
balitribune.co.id | Negara - Musibah laut kembali terjadi di jalur pelayaran Jawa-Bali di perairan Selat Bali. Kali ini Kapal Motor Penumpang (KMP) Nusa Dua mengalami mati mesin dan kandas di Perairan Gilimanuk, Minggu (26/6) pagi. Ratusan penumpang harus dievakui oleh petugas dari instansi terkait menuju Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Kapal dengan rute Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk tersebut bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi sekitar pukul 01.50 WIB. Sedangkan musibah laut ini dilaporkan terjadi Minggu pagi sekitar pukul 04.10 Wita. KMP Nusa Dua Mengalami Black Out (mati mesin) tepat di sebelah timur Lampu Merah (mercusuar) dari Dermaga Lcm Gilimanuk sekitar 600 meter dari bibir pantai. Saat itu arus di jalur penyeberangan lintas Jawa-Bali ini kondisinya deras dan tinggi.
Akhirnya KMP Nusa Dua terbawa arus hingga kandas di posisi koordinat 8° 9'27.72"S - 114°26'1.08"T, yakni kurang lebih 0.5 Km arah barat laut dari Pelabuhan Gilimanuk. KMP Nusa Dua total manifestnya terdapat 160 orang, diantaranya ABK berjumlah 13 orang dan sisanya adalah penumpang. Selain penumpang dan ABK, tercatat kapal yang dinakodai oleh Arifin ini juga mengangkut kendaraan masing-masing 6 unit sepeda motor, 21 unit kendaraan roda empat (minibus, sedan), 12 unit mobil bak, 1 unit bus dan 2 unit truk.
Berbagai upaya olah gerak dilakukan namun gagal. Kejadian ini langsung dilaporkan oleh nahkoda ke petugas di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk untuk diteruskan ke instansi terkait. Tak lama berselang usai menerima laporan, Basarnas Bali menggerakkan 8 orang personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana.
"Pelaksanaan towing tidak berhasil, maka untuk mengindari kemungkinan terburuk segera tim SAR gabungan mengevakuasi seluruh penumpang," ungkap Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada.
Sekitar pukul 06.00 Wita secara bergantian RIB Basarnas Jembrana, RIB Brimob dan 2 unit speed boat Polair Pos Gilimanuk mengevakuasi para penumpang melalui dermaga di Teluk Gilimanuk. Seluruh penumpang yang diantaranya terdapat seorang balita tersebut berhasil terevakuasi dalam keadaan selamat, dan selanjutnya diantarkan ke Pelabuhan Gilimanuk menggunakan kendaraan ASDP Gilimanuk.
Sementara Koordinator Pos SAR Jembrana, Dewa Hendri menyatakan proses evakuasi terhadap penumpang kapal berjalan lancar. Ia mengakui evakusi penumpang berlangsung selama dua jam.
“Kami melaksanakan evakuasi dengan tim SAR gabungan dari pagi kurang lebih dari jam enam sampai dengan pukul delapan sepuluh menit," ujarnya.
Selanjutnya untuk mengevakui kapal dilakukan penarikan menggunakan tugboat. Evakuasi dilakukan setelah kondisi air di perairan dangkal tersebut pasang. Kapal baru berhasil sandar di dermaga beberapa jam kemudian.
"Proses penarikan kapal tetap dengan menggunakan tugboat,” tandasnya.