balitribune.co.id | Bangli - Masyarakat Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani telah menggelar paruman (pertemuan) untuk membahas upacara palebon Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan. Dari paruman tersebut, disepakati upacara palebon Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan akan dilaksanakan pada Jumat, 24 Januari 2025. Namun demikian, masyarakat dan prajuru adat masih minta petunjuk teknis upacara ke Sulinggih dan pihak Puri.
Jero Penyarikan Duuran Batur, I Ketut Eriadi Ariana saat dikonfirmasi mengatakan, kalau sesuai hasil paruman adat untuk upacara palebon akan dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2025 mendatang. Namun demikian, meski tanggal pelebon telah ditetapkan, namun untuk rangkaian upacara belum bisa dipastikan.
“Kami masih minta petunjuk ke sulinggih maupun pihak Puri terkait teknis pelaksanaan. Pasalnya kami disni jarang melaksanakan palebon, jadi kami harap tidak ada perubahan,” kata Ketut Eriadi.
Menurutnya, mengacu Raja Purana, hanya ada catatan kecil berkaitan dengan bade dan petulangan dengan lebarnya Palinggih, Dane Jero Gede Batur Alitan maupun Duuran. Jadi sesuai catatan yang ada, upacara palebon pernah dilakukan di tahun 1960 untuk Palinggih Dane Jero Gede Batur Duuran, sementara untuk Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan dilakukan sekitar tahun 1957.
“Dalam Raja Purana hanya ada catatan kecil kaitan dengan bade dan petulangan, dan secara teknis tidak ada. Jadi kami minta petunjuk teknis ke geria dan puri sehingga upacara bisa berjalan sebagaimana mestinya," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, sesuai dengan Raja Purana, untuk palebon Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan, dibuatkan bade tumpeng 9 dengan petulangan Be Kaang (ikan). Sementara untuk Palinggih Dane Jero Gede Batur Duuran mengunakan sarana bade tumpak 11 dengan petulangan lembu.
“Kami tidak berani melebih dan menguranginya. Apalagi beliau adalah sungsungan gumi, khususnya krama subak di Bali,” paparnya.
Sementara untuk kegiatan yang dilaksanakan, kata dia mulai hari ini Krama Adat melakukan kegiatan membuat piranti (sarana) seperti membangun tetaring, mencari bambu (gesing), serta mencari bahan upakara lainnya.
“Kami mulai membuat taring maupun tenda, sebagai persiapan menerima para pelayat,” katanya.
Lebih lanjut disebutkan, saat ini layon (jenazah) Palinggih Dane Jero Gede Kawanan (Alitan) pascameninggal 6 Januari 2025 lalu disemayamkan di di Puri Kawanan Desa Adat Batur (rumah jabatan Jero Gede Alitan).
Sebelumnya jenazah Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan dari Tunon Desa Adat Batur disambut dengan gong gede (bebonangan), gong angklung desa adat Batur serta ratusan masyarakat adat.
“Ketika jenazah sampai di Puri Kawanan, dilaksanakan bakti panyamleh oleh Jero Kraman Desa Adat Batur. Selanjutnya layon disemayamkan di Bale Semanggen Puri Kawanan,” ungkapnya.