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek DPT Guliang- Kangin–Tamanbali, I Komang Ariana mengatakan, pascaambrolnya jalan tersebut telah dilakukan rapat. Adapun berita acara hasil rapat yakni pihak rekanan menyatakan kesiapanya untuk melakukan perbaikan. Sementara untuk teknis dan metodologi kerja akan dibantu oleh konsultan pengawas dan tim ahli pendaping.
”Karena masih tahap masa pemeliharaan maka perbaikan dilakukan secara total oleh pihak rekanan, tim ahli pendamping dan konsultan pengawas sedang menggodok DED yang nantinya akan di jadikan acuan rekanan dalam pengambilan pekerjaan,” tegas Komang Ariana.
Menurut Komang Arianan dari hasil analisa penyebab ambrolnya badan jalan karena terjadi penurunan struktur tanah dan tergerus air. Penurunan terjadi tepat di dinding persinggungan antara tanah lama dengan DPT yang kita bangun yang diatasnya masih ada saluran irigasi aktif. ”Aliran air mempercepat tergerusnya agregat dibawah DPT,” kata Komang Ariana. Dia menampik jika amblas jalan karena rendahnya mutu pekerjaan. Buktinya DPT yang dibangun masih tetap kokoh berdiri. Kami telah melakukan uji Lab untuk memastikan mutu pekerjaan,” sebutnya.
Disinggung kapan proses perbaikan akan mulai dikerjakan, kata Komang Ariana masih menggu kelarnya penyusuan DED yangdiprediksi paling lambat tanggal 24 Febroari ini. Sambil menunggu pembuatan DED sebelumnya akan dilakukan pembongkaran. Fokus pekerjaan yakni membangun DPT di ujung yang menjadi titik longsor,” sebutnya.
Ambrolnya jalan berikut salauran irigasi menyebabkan teragggunya pasokan air bagi krama subak Tengaling, di Dusun Guliang Kangin, Desa Tamanbali. Menurut salah satu krama subak Tengaling, Nengah Karma mengatakan luas lahan perawahan subak tegaling sekitar 14 hektar . Beberapa petani sedang mengolah lahanya untuk ditanami padi. “Dengan tidak mengalirnya air akan menyulitkan petani menggarap lahan, jika tidak segera dilakukan penanganan maka petani praktis tidak bisa melakukan pola tanam padi,” jelasnya seraya berharap pemerintah bisa segera melakukan perbaikan.
Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Perkim Bangli, Dede Agusta Sastra Yana mengatakan untuk jaringan irigasi yang ambrol tersebut merupakan jaringan tersier, sehinga untuk perbaikan tidak menjadi tanggung jawab pemerintah, namun jadi tanggung jawab subak. “Kami sebatas memfasilitasi saja, karena masuk jaringan tersier semestinya perbaikan dilakukan oleh subak, namun demikian kami akan mencarikan solusinya,” ungkap Dede Agusta.