Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Komisi III 'Jewer' Direksi PDAM Badung

Rapat
MEMANAS - Rapat kerja Komisi III dengan direksi PDAM Tirta Mangutama Badung berlangsung panas, Selasa (20/9).

Mangupura, Bali Tribune

Tiga anggota Direksi PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Selasa (20/9) kemarin, 'dicak-cak" oleh Komisi III DPRD Badung.  Direksi perusahaan plat merah itu dijadikan "bulan-bulan" oleh Komisi III lantaran setorannya turun ke pemerintah sehingga berdampak pada PAD Badung. Selain itu  Komisi III juga menuding  kinerja direksi buruk.

Rapat kerja yang berlangsung panas tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi III I Nyoman Satria. Sedangkan dari PDAM hadir Dirut I Made Subargayasa, Direktur Teknik IB Gede Wimbardi, Direktur Umum IB Wardana, Ketua Dewan Pengawas I Wayan Suyasa, anggota Ida Ayu Eka Dewi, I Putu Suyanta, serta sejumlah pejabat dilingkungan PDAM Badung.

Dalam rapat tersebut, Satria menilai turunnya pendapatan PDAM sangat berpengaruh pada setoran ke PAD. Pada APBD induk 2016, PDAM menargetkan mampu menyetor ke kas daerah sebesar Rp 13,6 miliar, akan tetapi angka ini mengalami penurunan pada APBD perubahan menjadi Rp 9,4 miliar lebih, atau melorot sebesar Rp 4,2 miliar lebih.  "Kami menyayangkan kok pendapatan PDAM bisa turun, sehingga imbasnya pada PAD," tanya Satria dengan nada gerah.

Satria juga mempertanyakan tingginya biaya produksi, dibandingkan dengan di PDAM Surabaya padahal jumlah pelanggan di Badung jauh dibawah Surabaya. "Coba bandingkan, berapa biaya produksi PDAM Badung.  Di Surabaya dengan jumlah pelanggan 450 ribu, biaya produksi hanya Rp 15 miliar. Bagaimana dengan Badung?," semprot politisi PDIP itu lagi.

Jika direksi tidak segera berbenah, anggota dewan tiga periode itu mengancam akan membongkar kasus 28 sambungan ilegal yang melibatkan oknum PDAM. Ia yakin kasus sambungan ilegal ini melibatkan banyak pihak di intern PDAM Badung. "Saya akan bongkar kasus sambungan ilegal di PDAM," ancamnya.

Sementara Dirut Subargayasa berdalih menurunnya pendapatan PDAM Tirta Mangutama  akibat menurutnya produksi yang disebabkan penurunan jumlah air baku, serta adanya penurunan pemakaian dari pelanggan. "Kita memiliki stok air baku sebanyak 1.200 liter/detik, sedangkan kebutuhannya sebanyak 1.700 liter/detik, artinya  masih ada defisit 500 liter/detik,"terangnya.

Menurunnya produksi, diakibatkan sumber air baku dari dam estuary pada musim kemarau menyusut. demikian pula pasokan air dari SPAM Petanu dan SPAM Penet belum maksimal.  "Rata-rata pendapatan PDAM Rp 17 miliar perbulan dari target sebesar Rp 20 miliar," kata Subargayasa.

Sedangkan mengenai jumlah pelanggan, ia menyebut sampai saat ini ada sebanyak
96.036 SR (Sambungan Rumah). Saat ini dari jumlah penduduk sudah terlayani sebanyak 72,24%. "Sebenarnya untuk jumlah kehilangan air masih cukup besar yaitu 32,32%," bebernya.

Soal sambungan ilegal, Subargayasa mengakui.pihaknya menemukan 28 sambungan ilegal di perumahan elit Tiara Nusa. Sambungan ilegal itu dipasang oleh oknum PDAM dengan cara menyambungkan ke rumah-rumah mewah tersebut dari pipa induk tanpa melalui proses. "Memang ada oknum pegawai kami yang melakukan itu (sambungan ilegal, red). Dan yang bersangkutan sudah kita berhentikan," tegasnya.

Mendapat jawaban seperti itu, Satria pun kembali melancarkan serangan lain. Kali ini mempertanyakan  soal biaya produksi yang begitu mahal di PDAM Badung. Diungkapkan bahwa biaya produksi PDAM Badung  mencapai Rp 42 miliar.  Jauh lebih besar dari Surabaya dengan jumlah pelanggan yang berlipat-lipat dari Badung.

"Kok bisa?  Pelanggannya  69 ribu biaya produksi sampai 42 miliar, sedangkan di Surabaya pelanggannya 450 ribu biaya produksinya hanya 15 miliar?," sodok politisi berkaca mata itu.

Menanggapi sodokan itu, giliran Dirtek Wimbardi menjawab. Menurutnya  mahalnya biaya produksi PDAM Badung lantaran  kualitas air baku di Badung lebih jelek dari pada kualitas air di Surabaya. Kalau di Surabaya menurut dia hanya menggunakan 3 bahan kimia untuk pengelohan air baku, sedangkan di Badung sampai menggunakan 4 sampai 5 bahan kimia. "Yang jelas air baku di Badung lebih jelek dari Surabaya. Sehingga biaya produksi lebih mahal," kata Wimbardi.

Jawaban Dirtek Wimbardi ini justru tambah memancing emosi Komisi III. Komisi III bahkan menantang PDAM untuk menguji kualitas air di Badung dan Surabaya.  "Saya lihat sendiri di Surabaya air yang diolah seperti oli hitam pekat," tandasnya.

wartawan
I Made Darna/adv
Category

Spot Kuliner Asia Berkonsep Artisan Ada di Pererenan

balitribune.co.id | Mangupura - Pererenan di Kabupaten Badung merupakan kawasan yang terkenal dengan denyut kreativitas dan dunia kuliner yang terus berkembang. Seperti kehadiran salah satu restoran yang menawarkan kehangatan bao, restoran ini hadir sebagai destinasi kuliner berkonsep artisan. Dimana harmoni proses pembuatan, keahlian dan cita rasa berpadu yang diharapkan dapat memenuhi selera wisatawan dari berbagai negara.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Honda Siap Melesat Cetak Sejarah Balap Asia Untuk Indonesia

balitribune.co.id | Jakarta – Menghadapi putaran akhir Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 di Chang International Circuit, Buriram, Thailand (5–7 Desember), pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang tergabung dalam Astra Honda Racing Team (AHRT) berpeluang mencetak sejarah balap untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya icon click

Matangkan Persiapan Pembangunan Museum Perdamaian Bali, Ketua DPRD Badung Rakor Dengan OPD Terkait

balitribune.co.id | Mangupura - Untuk mengenang peristiwa BOM Bali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung akan membangun Museum Perdamaian Bali yang berlokasi di Jalan Legian, Kecamatan Kuta.

Museum Perdamaian Bali diharapkan dapat menjadi ikon baru destinasi budaya dan edukasi baru yang memperkaya identitas Kuta sebagai kawasan wisata internasional.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Walikota Jaya Negara Terima Kunjungan Dubes Finlandia, Jukka-Pekka Kaihilah

baliutribune.co.id | Denpasar - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menerima kunjungan resmi Duta Besar Finlandia untuk Republik Indonesia, Jukka-Pekka Kaihilah di Kantor Wali Kota Denpasar, Kamis (3/12). Pertemuan tersebut secara khusus membahas inovasi teknologi asal Finlandia untuk membantu Pemerintah Kota Denpasar dalam menangani persoalan sampah. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.