balitribune.co.id | Bangli - Walaupun pelaksanaan Pilkada dibawah kondisi pandemic Covid-19, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangli menargetkan kehadiran pemilih sebesar 85 persen. Sementara untuk data sementara jumlah pemilih ada sekitar 180 ribu pemilih. Hal ini diungkapan Ketua KPU Bangli, Putu Gede Pertama Pujawan, Minggu (27/9).
Kata Putu Pujawan, KPU Bangli melakukan berbagai upaya untuk menarik kehadiran pemilih. Kemudian untuk setiap tahapan Pilkada tetap mengacu pada protokol kesehatan, termasuk pelaksanaan pencoblosan 9 Desember 2020 nanti.
Untuk menjamin penerapanan protokol kesehatan Covid-19 telah dipersiapkan skema dalam pelaksanaan pencoblosan. Diatur mulai dari kedatangan pemilih. Untuk pemilih datang ke TPS wajib menggunakan masker. Selain itu disiapkan petugas yang akan mengecek suhu tubuh, bila suhu tubuh hingga 37,3 derajat maka diarahkan ke bilik khusus yang telah disiapkan. "Untuk bilik khusus kami siapkan di luar TPS," ujar pria yang nota bene mantan awak media ini.
Lanjut Putu Pujawan, pemilih juga akan disiapkan sarung tangan. Kemudian untuk alat pencoblosan juga disterilisasi. "Masyarakat jangan khawatir datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya memilih pemimpin Bangli kedepan," ungkpnya.
Peran dari pasangan calon sangat dibutuhkan untk mengajak pemilih datang ke TPS. Pihaknya berharap pasangan calon dan tim pemenangan memberikan contoh yang baik dalam penerapan protokol kesehatan. "Sebagai calon pemimpin agar bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat," ujarnya.
Sementara ditanya terkait jumlah pemilih, Putu Pujawan mengatakan untuk data pemilih masih terus bergerak. "Data masih terus bergerak, untuk daftar pemilih sementara sekitar 180 ribu," jelasnya. Sedangkan untuk jumlah TPS sebanyak 568 bilik yang tersebar di 72 desa dan kelurahan.